Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Lisa cs bergegas menuju parkiran, ketiganya membawa motor hanya Anna yang di jemput, anak itu memang tidak suka membawa kendaraan sendiri.
" Eh tar sore main kuy, dah lama gak hangout" Wendy
" Boleh aja, kita langsung ketemu di tempatnya aja" Seulgi
" Gue gak janji harus minta ijin dulu" Lisa
" Na, Lo gimana?" Wendy
" Ikut lah tapi jemput ya" Anna
" Nyusahin Lo, tapi siap deh gue jemput" Wendy
" Di cafe biasa atau tempat lain?" Seulgi
" Di mall aja gimana? Sekalian mau shopping gue" Anna
" Boleh-boleh gue juga mau beli sesuatu" Seulgi
" Ok sip berarti kita cuma tunggu keputusan Lo Li" Wendy
" Iya tar gue kabarin di grup" Lisa
" Ok deh, kuy balik" Seulgi
Mereka pun mulai menaiki kendaraan masing-masing dan bergegas pulang, apalagi Lisa tak bisa bebas lagi harus ada izin dari Jennie kalau mau keluar. Jadi alangkah baiknya dia pulang meminta izin dan minta uang pada sugar mommy nya.
Di tengah jalan Lisa melihat ada yang sedang berkelahi, bukannya menolong anak ayam itu malah asik nonton tak ada niat sedikitpun untuk menolong.
" Wih seru nih kira-kira siapa ya yang menang" bahkan ditangannya sudah ada keripik kentang yang entah darimana asalnya.
" Anjing itu kepalanya mau di tebas, tolongin gak ya? Tolongin ajalah" Lisa dengan segera berlari sebelum pedang itu melukai leher, Lisa lebih dulu menendangnya.
" Wah-wah ada pahlawan kesiangan nih" ucap salah satu preman yang tangannya mendapatkan tendangan Lisa
" Heh om botak kalau berantem, berantem aja jangan main bunuh-bunuhan" Lisa memasang kuda-kuda nya, takut juga dia tiba-tiba di hap.
" Gadis kecil sebaiknya kau jangan ikut campur, sebelum pedang ini yang malah akan menebas mu" ucap preman yang satunya lagi, total preman itu ada lima orang dan yang menjadi lawannya hanya satu orang, pengecut memang mainnya keroyokan.
Dengan segera Lisa menghajar kelima preman itu, bahkan tubuhnya bergerak dengan begitu gesit tanpa beban. Menendang dan memukuli kelima preman itu sampai tak ada satupun yang kembali bangkit melawannya.
" Makan tuh makanya jangan remehin gue, mati Lo" Lisa berbalik menghampiri laki-laki yang nampaknya sudah pingsan, mungkin karena kelelahan habis melawan lima preman tadi.
" Anjir malah pingsan nih orang, gimana bawa nya gue kan pake motor, pesen taksi online aja lah" Lisa pun memesan taksi online karena memang jalanan itu cukup sepi, maklumlah mungkin karena jalan pintas, tadi saja saat dirinya melawan lima preman itu tak ada satupun kendaraan atau orang yang lewat.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya taksi online yang dipesannya datang.
" Pak tolong bantu saya bawa nih orang ke rumah sakit" Lisa
" terus siapa yang akan menemani dia disana nona" pak supir
" Saya akan mengikuti bapak dari belakang, bapak tenang aja" Lisa
" Baik nona"
Setelah taksi mulai berlalu Lisa pun mengikutinya dari belakang, semoga saja laki-laki itu masih bisa di selamatkan, agar dia tak sia-sia karena sudah menolongnya.
Tak membutuhkan waktu lama, mobil taksi pun sampai di rumah sakit. setelah membayar taksi online dan mengurus administrasi Lisa tak langsung pulang dia masih di RS setidaknya memastikan keadaan laki-laki yang dia tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri bar-bar sang CEO
CasualeLalisa Atala Magenta gadis cantik keturunan Indonesia-thailand yang terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang terkenal angkuh dan memiliki wajah datar sedatar tembok beton, selain itu dia juga seorang psikopat yang tak kenal ampun jika sedang m...