Seorang laki-laki tak pernah bosan menatap lurus pada sebuah foto yang terpajang dengan ukuran besar di sebuah ruangan yang memang di khususkan untuk beberapa foto lainnya.
" Kamu terlalu indah untuk dilewatkan Lalisa, wajahmu sangatlah indah, semua yang ada padamu aku sangat ingin menikmatinya" seringai jahat muncul begitu saja, sepertinya malam ini juga dia akan melaksanakan rencananya untuk mendapatkan sang pujaan hati.
Tangannya terulur untuk menekan beberapa nomor ponsel seseorang, hingga panggilan pun tersambung.
" Aku ingin rencananya berjalan hari ini juga"
"..........."
" Tidak ada bantahan apapun yang terjadi kalian harus berhasil mengeksekusinya"
"..........."
" Aku tunggu kabar baiknya"
Seringai bengis kembali tersungging, rencananya kali ini akan membuahkan hasil, dia sudah memastikan itu.
" Eh Li balik bareng gue yah" Gallen kembali menawarkan tumpangan untuk Lisa, kebetulan hari ini Lisa memang tidak membawa motornya, jadi siapa tahu kali ini kesempatannya.
" Gue naik taksi aja" Lisa
" Ayolah Li gue cuma mau nganterin doang gak ada maksud apa-apa " Gallen memang menyukai Lisa tapi jujur hari ini dia memang murni hanya ingin mengantarkan Lisa pulang.
" Ya udah deh tapi ini gak ada apa-apanya kan?" Lisa menatap Gallen dengan penuh selidik
" Nggak Li, gue ikhlas nganterin Lo" Gallen
" Ah gaya-gayaan Lo ikhlas" Lisa pun mengikuti Gallen menuju mobil laki-laki itu, sebenarnya Lisa bisa saja meminta supir menjemputnya namun karena ada tumpangan gratis kenapa enggak, lagipula Gallen dan dirinya tidak mempunyai hubungan apapun, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Mobil Gallen melaju meninggalkan area XHS, tanpa mereka sadari ada dua mobil hitam yang mengikuti mobil yang mereka tumpangi.
" Alamat Lo dimana?" Gallen
" Di jln. xxxxxx " Lisa
" Lo tinggal bareng orangtua Lo?" Gallen
" Nggak" Lisa
" Terus?" Gallen masih saja penasaran dengan gadis disebelahnya, takutnya informasi dari bawahannya kurang tepat.
" Udah deh Lo fokus aja jangan malah wawancara sama gue, sampe kecelakaan gue bunuh Lo" Lisa
" Iya-iya maaf elah, sensi amat Lo lagi dapet ya? Lagian kalau sampai kita kecelakaan udah pasti mati, Lo mau bunuh gue dua kali?" Gallen
" Sotoy Lo" tiba-tiba saja mobil yang Gallen kendarai berhenti mendadak membuat Lisa mengumpat kesal.
" Bangsat sakit woy" Lisa meringis mendapati keningnya terbentur dasbor mobil
" Jangan salahin gue, tuh salahin aja mobil yang hadang gue" Gallen
" Alah Lo aja yang gak bisa nyetir, lagian siapa sih tuh orang " Lisa
Hingga keluarlah sekitar 10 orang laki-laki berbadan besar yang langsung menghampiri dan mengetuk mobil Gallen.
" Itu musuh Lo yang waktu itu bukan sih?" Lisa
" Bukan deh, soalnya yang waktu itu cuma preman jalanan" Gallen sedikit panik, walaupun bisa beladiri tapi dia tidak sejago kedua kakaknya.
Ketukan di kaca mobil semakin keras, bukannya keluar Gallen malah memilih duduk diam sedangkan Lisa menatap malas laki-laki itu.
" Lo keluar dong masa cowok cemen banget " Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri bar-bar sang CEO
RandomLalisa Atala Magenta gadis cantik keturunan Indonesia-thailand yang terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang terkenal angkuh dan memiliki wajah datar sedatar tembok beton, selain itu dia juga seorang psikopat yang tak kenal ampun jika sedang m...