Bab 5 : Sudah Ahli

3.1K 176 15
                                    

Setelah ciuman asal-asalan mereka tadi, kini mereka menonton tutor 'cara menggerakan bibir serta memainkan lidah dalam ciuman'

"Coba lo praktekin cara bibirnya melumat tadi" ujar Jeno

"Tapi lu diem dulu ya? Nikmatin lumatan gue terus lu kasih tau ada yang kurang atau apa?"

Jeno mengangguk paham "oke, oke. Ngerti"

Bibir mereka kembali Renjun pertemukan. Renjun menjilat bibir Jeno terlebih dahulu, serasa sudah basah dengan salivanya, baru Renjun menghisap serta melumat bibir bawah Jeno lalu pindah kebibir atas. Bibir Jeno rasanya sangat, ugh menyenangkan dan bikin nagih

Jeno memejamkan matanya guna menikmati setiap lumatan dan hisapan dari Renjun, sunguh memabukan yang candu.

Ciuman mereka terlepas "gimana, Jen?"

Jeno tersenyum menampilkan mata bulan sabitnya "lebih baik dari tadi sore. Ternyata lu cepat juga belajarnya"

"Pasti lah. Sekarang giliran lo"

Giliran Jeno yang melumat bibir Renjun, dan giliran Renjun yang menilai. Jeno melumat lembut bibir Renjun yang terasa melumer didalam mulutnya. Rasanya manis, memabukkan dan juga candu. sepertinya Jeno berhenti buat isap rokok deh, di ganti isap bibir Renjun aja.

Renjun melepas ciuman mereka, padahal Jeno masih pengen "lo lebih baik juga sekarang"

Jeno tak menyaut, dia kembali meraup bibir Renjun dan menahan tengkuk Renjun. Tentu Renjun kaget tapi lama-kelamaan Renjun keenakan juga karena ulah bibir Jeno yang bikin nagih itu.

Sepasang sahabat itu sekarang sudah berbagi saliva, berperang lidah, dan saling melumat. Sekarang mereka sudah lihai dan ahli soal ciuman, cukup dua kali belajar.

Tangan Jeno merayap masuk kedalam baju kaos Renjun. Jeno mengelus pinggang Renjun lalu ke perut rata Renjun. Renjun jadi geli di buatnya. Tangan Renjun ikut-ikutan masuk kedalam baju Jeno lalu Renjun meraba perut kotak-kotak Jeno yang keras itu.

Jeno suka sensasinya kala tangan Renjun mengelus sensual perut roti sobeknya, begitu juga Renjun suka elusan tangan besar dan sedikit kasar punya Jeno saat mengelus lembut bagian tubuhnya.

Tangan Jeno makin ngelunjak, tangannya sekarang naik ke dada Renjun dan menarik puting Renjun lalu menekan-nekannya yang membuat Renjun melepaskan paksa ciuman mereka

"Geli Jenoooo"

Jeno nyengir "lucu tau. Selama ini gua cuma ngeliat tapi gak pernah megang"

"Dih, pegang punya Yeji sana, diremes sekalian"

"Hahaha, yaudah deh. Lo masih mau dikelonin gak?"

"Di bilang enggak dari tadi juga. Sana balik ke kamar lo" Renjun menendang-nendang pelan kaki Jeno

"Iya Ren, iya. Nih gua balik kamar"

Brak

Pintu kamar Renjun di tutup kasar oleh sahabat hidung besarnya itu yang untungnya ganteng shinning, shimmering, splendid

Itung-itung ngebalas Renjun yang sering gituin pintu kamar Jeno juga.

Ciuman mereka tadi cukup gila. Bibir mereka sama-sama bengkak bahkan lebih bengkak dari tadi sore. Di jamin sih, besok bengkaknya belum hilang.

Kedua sahabat itu sama-sama mengantuk berat setelah kegiatan gila mereka tadi, jadi mereka berdua tertidur dengan nyenyak. Beruntung Renjun ada kelas menjelang siang, sedangkan Jeno gak ada kelas hari ini.

Jeno terbangun saat alarm nya berbunyi tepat jam 7 pagi, sedangan orang yang di kamar sebelah alarmnya di stel jam 9 pagi

Meski libur, Jeno hari ini mau pergi ketempat gym. Jeno di bayar perjam, satu jam 20 ribu. Karena, dalam satu jam itu gak mungkin seluruhnya besih. Dari nyapu, ngepel, lap kaca, lap semua alat-alat sampai bersih higienis pokoknya, apalagi tempat gym ini besar banget, butuh waktu seharian sampe malam baru benar-benar bersih.

Tenang aja, Jeno gak sendirian kok. Ada tiga orang cleaning service tetap yang di gajih mingguan disini. Jeno kan datangnya cuma sesekali. Pas kalau di pagi sampai siang tempat gym ini sepi, Jadi gampang lah buat bersihinnya. Kalau nunggu tutup? Sayangnya buka 24 jam.

Kalau tukang bersih-bersih dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam udah boleh pulang, lebih dari jam 7 berarti masuk jam lembur dan gajih ditambah. Kalau waktu makan siang boleh keluar atau pulang kerumah tapi dalam batas waktu dua jam saja. Ya begitulah sistemnya.

Jeno berjalan keseberang jalan ada tukang jual bubur gerobakan. Jeno membeli dua bungkus bubur ayam. Lalu Jeno kembali dan memakannya sendirian dimeja makan, sedangkan yang satunya dia letakkan didalam risecooker dengan bungkus - bungkusnya agar tetap hangat.

Setelahnya Jeno berangkat meninggalkan sang sahabat sendirian didalam barak dengan keadaaan masih tidur nyenyak. Terakhir waktu Jeno intip sebelum berangkat tadi, selimut serta guling Renjun sudah tergeletak na'as dilantai.

"Hoaammm" Renjun bangun sebelum alarm berbunyi, langsung Renjun mematikan stelan alarmnya. Renjun membuka hp nya untuk melihat jam '08.21' tapi di bawah jam ada notifikasi dari Jeno

Jeno Friend

|Bubur ayam didalam risecooker, harus dimakan jangan sampe lupa. Gua belinya pake duit, bukan daun.

Renjun terkekeh pelan "Jeno ada-ada aja, kalau apa-apa bisa dibeli pake daun juga udah kaya dari dulu kita Jen" Renjun membalas pesan Jeno

Siap tuan paduka Raja|

Renjun bergegas mandi setelah itu makan bubur ayam yang dibelikan oleh Jeno. Sisa waktunya Renjun gunakan untuk menyapu serta mengepel barak dan me-lap kaca biar debu-debu tipisnya hilang hingga hampir jam setengah sepuluh barulah Renjun berangkat kuliah

"Jun jun, Renjun" baru juga Renjun memasuki gerbang kampus tapi di hadang oleh pacar Jeno yang mempunyai mata seperti kucing

"Kenapa, Ji?"

"Jeno ketempat gym gak?" Tanya Yeji

Renjun mengangguk "iya, lo mu kesana?" Pertanyaan Renjun di balas anggukan kencang oleh Yeji

"Mau membakar lemak, buat kesehatan juga" jawab Yeji

"Bilang aja mau ketemu sama Jeno" sahut Renjun

"Tau aja lo, tapi gak papa kan pacar juga"

Renjun melihat jam di hp nya, gawat. "Gue duluan ya, satu menit lagi masuk" Renjun langsung me-gas motornya supaya cepat sampai parkiran

TBC

Dibalik Kata Sahabat (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang