"enyakkkk"
"eh Renjun udah datang"
sambutan antusias dari enyak Wendy kala Renjun baru sampai rumahnya di desa.
mata Renjun melirik kesana-kemari mencari keberadaan sang kepala rumah tangga "babeh mana nyak?"
"babeh kamu lagi mandi disungai belakang, tadi baru pulang dari sawah"
mendengar jawaban enyak, dengan cepat Renjun berjalan kedapur dan keluar dari pintu dapur "BABEHHH" panggilnya antusias
"Renjun? udah sampe aja. cepet juga ya"
"kami kan berangkat subuh beh, jalanan renggang. jadi Jeno tadi ngebut"
babeh Renjun sudah selesai mandi, beliau masuk kerumah "tadi pake motor siapa?"
"pake motor aku"
"sini Ren, enyak ada bikin kue labu buat kamu. baru panen kemarin langsung enyak bikin subuh-subuh pas kamu ngabarin mau kesini"
Renjun duduk di kursi. meja makannya sudah tersaji kue labu yang masih hangat, tak berapa lama babehnya ikut bergabung.
enyak Wendy sekarang kembali lagi berkutat di kompor, agaknya beliau lagi masak buat makan siang.
"kamu libur sampai tanggal berapa?" tanya babeh Chanyeol.
menelan dahulu kue yang ia kunyah kemudian menyahut "gak nentu sih, biasanya juga bisa dadakan. tapi kali ini bakalan satu bulanan deh"
"baguslah, kita bisa kumpul lebih lama"
"kamu kerja jadi guru eskul lukis di SMK itu, jadi?" kali ini enyak Wendy yang bertanya
"jadi kok! abis liburan ini aku udah kerja disana. aku sih mintanya tiap sore sabtu, biar pulangnya anak-anak langsung malmingan hehe"
babeh Chanyeol geleng-geleng kepala mendengar jawaban sang anak "ada-ada aja kamu Ren, masa malmingan sambil bawa alat lukis?"
"iya juga ya, hahaha gak kepikiran aku beh"
begitulah keadaan rumah keluarga Renjun di pagi menjelang siang ini. mari kita beralih kerumah sebelah yang tampaknya agak berbeda
"EMAKK BAPAKK" suara menggelegar Jeno menggema mengganggu kegiatan romantis kedua orang tua paruh baya yang lagi nonton tv bersama
"Jenoo, astaga ganggu aja kamu nak" sahut sang bapak, berbeda dengan emaknya yang langsung berdiri menyambut sang anak
"capek gak?" tanya emak Yoona sambil merapikan rambut sang anak yang berantakan akibat helm
Jeno cemberut, caper dikit sama emak gpp kan? meski muka bapak di belakang emak sana sedang julid "capek mak, haus... ada es gak?"
"duduk sini dulu kamu, emak bikinin es marimas ya"
"siap makk"
Jeno duduk disamping bapaknya tak lupa kakinya dia selonjorkan di atas meja
"gimana kuliah kamu?" tanya bapak Donghae
"aman pak"
"ini minum nya —EH ITU KAKINYA TURUNIN"
"hehe ampun mak"
mereka mengobrol banyak soal kerjaan dan kualiahnya Jeno sama Renjun sampai akhirnya bapak mengalihkan pembahasan lain
"kapan kamu kenalin pacar mu ke kami?"
aduh... Jeno harus jawab apa ya? "aaa ituu anuu.... emak bapak kenal kok sama dia?"
"bapak cuma pernah liat foto Yeji doang ya dari kamu gak pernah ketemu langsung"
Jeno menggaruk tengkuknya sebentar "sebenarnya, pacar Jeno ganti lagi"
"eii? Yeji kamu kemanain?"
"enggakk kemana-manain, udah gak cocok aja" jawab Jeno, enggan menatap mata kedua orang tuanya, justru itu bikin curiga
"gak yakin emak mah"
"duh, kalau Jeno bilang pacar baru Jeno sekarang emak sama bapak jangan ngamok ya?"
"kalau kamu pacarin banci tanah abang sana bapak beneran ngamok" jawab sang kepala rumah tangga bercanda, beda dari jawaban sang ibu rumah tangga
"sok lah kasih tau aja, jujur."
Jeno bingung dan gegana (gelisah galau merana) apa iya dia harus jujur soal pacarnya? iya kalau Renjun itu cewek, ini mah cowok juga!.
"Renjun"
"ada apa sama Renjun?"
"dia..."
"yaaa??"
"HALLOOOOOO"
"SAYANG -ups" repleks, Jeno langsung menutup mulutnya
"hah?/sayang?"
emak dan bapak menoleh ke arah Renjun yang membawa sepiring penuh kue labu kemudian beralih menatap Jeno yang ekspresinya kini gak bisa di baca
"Jeno kok tegang? kenapa?" Renjun bertanya dengan nada heran dan juga sedikit khawatir.
terdiam
semuanya saling lirik. cuma Renjun yang gak ngerti "kalian kenapa?" tanya Renjun lagi
"oh iya Renjun duduk sini bareng" Emak yang baru tersadar langsung mempersilahkan Renjun duduk.
dengan senyuman manis Renjun mengangguk dan langsung meletakkan kue labu di atas meja "ini kue labu untuk kalian, dimakan ya, di jamin enak soalnya buatan enyak hehe" ada aura canggung di keluarga ini jadi Renjun berusaha semanis mungkin
apalagi tatapan bapak yang kek penuh selidik melirik ia dan Jeno bergantian
"kalian pacaran?"
tuhkan keluar pertanyaan keramat dari mulut bapak
keduanya yang merasa ditanyai langsung meneguk ludah kasar... ah, Renjun paham sekarang letak canggungnya dimana
mereka berdua saling lirik, saling kasih kode, dan bicara pakai telepati dari hati ke hati satu sama lain, sampai keputusan terakhir Jeno yang menjawab.
Jeno menggenggam tangan kanan Renjun lalu mengecupnya agak lama "iya pak, kami pacaran"
"panggil Chanyeol sama Wendy kemari"
•
•
•
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Kata Sahabat (NoRen)
Random[BxB] NoRen - Lee Jeno x Huang Renjun (✓) Persahabatan mereka memang terjalin dari masa kecil sampai masa kuliah sekarang. cerita mereka tidak ada si kaya dan si miskin karena kehidupan mereka sama sederhananya. mereka berdua berasal dari desa yang...