Bab 17 : Kok Enak?

4.7K 210 31
                                    


Sesuai janji kemaren, aku update kelanjutannya hari ini

Kedua sahabat itu telah berada dikasur Jeno dengan posisi Renjun dibawah yang melingkarkan kedua kakinya di pinggang Jeno yang berada diatasnya sambil membuat tanda dileher Renjun

Untung besok libur

"Ugh, Jeno ahhh gerah"

Tanpa berkata apapun Jeno langsung membuka baju Renjun lalu kembali memberi tanda disekitaran leher dan kini telah berpindah ketulang selangka dan juga dadanya.

Puting Renjun Jeno isap. Ini yang kedua kalinya Jeno mencicipi puting Renjun setelah kejadian dikamar mandi tempo lalu.

"Enak, Ren"

Renjun di bawah hanya pasrah sambil meremas rambut Jeno "ahhh kalau enak, lalukan terus" jawab Renjun

Dirasa cukup menghisap puting Renjun, kini Jeno membuka bajunya sendiri hingga celana jeans yang dia kenakan, kemudian dia melepas celana pendek Renjun dan langsung terpapang jelas penis sahabat mungilnya itu, ternyata penisnya juga mungil

'Kalau saja Renjun nikah sama Lia, apa Lia akan puas dengan penis sekecil ini' pikir Jeno penissiming

"Lo gak pake dalaman, seakan udah tau kita bakal ngelakuin ini"

Renjun yang ada di bawahnya juga ikutan melihat bagian selatannya "lupa pake"

Jeno menyentuh penis itu lalu mengocoknya "lupa pake atau sengaja?" Tanya Jeno dengan nada mengesalkan menurut Renjun

"Dibilang lupa juga kenapa sih-ahhh kocokan lo enak Jen, lagih"

Jeno menyeringai melihat sahabatnya keenakan karenanya sebelum akhirnya sahabatnya itu sampai pada puncaknya yang membuat Renjun memejamkan mata nikmat dan mendesah panjang

"Ahhhhh"

Seringai dibibir Jeno berganti dengan senyum menggoda "gimana? lebih enak daripada nyolo kan?"

Renjun mengangguk lemah karena masih menikmati masa ejakulasinya tadi. Kemudian Renjun membuka matanya perlahan "sekarang giliran lo yang gue puasin"

Kini Renjun mendudukan bokong bulatnya diantara kedua kaki Jeno, sedangkan tangan Renjun sudah menggenggam penis besar dan panjang sabahat hidung besarnya ini.

Tangan Renjun mengocok penis Jeno dan mulutnya mengecup serta menghisap leher serta dada bidang Jeno guna memberi tanda disana. Tak lupa perut berotot sahabatnya itu ia beri tanda.

Renjun mendongak sebentar guna menatap wajah Jeno "langsung kulum Ren, gua mau keluar didalam mulut lo"

"Kecup dulu"

Bulan sabit dimata Jeno terbit seketika, ia menunduk guna mengecup bibir merah dan bengkak candunya itu

"Ayok kulum" titahnya lagi

Yang dititahkan menurut. Renjun mengecup terlebih dahulu ujung penis Jeno setelah itu menjilat keseluruhan benda keras itu dan kemudian mengulum serta mengemutnya

Renjun kesal kenapa penis Jeno sudah mentok di dalam mulutnya padahal masih tersisa setengah. Dengan terpaksa sisa setengah itu Renjun kocok menggunakan telapak tangannya

"Shhh ya, gitu terus Ren"

"Renjun ahhh mulut lo anget"

Jeno terus menggeram dan mendesah keenakan. Selalu ada nama Renjun disetiap desahan nikmatnya

Dibalik Kata Sahabat (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang