"gua harus gimana?" Jeno duduk di pinggiran bak mandi sambil memikirkan gimana caranya belajar ciuman dengan sesama cowok bahkan dengan sahabatnya sendiri.
Mau membayangkan bibir Yeji saat dia mencium bibir Renjun juga gak bakal bisa, jelas-jelas mereka berdua berbeda, dari bentuk bibir juga sudah beda
"Njir, lupa sikat gigi" karena terlalu lama melamun Jeno jadi lupa tujuan awalnya
Barusan Jeno abis makan kentaki pake sambel, jadi takutnya Renjun kepedesan atau ada ayam nyelip digigi kan bahaya. Dirasa sudah bersih, Jeno keluar dari kamar mandi dan kembali masuk kedalam kamarnya
"Lama banget si? Seperempat jam cuma buat sikat gigi?" Renjun yang tadinya rebahan sotak langsung duduk setelah ada Jeno
"E-eh maaf, tadi boker dulu" Jeno terpaksa berbohong, gak mungkinkan dia jujur kalau ngelamun mikirin soal yang pengen mereka lakuin? Malu lah.
Renjun cuma manggut-manggut tak menjawab lagi. Sekarang mereka duduk hadap-hadapan di atas kasur. Kedua sahabat itu terdiam cukup lama tapi gak canggung
"Kapan mulainya?" Tanya Jeno memecehkan keterdiaman mereka
Renjun mendekat guna mempermudah praktek ciuman mereka "siapa yang mulai?"
"Lo aja, kan lo yang minta"
"Huum, oke"
Renjun menarik tengkuk Jeno yang membuat empunya langsung memejamkan mata, memasrahkan diri dengan apapun yang akan dilakukan Renjun.
Bibir mereka sudah saling bersentuhan. Tiba-tiba Renjun menjauhkan wajahnya dari wajah Jeno, tapi tangannya masih setia di tengkuk sang sahabat
Jeno membuka matanya saat dia merasa bibir Renjun menjauh dari bibirnya "kenapa?" Tanya Jeno
"Gue gak tau harus ngelakuin apa lagi setelah itu. Langsung di hisap atau di jilat dulu?"
"Bentar" Jeno turun dari ranjang lalu mengambil hp nya yang ada di atas meja belajarnya, setelahnya dia kembali lagi duduk ketempat semula didepan Renjun "kita cari di YouTube"
Mereka menonton step by step cara ciuman bagi pemula, mereka menyimak hingga di ulang-ulang beberapa kali supaya hafal diluar otak.
"Oke, ayok mulai ulang" ucap Renjun penuh semangat. Tiga jam lagi dia kencan dengan Lia, Renjun jadi gak sabar pengen cepet-cepet pro ciuman.
Tanpa menunggu jawaban dari Jeno, Renjun langsung meraup bibir agak tebal sahabat kecilnya. Menjilatnya perlahan membasahi bibir Jeno yang kering. Begitu juga Jeno, dia melakukan hal yang sama terhadap bibir Renjun.
Mereka berdua mulai memiringkan kepala kekiri dan kekanan. Jeno yang memulai pertama menghisap serta melumat bibir Renjun yang rasanya melumer didalam mulut Jeno.
Rasa manis susu stroberi menyeruak didalam mulutnya. Jeno tebak, Renjun pasti baru saja makan permen susu stroberi. Jeno kurang suka yang namanya susu-susuan tapi entah kenapa saat dia merasakannya dari bibir Renjun, susu terasa nikmat.
Perlahan Renjun juga ikutan melumat bibir Jeno, dia menggigitnya pelan memberi kode supaya Jeno membuka mulutnya, dan Jeno menurut
Kini, ciuman mereka lebih panas. Lidah mereka saling membelit dan saling menghisap lidah satu sama lain. Jeno mendorong Renjun hingga Renjun terbaring dengan Jeno di atasnya, bibir mereka masih setia saling melumat dan berperang lidah
Kecipak basah dari tautan bibir mereka terdengar nyaring karena barak yang mereka sewa ini agak jauh dari jalan raya, jadi suara kendaraan gak terlalu terdengar
Agaknya mereka berdua akan cepat pro dalam hal ciuman, sebagaimana keinginan Renjun.
"Hahhh, hahh"
Mereka melepas ciuman yang memabukan itu. Pantas saja orang-orang suka berciuman di bibir, ternyata rasanya luar biasa bikin candu.
Jeno ikut merebahkan badannya disamping Renjun sambil mengambil nafas. Sepuluh menit mereka habiskan untuk ciuman perdana, bahasa kerennya first kiss. Waktu yang cukup lama bagi pemula, ternyata mereka belajar dengan baik.
"Benar kata lo, di praktekin langsung lebih cepat ngerti" ujar Jeno
"Hahaha, kalau mau ngewe juga langsung praktek" sahut Renjun bercanda
Jeno tertawa "iya, ntar prakteknya sama lo lagi"
Renjun repleks menoleh kesamping, dimana Jeno juga menoleh kearahnya "gila aja lo, gue gak punya memek ya!"
"Lubang bool lu kan ada" goda Jeno
Tak
Kepala Jeno disentil oleh Renjun "itu beda goblok, lubang memek ada dinding perawannya, lah lubang bool mah langsung jemblos terus ada tainya"
Jeno mengelus kepalanya, dan menjawab santai "Kan ada pembersihnya, sebelum kita praktek bersihin dulu lubang lo. Nanti gua bantu dah"
Tatapan sengit yang Renjun layangkan "oke, asal lo juga mau gue sodok"
"Mana bisaaaa, gua pihak atas sejati asal lo tau"
"Gue juga laki ya Jeno. Gue juga punya batang buat nyodok orang masa cuma buat di kocok atau di kulum doang?"
Oh, pembicaraan mereka sungguh aneh dan nyeleneh yang berakhir kedua sahabat itu tertawa bersama
"Cepat mandi sana, siap-siap yang ganteng biar Lia gak berpaling dari lo. Jangan lupa cium dia kayak yang kita praktekin tadi, oke?"
"Iya iya Jeno, lo juga ajak Yeji jalan-jalan lah" sahut Renjun, dia sekarang sudah beranjak dari ranjang Jeno.
"Gak lah, mau tidur dulu. Buat modal nanti malam ada kerkom kayaknya gua bakal pulang tengah malam, kalau gak ya nginep dirumah temen" jawab Jeno
"Oh yasudah, bye"
Brak
Pintu kamar Jeno ditutup kencang oleh Renjun karena Renjun terlalu girang pengen cepat-cepat melakukan dengan Lia apa yang dia praktekin sama Jeno tadi
Jeno gak mempersalahkan pasal pintu, tapi Jeno mikirin ciuman mereka tadi, Jeno sama sekali gak bisa ngebayangin Yeji, yang ada di otaknya cuma Renjun.
Jeno berkaca di kaca lemarinya, dia melihat bibirnya yang bengkak dan ada bekas luka akibat digigit Renjun pake gigi taring "bengkak njir, kudu beli masker kayaknya"
•
•
•
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Kata Sahabat (NoRen)
Diversos[BxB] NoRen - Lee Jeno x Huang Renjun (✓) Persahabatan mereka memang terjalin dari masa kecil sampai masa kuliah sekarang. cerita mereka tidak ada si kaya dan si miskin karena kehidupan mereka sama sederhananya. mereka berdua berasal dari desa yang...