Tersakiti

28 3 0
                                    

Selamat Membaca Dear💜





Tidak ada yang terluka, hanya saja trauma pasti masih bisa dirasakan Tata. Paginya disambut dengan wajah tenang Trifea, ternyata selain cantik dia kagum dengan manisnya cara sahabatnya tidur. Kesepian, itu yang bisa digambarkan oleh Tata. Badannya yang merengkuh memeluk guling di sampingnya.

"Sudah bangun Ta." Ucap Trifea sembari meregangkan tangannya.

"Iya baru saja."

"Ada yang sakit?" Tanya Trifea mengingat kejadian kemarin.

"Aman Fe."

Mereka bangun dan bersih-bersih rumah. Seperti biasa Trifea memasak makanan yang disukai Tata, kebetulan sekali bahan-bahan semua lengkap.

"Fe mau tidak nanti ikut?" Tanya Tata sambil memegang sapu.

"Kemana?" Tanya Trifea.

"Hari ini Agra ada tanding basket, nanti sekalian kita ajak liburan sesuai rencana kita." Ujar Tata dengan penuh harap.

"Boleh, tetapi kita makan dulu."

"Siap, aku hubungi Mimis dulu." Jawab Tata antusias mengambil handphonenya untuk memghubungi Mimis.

Trifea tidak tahu jika Tata mengajak Mimis ke rumahnya. Setelah memasak, Trifea menyiapkan makanan di atas meja. Tata belum keluar dari kamar, dia pun memanggilnya.

"Ta ayo makan, sudah siap."

Tata pun segera menuju ke sumber suara. Langkahnya terlihat senang. Melihat pemandangan ini, Trifea tersenyum simpul. Benar-benar manusia yang sangat sederhana. Baru satu ini yang bisa membuat Trifea terkejut dengan sikapnya setiap hari. Meskipun keluarga Tata nampak baik saja, dia juga termasuk anak yang kurang mendapat perhatian. Bukan masuk anak broken home, tetapi kedua orangtuanya memang sangat sibuk.

"Sebentar lagi Mimis menyusul ke sini Fe." Ujar Tata menghentikan Trifea makan.

"Kenapa?"

"Biar bisa ke sana bersama, Mimis membawa motornya." Jawab Tata.

Baiklah Trifea mengalah, sebenarnya dia tidak menyukai apabila ada orang lain yang bermain atau berkunjung ke rumahnya. Dia suka hening jika ada orang lain yang mengetahuinya maka bisa jadi akan ada yang singgah seperti sahabatnya.

Bukan tidak nyaman, hanya saja ini kebiasaan Trifea. Belum lagi, tiba-tiba Mama tirinya datang akan membuat suasan tidak baik. Keadaan sikapnya pasti akan memburuk.

"Fe, kamu mandi dulu saja." Ujar Tata membiarkan Trifea membersihkan badannya terlebih dahulu.

"Di sini ada dua Ta, kamu bisa pakai yang ada di sebelah tangga."

Mereka pun mandi di tempat berbeda dengan waktu bersamaan. Masih menggunakan pakaian Trifea, tetapi ada yang membuat Tata tidak nyaman. Kondisi wajahnya, karena Trifea tidak memiliki alat maupun make up untuk menghias wajah alhasil dia hanya menggunakan bedak tabur dan lip balm.

"Terlihat pucat Fe?" Tanya Tata yang kurang percaya diri.

"Kamu sudah cantik Ta, tidak perlu berhias berlebihan." Jawab Trifea menenangkan Tata.

Enough WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang