Jiwa yang lelah

Bagian 05

Happy reading!

***

"Makasih ya Ra," ucap Senja setelah sampai didepan rumahnya.

"Iya, yaudah gw pulang dulu," pamit Azura lalu mendapat anggukan dari Senja, selepas itu Azura menyalakan kembali motornya dan melaju pulang kerumah.

"Assalamualaikum," salam senja setelah sampai di toko sekaligus rumah tempat ia tinggal milik almarhum bibinya.

"Makan dulu deh, habis itu bersih bersih rumah," ucap senja kepada dirinya sendiri.

Selepas mencopot sepatu dan kaos kaki yang tadi terpasang dikakinya, ia pun menuju kamar miliknya yang berada di ruang belakang untuk menaruh tas dan berganti baju ala rumahan.

"Yah, cuman ada mie," keluh Senja karena melihat di dapur hanya ada mie, itu pun tinggal dua bungkus.

"Yaudah deh, ketimbang gw kelaperan." Pada akhirnya Senja memilih untuk memasak mie saja.

Ia menikmati mie buatannya dengan tenang dan khidmat, selepas makan, ia mencuci piringnya lalu beralih ke toko depan untuk membuang roti roti yang sudah basi.

"Banyak juga yang basi," gumam Senja karena melihat roti yang kelihatan basi itu lumayan banyak setelah ia kumpulkan dalam kantung kresek.

Setelah mengumpulkan roti roti basi itu, ia lalu membuangnya ditempat sampah depan toko.

Membuang sampah sudah, kini giliran ia menyapu di sekitaran toko roti itu karena banyak debu yang terlihat.

"Buang sampah udah, nyapu udah, cuci piring udah, apalagi ya?" Tanya Senja pada diri sendiri dengan menunjuk dagunya seolah olah berfikir, lama ia berfikir sepertinya tak ada lagi yang perlu dikerjakan ia pun kembali kekamar untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru disekolah tadi.

Saat hendak membuka buku, ternyata ponsel milik Senja yang memang data selulernya belum ia matikan berbunyi. Pertanda ada notifikasi masuk, dan saat ia lihat ternyata itu adalah Azura.