Happy reading!!
***
Hari telah gelap menandakan malam telah tiba, dengan posisi yang tepat Senja terlihat sangat nyaman sekali dalam tidurnya sampai ia lupa untuk bebersih rumah.
Karena panggilan dari handphonenya, ia berhasil bangun walaupun dengan mata yang masih lengket, ia berusaha untuk mencari keberadaan handphonenya dengan meraba-raba tempat sekitar hingga ia berhasil menemukannya yaitu berada di samping bantal yang ia gunakan untuk tidur tadi.
"Halo," sapa Senja dengan mata yang berusaha untuk dibuka.
"Ja, emang bener tadi Lo dikasih sesuatu sama Afgar?" tanya Azura dari seberang tanpa basa-basi.
"Iya," jawab Senja, kali ini ia sudah duduk walaupun masih dalam keadaan setengah sadar.
"Terus isinya apa?" tanya lagi Azura dari seberang.
"Belum tahu, gue tadi lupa mau buka," ungkap Senja.
"Kok bisa, lo abis ngapain aja sampai belum sempat buka apa yang dikasih sama Afgar woy?"
"Tidur."
Setelah membalas dengan satu kata itu tak ada suara lagi dari seberang dan saat hendak memanggil nama temannya itu ia sudah keduluan oleh teriakan Azura yang cempreng sampai terdengar ke penjuru kamar.
"Gak usah teriak-teriak kali Ra, gue tidur juga sebentar kok," Tutur Senja pada Azura.
"Coba Lo sekarang lihat jam," pinta Azura dan segera dilakukan oleh Senja dengan melihat jam yang ada di handphonenya.
"What? Sekarang udah jam setengah enam, kukira tadi masih jam tiga Ra," kaget Senja dan berhasil membuat kesadarannya telah terkumpul semua.
"Mangkanya, lo pasti belum sempat bersih-bersih kan?"
"Belum."
"Yaudah, sekarang lo bersih-bersih rumah, abis itu mandi, shalat, lalu nanti bakalan ada orang yang nganterin makanan ke rumah lo," kata Azura dengan halus layaknya seorang ibu yang meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
"Iya, yaudah ku tutup dulu, bye." Setelah berucap seperti itu ia langsung mematikan panggilan lalu dengan segera ia mulai bersih-bersih rumah, mulai dari nyapu, nyuci piring dan baju. Untuk pel lantai mungkin hari ini libur dulu karena tidak akan cukup waktunya.
Sekarang jam telah menunjukkan pukul 18.43 WIB dan ia baru saja selesai menyelesaikan aksi bersih-bersih rumahnya dan sekarang ia tinggal mandi lalu melaksanakan shalat dan menunggu orang untuk mengantar makanan kerumahnya, sebenarnya ia telah lapar namun, ia harus tetap sabar.
Sampai tiba waktunya ada bunyi bel pintu dari luar. 'Itu pasti orangnya' batinnya, lalu ia berjalan untuk membuka pintu rumahnya.
"Atas nama mbak Senja," tanya sang pengantar makanan.
"Iya."
"Ini mbak pesanannya," ucapnya dengan memberikan sekantong yang berisi makanan di dalamnya.
"Berapa mas?" tanya senja karena biasanya walaupun yang memesan itu Azura ia akan memilih sistem cod yang berarti harus ia yang bayar.
"Udah dibayar mbak, tinggal nganter aja," jawabnya.
Senja pun bingung karena masnya telah menunggu lama akhirnya ia mengangguk saja sebagai persetujuan.
Setelah itu sang pengantar makanan pun segera pergi dari sana untuk mengantar makanan lainnya.
Sampai tiba ia di ruang tamu dan melihat totebag pemberian Afgar ia urungkan niatnya tadi untuk segera memakan makanan itu, karena ia juga penasaran akan isi dari totebag yang diberikan oleh Afgar.
Saat ia buka ia terkejut, itu adalah barang yang ingin sekali ia beli namun ia harus berhemat. Tapi kenapa Afgar bisa mengetahuinya bahkan temannya saja tidak tahu kalo ia sangat menginginkan barang itu.
Lebih terkejutnya lagi saat dibawah barang tersebut ada satu kotak yang berukuran sedang dan saat ia buka terdapat surat di dalamnya, ia pun berniat untuk membacanya terlebih dahulu.
Hai, suka gak sama hadiah yang gue kasih? Maybe gue besok bakal ke sana buat ngajarin lo cara buat DIY gelang kayak yang lo pakai itu, atau bisa juga bikin DIY kalung atau kalau gak cincin sekalian gue juga bisa, gue bantuin okeyy >>
from:Afgar
"Plis ini lucu banget aaa," pekik Senja seperti orang yang kesetanan, bahkan ia melupakan rasa lapar yang menggelitik perutnya dari tadi.
Akhirnya senja memutuskan untuk menyimpan terlebih dahulu hadiah yang berupa boneka beruang tersebut ke dalam kamarnya, serta kotak sedang yang berisi bahan-bahan untuk membuat DIY ia taruh dalam lemari.
Saat ingin membuka handphone nya terdengar bunyi yang tak asing lagi di telinganya dan ternyata itu adalah bunyi dari perutnya yang dari tadi keroncongan karena belum diisi.
Ia pun memutuskan untuk makan-makanannya terlebih dahulu baru lanjut menghubungi Azura untuk menyalurkan perasaan bahagianya.
Selesai makan ia langsung membawa boneka tadi ke kamarnya, lalu setelah ia sampai di dalam kamar segera ia menghubungi Azura—sengaja mau sekaligus pamer dengan temannya itu.
Ia pun mengotak-atik hanphonenya mencari kontak Azura lalu setelah dapat ia langsung menghubungi temannya itu.
"Napa, Ja?" tanya dari Seberang.
"Ra, Lo harus tahu, pliss gue seneng bangettt," ujar Senja pada Azura masih dengan memeluk boneka tadi.
"Emang kenapa? Oh gue tahu pasti ini gegara barang dari Afgar ya?" tebak Azura yang langsung dianggguki oleh Senja dan ia berucap. "Lo tahu, yang lebih buat gue terkejut lagi dia beliin boneka yang waktu itu gue pengen bangettt," seru Senja dengan bersemangat sangking bersemangatnya ia salurkan pada boneka yang sekarang tengah ia peluk.
Sementara itu di seberang tidak ada balasan. Senja pun memanggil nama Azura untuk memastikan bahwa ia tadi tidak bercerita seorang diri.
"Sorry Ja, gue gak fokus, ya berarti itu tandanya dia juga mulai suka sama lo, buktinya bahkan dia tahu boneka yang Lo kepengen banget, gue aja gak tahu yang pada dasarnya sahabat lo haha," jawab Azura dari seberang.
"Gak papa kali, lagian nanti kalo gue kasih tahu lo pasti bakal beliin gue barang itu, gue gak mau. Satu lagi makanan tadi kok udah dibayar siapa yang bayarin?"
"Papi, papi tadi tahu waktu gue telfonan sama lo, jadi ya gitu."
"Yaudah ya Ja gue lagi sibuk gue matiin dulu ya, inget jangan begadang lagi kayak kemaren cuma gara-gara tugas," lanjutnya memberi pesan pada Senja.
"Iya, yaudah gue juga mau nugas sekarang biar nanti gak begadang," balas Senja.
"Okey, byee."
"Too."
Selesai berbicara lewat telefon bersama Azura, kali ini Senja akan menepati ucapannya yaitu dengan mengerjakan tugas. Walaupun besok adalah hari Minggu tetap saja tugas harus segera dikerjakan begitu prinsipnya.
Dengan ditemani oleh boneka beruang pemberian Afgar yang ia taruh di atas meja belajarnya—sebelah kanan—ia semakin tambah gencar semangat untuk segera menyelesaikan tugas miliknya.
***
Halo gayss
Jumpa lagi sama aku, hehe
Jangan lupa vote+komennya ya
See you next part👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang lelah
Ficção AdolescenteNiskala Senja Almahera, seorang gadis yang ingin sekali memiliki rumah, namun definisi rumah yang tidak berbentuk bangunan. Akankah ia mampu mewujudkan keinginan itu? Start : 1 September 2023 Finish : -