Hai, selamat liburan
Untuk menemani liburan kalian aku update nih :)
Semoga terhibur ya, happy reading!
***
Langit mulai redup, kicauan burung banyak yang terdengar bersahut-sahutan, ditambah lagi hembusan angin yang menyejukkan. Beuh... Indah sekali hari ini.
"Aiss... Kenapa gue bisa lupa kalo besok suruh ngumpulin tugas puisi," desah Afgar ketika melihat tanggal di handphone nya.
"Gue telfon Senja aja deh, kali aja dia pandai buat puisi," ucapnya lalu segera mencari kontak Senja dan menekan ikon telfon.
"Kok gak diangkat ya," pikir Afgar. "Coba gue telfon Zura aja lah, kali aja mereka bareng."
"Halo." Suara dari seberang terdengar yang berarti tanda panggilan diangkat.
"Eh Ra, Senja ada sama lo gak?" tanya Afgar langsung kepada intinya.
"Ada, kita lagi di taman, kenapa?"
"Oh, taman kota atau taman mana Ra?" tanya Afgar lagi.
"Taman Deket sekolah Ga," jawab dari sebarang.
"Oke, gue otw," balas Afgar lalu ia menutup telfonnya.
Setelah mengetahui keberadaan Senja, ia segera masuk ke dalam rumah, naik ke kamarnya untuk mengambil jaket kulit warna hitam miliknya.
"Bun," panggil Afgar setengah berteriak.
"Kenapa?" tanya bunda dari arah dapur dengan menggunakan celemek.
"Mau nugas sama temen," pamit Afgar lalu mencium telapak tangan bundanya.
"Ya, tapi pulangnya jangan malem-malem," peringat bundanya lalu diangguki oleh Afgar dan ia mulai berjalan menuju garasi untuk mengambil motor kesayangannya.
Motor itu berjalan menuju taman dekat sekolah yang memang pemandangannya sangat indah cocok sekali untuk memanjakan mata sejenak.
Sesampainya Afgar di taman, segera ia mencari dimana dua gadis yang sedang ia cari.
Dengan kedua kakinya yang melangkah dan matanya yang sedang menelisik arah akhirnya sosok yang ia cari ketemu sedang bercanda ria dan sesekali menulis dibuku yang sedang mereka pegang.
Tanpa berpikir lebih lama lagi ia segera melangkahkan kakinya menuju dua sosok gadis tersebut.
"Hai," sapa Afgar lalu mengambil duduk disamping Senja namun rada berjarak.
"Loh, kok bisa ada disini Gar?" tanya Senja.
"Iya, mau belajar bareng." Bukan Afgar yang menjawab melainkan Azura, sontak Senja mengarahkan pandangannya ke wajah Azura seperti meminta penjelasan lebih lanjut.
"Tanya aja sama orangnya," jawab Azura seakan mengerti maksud pandangan dari Senja.
Tersirat rasa kepo di hati Senja, namun ada rasa malu untuk bertanya, bimbang adalah perasaan yang saat ini ia rasakan.
"Udah selesai kalian buat puisinya?" tanya Afgar membuka topik.
"Kalo aku belum, gak tau punya Senja," jawab Azura mewakili.
"Ini baru aja beres," seru Senja seraya menutup buku yang ia buat untuk menulis puisi tadi.
"Boleh liat gak," pinta Afgar dan dengan tidak ragu Senja memberikan buku itu kepada Afgar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang lelah
Novela JuvenilNiskala Senja Almahera, seorang gadis yang ingin sekali memiliki rumah, namun definisi rumah yang tidak berbentuk bangunan. Akankah ia mampu mewujudkan keinginan itu? Start : 1 September 2023 Finish : -