Jiwa yang lelah

Bagian 06

Haloo aku kembali

Happy reading !

***

Seorang gadis remaja mengayuh sepeda miliknya yang berwarna biru muda dengan keranjang kecil didepannya dengan santai dan nyamannya, suara kicauan burung yang menghiasi pagi hari ini, angin yang berhembus dengan tenang yang menusuk permukaan kulit dan sang mentari yang mulai menampakkan dirinya menjadi keindahan tersendiri saat pagi hari.

Dengan mengayuh sepeda itu menuju sekolahnya dia menyanyikan lagu favoritnya, lagu yang berjudul laskar pelangi yang dinyanyikan oleh band Nidji.

Sampai lagu tersebut selesai dia nyanyikan pas sekali dengan dia yang sampai di gerbang sekolah SMA  Mahardika.

Sampai dihalaman sekolah, dia bertemu dengan temannya, mereka pun berjalan bersama menuju kelas, namun sebelum itu mereka berdua mampir ke ruang guru.

"Permisi Bu," ucap Senja setelah sampai didepan meja Bu Ani.

"Eh, Senja sama Azura, kenapa nak?" Tanya Bu Ani kepada mereka berdua.

"Ini Bu, Senja mau bayar SPP, tujuh ratus lima puluh ribu kan Bu?"

"Iya, ibu hitung dulu ya." Ucap Bu Ani lantas menghitung lembaran uang yang diberikan oleh Azura.

"Udah pas, makasih ya Azura, senja."

"Iya Bu, kalo begitu saya sama Azura pamit,"

Bu Ani hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Senja. Selesai membayar biaya SPP milik Senja, Azura dengan Senja kembali melangkahkan kakinya untuk menuju kelas, namun saat di depan kelas tak sengaja seorang cowok jangkung menabrak badan Senja, untung saja ia masih bisa menahan tubuh yang menabraknya itu.

"Eh, Senja, sorry gue gak sengaja," Ucap cowok itu—Afgar.

"Iya gpp kok," balas Senja lalu melewati Afgar begitu saja dengan diikuti Azura dibelakang nya.

Sementara Afgar, entah kenapa ia tersenyum akan kejadian itu dan membuat teman yang berjalan dengannya penasaran akan tingkah aneh Afgar.

"Kenapa Gar, senyum senyum bae," ujar cowok itu—Putra yang melihat keanehan sikap temannya ini.

"Gak, ayo keburu telat," alibi dari Afgar semakin membuat Putra penasaran apa yang terjadi dengan cowok itu, tapi dia tak mau memikirkan itu untuk saat ini, percintaan nya saja belum selesai, malah ingin memikirkan hal yang terjadi dengan temannya itu.

Putra menyukai Azura, pernah ia mencoba untuk mengajak Azura berpacaran, tapi ditolak oleh azura karena untuk saat ini Azura hanya ingin fokus kepada sekolahnya, tidak ingin mencampurkan hal lain dalam masa Abu putihnya.

Biarkanlah masa Abu putih milik Azura dipenuhi dengan kegiatan sekolah tidak dengan hal percintaan.

Walaupun Azura dalam hal akademik hanya memiliki keminatan di bidang matematika, namun ia yakin, suatu saat nanti ia pasti akan menjadi salah satu orang yang bisa sukses di masa depan.

"Ja, mau nginep gk?" Tanya Azura setelah mereka duduk dibangku kelas.

"Emang orangtua Lo kemana," tanya balik Senja.