Bagian 19

33 13 7
                                        

Halo come back with me :)

Langsung aja happy reading yaww!!

***

Terlihat sepasang insan tengah berjalan bersama melewati koridor menuju ruang kelasnya.

Ya, mereka berdua adalah Senja dan Afgar, sepasang kekasih yang kemarin baru resmi jadian.

Senja terlebih dulu memasuki ruang kelasnya lalu disusul oleh Afgar. Di belakang mereka berdua nampak Azura dan Putra yang sedari tadi mengikuti mereka.

Setelah Senja duduk di tempat duduknya begitupun dengan Afgar, Azura pun langsung menghampiri Senja dan juga Putra segera mengambil duduk di samping tempat duduk Afgar yang sedang tidak ada penghuninya.

"Ja, gue gak salah lihat kan tadi, Lo sama Afgar boncengan ke sekolah?" Azura nampak tak percaya akan hal yang telah ia lihat pagi tadi.

"Emang kenapa?" tanya Senja menghadap wajah Azura. Azura yang ditatap pun menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya gak papa pengin tahu aja Jaa," tutur Azura pada Senja.

"Atau jangan-jangan Lo udah resmi jadian sama dia," tebak Azura.

"Iya," balas Senja singkat namun berhasil membuat Azura terkejut terlihat dari tingkahnya yang menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Really?"

"Yes friends," jengah Senja.

Azura pun tak lagi bertanya pada Senja ia lebih memilih untuk mengecek ulang buku pelajaran apa aja yang tadi ia bawa. Ia takut kejadian pekan lalu terulang lagi dimana Azura lupa membawa buku Sejarah dan harus berakhir terkena hukuman membersihkan toilet perempuan.

Di sisi lain

"Jelasin bro," cetus putra dengan menepuk paha Afgar.

"Apa?"

"Dih, sok-sokan bilang 'apa' tinggal bilang aja napa susahnya sih," kesal Putra dengan jawaban singkat yang diberikan oleh temannya itu.

"Lo juga, gak ada apa-apa, apanya yang mau dijelasin?" cibir Afgar akan kekesalan yang diberikan Putra untuknya.

"Eh... Apa lo jangan-jangan udah jadian sama Senja, iya kan ngaku Lo," desak Putra pada temannya itu.

"Hm," balas Afgar dengan deheman. Baru ingin membalas jawaban Afgar bel masuk telah berbunyi, putra pun mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi dan lebih memilih untuk pergi ke kelasnya.

Baru beberapa saat putra keluar dari kelas XI IPA 2 terlihat seorang guru berjalan memasuki kelas tersebut.

'cepet amat tuh guru,' batin Putra.

"Good morning sir," sapa semua siswa-siswi dengan semangat.

"Good morning all, sedikit pengumuman 5 hari lagi kalian akan menghadapi UAS untuk naik ke kelas 12, maka dari itu hari ini kita ulangan yaa," pungkas pak Ardian, pernyataan dari pak Ardian ternyata tidak membuat siswa-siswi kelas XI IPS 2 ini semangat lagi. Namun, berbeda halnya dengan Senja.

"Langsung aja saya bagi kertas ulangannya," kata pak Ardian seraya membuka tas miliknya.

"Untuk ketua kelas bisa maju," panggil pak Ardian.

"Maaf pak, ketua kelas lagi tidak masuk hari ini," sahut salah satu siswi yang ada dibangku depan.

"Oh, yasudah wakil ketua kelas bisa bantu saya," pinta pak Ardian lalu segera Afgar pun maju untuk membantu pak Ardian membagi kertas ulangan bahasa Inggris yang akan dilaksanakan hari ini.

Jiwa yang lelah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang