Happy reading!!***
Saat ini Afgar dan senja tiba di sebuah danau, Afgar pun menggandeng tangan Senja untuk berjalan—diatas jembatan kecil yang tersusun dari papan kayu—ke tengah-tengah danau, menunjukkan pemandangan akan pohon-pohon yang bergoyang mengikuti irama angin, suara kicauan burung yang membuat otak tenang juga langit yang cerah berwarna biru.
Senja yang terpana akan pemandangan yang ditampilkan tersebut melepas genggaman tangan mereka lalu berjalan sedikit maju lagi.
Afgar yang melihat itu tak masalah ia pun segera mengambil sebuah kotak kecil yang tadi berada di sakunya lalu membuka kotak tersebut dan mengambil benda yang tadi tersimpan dalam kotak itu.
Senja kaget karena tiba-tiba saja terdapat sebuah kalung yang sedang di pasangkan di lehernya. Ia pun segera berbalik badan dan mendapati Afgar tersenyum kearahnya.
"Afgar," lirih Senja.
"Ya," jawab Afgar lalu Senja meraba kalung yang telah dipasangkan di lehernya itu.
"Ini, maksudnya apa?" tanya Senja pada Afgar, ia pun kembali mengambil kedua tangan senja dan menggenggamnya lalu berkata, "Aku tau mungkin ini terlalu tiba-tiba, tapi aku udah mulai jatuh hati sejak pertama aku melihatmu waktu itu, aku gak tau kamu bakal nerima aku atau gak, tapi, aku berharap kamu mau jadi pasangan aku di masaku ini hingga masa tua ku nanti." Setelah berkata seperti itu Senja tak tahu lagi harus merespon apa, ia masih butuh waktu untuk mencerna semua ucapan dari Afgar.
"Afgar," lirih Senja lagi.
"Ya?"
"Kamu nembak aku?" tanya Senja ragu, masih dengan genggaman tangan dari keduanya.
"Gak dong, mana tega aku nembak pujaan hatiku," canda Afgar lalu terkekeh sendiri akan kalimatnya.
Senja yang mendapat candaan dari Afgar pun melepas genggaman mereka dengan kasar lalu mengyilangkan kedua tangannya di depan dada seolah-olah ia sedang merajuk namun bagi Afgar itu sangat lucu.
"Jangan marah dong, aku bercanda kok," kata Afgar dengan lembut seraya mengusap pucuk kepala Senja.
"Iya aku nembak kamu, gimana kamu terima?" lanjut Afgar serius dengan memandang wajah Senja.
"Gak deh," seloroh Senja. Hal itu pun membuat Afgar lesu seketika terlihat dari ia yang menekuk wajahnya namun, ia harus tetap tersenyum di depan Senja sebagai bukti bahwa cintanya itu tulus.
"Canda, jadi sekarang kita pacaran?" pasti Senja pada Afgar. Pernyataan tersebut pun membuat Afgar bahagia lalu ia segera memeluk Senja untuk menyalurkan perasaan bahagianya sembari mengangguk. Senja pun juga membalas pelukan dari Afgar.
Hingga saat ini tepat pada hari Minggu tanggal 18 Februari mereka resmi menjadi sepasang kekasih dengan saksi bisu danau Yang ada di depan mereka
***
Sedangkan disisi lain
"Makasih ya, udah mau anterin gue," cetus Azura saat dibonceng oleh Putra menggunakan montor ninjanya.
"Iya, santai aja," balas Putra dengan menyetir montornya.
Mereka berdua sekarang tengah berjalan menuju mall mengantar Azura untuk mengambil pesanan maminya.
Tidak membutuhkan waktu lama mereka sekarang sudah berada di mall yang lumayan terkenal di kota Jakarta.
Setelah memarkirkan montornya ia dan Azura berjalan bersama bebarengan masuk ke dalam mall.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang lelah
Teen FictionNiskala Senja Almahera, seorang gadis yang ingin sekali memiliki rumah, namun definisi rumah yang tidak berbentuk bangunan. Akankah ia mampu mewujudkan keinginan itu? Start : 1 September 2023 Finish : -