٠٤

4.7K 279 41
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



🌻🌻

Lanjutan...

"Masyaallah tabarakallah Manna, kamu cantik sekali memakai cadar. Sangat cocok sekali kalo dilihat, Allahumma barik" Ucap Ummah menatap kagum calon menantunya itu.

Manna pun segera menundukkan wajahnya, ia merasa malu dan salting jika ada yang memujinya. Bahkan wanita itu merasa saat ini pipinya terasa panas. Pasti dibalik cadarnya itu pipinya memerah.

"Alhamdulillah Ummah" Ucap Manna dengan malu.

"Mbak Manna malu-malu ihh.. gemes Arina liatnya" Ucap Arina kemudian tertawa pelan.

Manna yang mendengar itupun semakin merasa malu.

Bunda pun terkekeh melihatnya.

"Pertahankan harga diri dan rasa malumu itu Manna. Jika kamu tidak bisa meniru kehidupan Sayyidah Fatimah, setidaknya kamu bisa meniru salah satu sifat yang dimiliki oleh Sayyidah Fatimah, yaitu rasa malu yang luar biasa. Bahkan ada suatu kisah, dimana Sayyidah Fatimah merasa malu"

"Diriwayatkan dari Anas ra; Rasulullah SAW datang menemui Fatimah dengan membawa seorang budak yang beliau berikan kepadanya. Saat itu Fatimah mengenakan baju yang jika digunakan untuk menutup kepala, kakinya terbuka dan jika digunakan untuk menutupi kaki, kepalanya terbuka. Saat Nabi SAW melihat sikap Fatimah, beliau bersabda,"Tidak kenapa bagimu, yang ada hanya ayah dan budak milikmu." (HR. Abu Dawud dan Baihaqi. Dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa (VI/206)"

"Begitu mulianya kan Sayyidah Fatimah?, dan ia merupakan wanita yang sangat indah, entah itu dari rupanya maupun hatinya"

"Perlu diingat putri-putri ummah sekalian, yang baik bagi wanita adalah yang tidak dilihat laki-laki dan tidak melihatnya dan yang baik baik lelaki adalah yang tidak dilihat lelaki dan tidak melihatnya. Semoga putri-putri Ummah ini bisa meniru setidaknya sedikit sifat yang dimiliki oleh Sayyidah Fatimah.." Ucap Ummah sembari menatap Arina dan Manna.

"Masyaallah.." Ucap Manna tersentuh mendengar cerita dari Ummah.

"Aamiin ummah" Ucap Arina.

Dan tak lama, suara gema sholawat dan hadrah terdengar, menandakan acara telah dimulai.

"Alhamdulillah sudah dimulai. Mari kita sama-sama ke pesantren" Ucap Ummah bangkit dari duduknya.

"Ummah maaf. Apa Arina dan Mbak Manna boleh menyusul saja?, Soalnya ada yang mau Arina tunjukkan ke mbak Manna" Ucap Arina.

Ummah pun tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

"Tentu putriku.. Tapi ingat!, Setelah selesai kalian harus menyusul ke masjid. Ummah dan bunda menunggu kalian disana, mengerti?" Ucap Ummah.

"Mengerti ummah" Jawab Arina dengan senyumannya.

"Adam.. Ayo nak ikut nenek" Ucap Ummah kepada Adam yang masih setia memeluk erat tubuh Manna.

"Adam au itut tata nna nek" Ucap Adam menatap neneknya.

"Adam ikut nenek sebentar ya nak?. Ummah mau ngomong sebentar sama kak Manna nya.. nanti kak Manna nyusul Adam ke masjid kok" Ucap Arina sembari mengusap sayang rambut Adam.

Surga Allah Yang Ke-3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang