٠٥

4.9K 254 11
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



🌻🌻

Lanjutan...

"Assalamualaikum!" Ucap Gus Habibie.

Manna pun segera menundukkan wajahnya. Kali ini ia menundukkan wajahnya bukan untuk menutupi wajahnya yang lagi salting. Namun untuk menghindari tatapan tajam yang Gus Habibie berikan untuknya.

Manna mulai bertanya-tanya dalam hatinya, apakah ia ada salah? Tatapan itu seperti ayahnya jika lagi memarahinya. Dan itu membuat hawa sekitarnya mulai terasa tak nyaman.

"Kamu tak menjawab salam saya. Biar saya ulangi, kemudian jawab!"

"Assalamualaikum!" Ucap Gus Habibie dengan suara dinginnya.

Manna pun mendongakkan kepalanya takut-takut.

"Tata nna.. Awab cayam nya om Abie" Ucap Adam dengan cadelnya.

Dengan penuh keberanian akhirnya Manna menatap ke arah Gus Habibie. Dan secara bersamaan, Gus Habibie segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, pria itu sengaja melakukan demikian agar tetap menjaga pandangannya kepada seseorang yang belum mahram nya.

"Wa'alaikumsalam, G-gus" Jawab Manna gugup.

"Sedang apa kamu disini Manna?. Mengapa tak segera ke masjid?, Ummah dan bunda menunggumu disana!" Ucap Gus Habibie sesekali menatap mata Manna.

"Iya Gus, Manna mau kesana. Tapi ini Manna lagi nunggu Arina, Manna gatau jalan ke masjid" Jawab Manna sembari menoleh kejalan menuju ndalem.

"Tata nna.. Adam au peyuk tata nna" Ucap Adam meregangkan kedua tangannya kearah Manna.

"Adam mau peluk kak Manna?. Ayo sini nak" Ucap Manna dengan senang hati. Namun saat ingin menggapai tubuh Adam, Gus Habibie sengaja menjauhkan Adam dari dirinya.

"Adam sama om aja. Nanti kak Manna nya capek" Ucap Gus Habibie dengan raut juteknya.

"Ga au om!, Adam au ama tata nna!" Ucap Adam mulai memberontak dari gendongan Gus Habibie.

"Manna ga capek kok Gus. Lagian Adam pengen banget dipeluk Manna" Ucap Manna tanpa memikirkan perasaan Gus Habibie saat itu. Andai jika wanita cantik itu tau, jika Gus Habibie tidak suka dan cemburu jika miliknya memeluk pria lain.

"Biar saya aja. Sekarang kamu ikut saya!" Ucap Gus Habibie menatap Manna sekilas.

"Kemana Gus?" Tanya Manna.

"Ke masjid"

"Jangan sampai ada orang lain yang melihat kita berlama-lama berdua disini, nanti bisa menjadi fitnah. Lebih baik kita segera ke masjid" Ucap Gus Habibie kemudian berjalan pergi mendahului Manna.

Manna pun hanya diam dan mengikuti Gus Habibie dari belakang. Dan tak lupa Manna sengaja membuat jarak lebih jauh dari posisi Gus Habibie, supaya tidak ada fitnah yang muncul.

"Tata nna.. Ummah ana?" Tanya Adam digendongan Gus Habibie.

"Ummah nanti nyusul ya nak? Kita duluan aja" Ucap Manna dengan lembut. Untungnya Adam hanya menganggukkan kepalanya, tak banyak bertanya lagi.

Namun tiba-tiba dari arah belakang, ada seorang pria menyebut nama Manna. Manna pun yang merasa dipanggil segera menoleh menatap ke sumber suara tersebut.

Surga Allah Yang Ke-3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang