٠٢

4.7K 285 11
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



🌻🌻

Seorang pria tampan tengah menaruh peci nya di atas meja. Terlihat pria itu menatap bingung kearah seorang wanita bercadar tengah menenangkan bocah kecil di dalam gendongan nya.

Pria tampan itu ialah Gus Habibie Keenan Al Baihaqi, putra Kiyai Thariq Mu'tashim Al Baihaqi.

Gus Habibie berjalan mendekati wanita bercadar tadi, pria itu semakin bingung tatkala Ummahnya juga tiba-tiba muncul dari dapur sembari membawa dot susu. Terlihat wajah kedua wanita tersayangnya itu sangat kelimpungan menenangkan bocah kecil yang menangis itu.

"Sstt sayang.. ini ummah nak.. Ummah disini" Ucap Arina wanita bercadar tadi sembari menepuk-nepuk bokong bocah kecil di gendongan nya itu.

"Assalamualaikum. Arina?, Ummah??" Panggil Gus Habibie dengan halus.

Arina dan ummah pun menolehkan kepalanya menatap Habibie.

"Wa'alaikumsalamm bang"

Wa'alaikumsalamm nak"

Ucap Arina dan ummah bersamaan.

"Adam kenapa?" Tanya Gus Habibie. Matanya menatap Adam yang masih menangis dipelukan Arina adiknya itu.

"Arina gatau bang.. tiba-tiba Adam kebangun terus nangis. Arina pikir Adam kenapa-napa tadi, tapi setelah Arina periksa Adam ga kenapa-napa kok" Ucap Arina.

"Dia manggil nama tantenya juga dari tadi. Ummah juga bingung" Ucap Ummah juga angkat bicara.

"Tante?. Tante yang mana mmah??" Bingung Gus Habibie.

"Ituu.. Manna, calon istrimu" Jawab ummah.

Deg!.

Jantung Gus Habibie terasa terhenti sejenak.

"Tadi pas dirumahnya calon istrimu Adam tidur. Terus pas pulang juga masih tidur, jadi dia belum sempet pamitan sama tantenya. Sampai rumah dia kebangun terus nangis nyari tantenya udah gaada" Ucap Ummah.

Sedangkan Gus Habibie, pria tampan itu terdiam kaku ditempat. Kini ia merasa jika jantungnya semakin berdegup kencang.

"Ummah.. Arina takut Adam panas lagi hikss.. Dia kalo udah nangis kaya gini ga mau berhenti-henti, pasti malamnya demam tinggi" Ucap Arina menangis dihadapan Ummahnya sembari menenangkan putranya itu.

"Sstt jangan menangis putriku.. Ummah bantu kamu nak" Ucap Ummah. Wanita paruh baya itupun segera mengambil alih tubuh Adam yang ada dipelukan Arina, membawa tubuh bocah kecil itu kedalam pelukannya.

"Tata nna.. tata nna.." Ucap Adam dalam tangisannya.

Habibie masih terdiam ditempat. Pasalnya ia sendiri juga tidak tau harus berbuat apa untuk menenangkan ponakannya tersebut.

"Kita telpon tata nna ya nak. Adam jangan nangis lagi ya" Ucap Arina sembari menghapus air matanya, kemudian mengusap sayang pipi Adam yang basah karena air mata.

"Adam au tata nna ummah. Pon tata nna ummah, ponn" Ucap Adam menyuruh Ummahnya untuk menelpon Manna.

"Tapi janji gaboleh nangis lagi ya nak?" Kini giliran Ummah berbicara kepada Adam.

Adam, bocah kecil itupun menganggukkan kepalanya masih dengan sesenggukan.

Arina pun segera mengambil handphone milik suaminya yang ada di kamar, kemudian wanita bercadar itupun mengubungi Manna dengan cara vidio call.

Surga Allah Yang Ke-3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang