Saat ini Sara dan Khan sedang berada dipinggir pantai, Khan hanya duduk di pasir memperhatikan Sara yang sudah mencelupkan kakinya di bibir pantai ia meminta waktu sepuluh menit pada Khan untuk mampir ke pantai barang sebentar.
Gadis itu termenung memikirkan dirinya yang berada didalam cerita yang ia baca, tidak mau percaya tapi itu nyata.
"Lama-lama aku bisa gila" gumam Sara sambil merapihkan rambutnya yang tersapu angin pantai.
"Aku harus sering-sering kesini" Sesuai janjinya setelah sepuluh menit Sara kembali ketempat Khan duduk dan memakai sepatunya.
Selama perjalanan hanya hening yang tercipta, Sara yang berjalan dibelakang Khan mulai muak dengan situasi seperti itu, apakah dirinya perlu memulai pembicaraan, hitung-hitung agar lebih akrab dengannya.
"Mika gadis yang baik ya" Sara memulai pembicaraan di langkah mereka menuju penginapan.
"Kalian sudah pacaran berapa lama?" Khan sontak menghentikan langkahnya ia menatap Sara dengan raut wajah yang terkejut.
"Tidak, kami hanya berteman"
"Loh ku kira kalian sepasang kekasih" Sara menjawab dengan canggung, Khan segera melanjutkan jalannya suasana cukup hening Sara meruntuki dirinya sendiri apakah ia terlalu blak-blakan.
"Jadi kalian sudah berteman sejak lama?" Khan menatap Sara dengan ujung ekor matanya lalu berdehem.
"Yaampun Sara kau itu baru kenal kenapa sudah banyak bicara" Sara berbicara dalam hati sambil menepuk dahinya. Apakah Khan merasa tidak nyaman, sksd sekali dirinya ini.
Sara mencoba memikirkan topik pembicaraan apa yang pantas untuk dua orang yang baru kenal.
"Apa MBTI mu?"
"Huh,apa itu?" Itu adalah pertanyaan klasik ditempat Sara, Yah setidaknya Khan tidak memandangnya aneh. Sara segera menjelaskan saja walaupun dirinya sendiri tidak terlalu mempercayai keakuratan tes MBTI yang sedang tren belakang ini.
Setelah sampai di penginapan Sara langsung saja menuju halaman belakang disana juga sudah ada Johanna yang membersihkan sisa-sisa rumput liar.
"Bi sisanya biar aku saja" Johanna segera bangkit dan berlalu masuk kebelakang untuk membuatkan Sara cemilan.
Gadis itu segera mengikat rambutnya asal, setelah mengumpulkan sisa rumput liar yang tercabut dan hendak ia masukkan kedalam karung kegiatan terhenti ketika Tahel datang memanggilnya.
"Apa yang sedang Kakak lakukan?"
"Berkebun, aku ingin menyibukan diri dengan menanam sayur"
"Boleh aku bantu?" Setahu Sara Manusia Serigala seperti Tahel dan kawannya tidak menyukai kegiatan yang manusia biasa lakukan.
Karena Tahel menawarkan dirinya sendiri jadi Sara iyakan saja hitung-hitung irit tenaga, kegiatan mereka berlangsung selama hampir satu jam, Khan yang datang membawa camilan ikut membantu membuang karung berisikan rumput liar untuk dibuang.
"Ternyata sulit juga merawat kebun" Tahel masih membaca buku yang menginformasikan Cara berkebun dengan baik.
Sara sedikit gemas dengan Tahel kadang anak itu akan membantu Sara tidak lebih dari lima menit dan langsung istirahat, padahal Tahel tidak banyak membantu tapi dirinya sudah kacau terkena tanah dan pupuk.
"Sudah selesai"
"Wah! Kak Sara kau keren sekali, setelah ini tinggal disiram saja kan?" Sara mengangguk lalu mengatakan agar Tahel menyiram dirinya sendiri alias mandi, karena pria menggemaskan itu sudah kotor dengan tanah dan bau pupuk menempel ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MOON - FATE
FanfictionKarena kemunculan Kereta misterius di depan rumahnya, membuat Sara terjebak didalam Buku Cerita yang ia temukan di perpustakaan sekolahnya. Saat membuka mata hal pertama yang ia lihat hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi. ia mencoba menyusuri Hut...