Part.38

40 5 0
                                    

Sara menatap ponsel yang sudah mati karena kehabisan baterai, ia menatap sekitar mencari sesuatu yang mungkin bisa jadi perlindungan dirinya. Sialnya Sara tidak memungut kembali pisau yang jatuh di tangga.

Sara memang sudah berhenti menangis namun detak jantungnya masih berpacu ia takut jika bersuara barang sedikit Vampir itu akan menemukannya, sepertinya ia harus pergi mencari tempat persembunyian yang lain.

Sebentar lagi kemungkinan Vampir itu akan menemukan dirinya, mau tidak mau Sara harus pergi beranjak, dengan bersusah payah Sara bangkit menahan rasa nyeri di pergelangan kakinya.

Salah dirinya main lompat tanpa aba-aba jadilah kakinya terkilir bahkan celana dibagian lutut sampai sobek karena berbenturan dengan tanah yang tidak rata, Jang ditanya lututnya jelas berdarah.

Sara berjalan dengan pelan, setidaknya ia harus sedikit menjauh dari pemukiman karena pasti orang-orang yang tercuci otaknya akan menemukannya juga, ia yakin kemungkinan kakinya akan membengkak karena memaksakan untuk berjalan dikeadaan kakinya yang terkilir.

Tiba-tiba saja ada sesuatu yang menggelinding mengenai kakinya, itu bukan bola melainkan kepala manusia yang dilempar oleh orang berjubah hitam.

Siapa yang tidak kaget, Sara sampai teriak saking terkejutnya ia langsung jatuh terduduk, tiba-tiba ia merasa mual dan kepalanya juga pusing, pertama kali Sara melihat potongan kepala secara langsung ia bahkan tidak menyangka dirinya akan mengalami hal buruk seperti itu.

Sara dengan perlahan memundurkan tubuhnya saat melihat salah satu dari tiga orang pria berjubah hitam yang mendekatinya.

"Jangan mendekat!" Pria itu berhenti mendekat lalu menatap pergelangan tangan Sara yang mengeluarkan cahaya samar-samar.

Pria itu menyeringai dan kembali mendekati Sara, gadis it perlahan bangun ingin melarikan diri namun disaat waktu yang kurang tepat nyeri dikakinya kembali muncul.

Kesempatan untuk si pria berjubah hitam, ia segera mencekik Sara hingga gadis itu berdiri, lalu memegang pergelangan tangan kiri Sara sambil menatap lamat-lamat tanda yang bercahaya ditangannya.

"Tidak salah lagi, jadi kau benar-benar ada ya!"

"Sayang sekali aku tidak boleh membunuh mu, aku akan membawa mu hidup-hidup"

"Terimakasih sudah muncul ya, jadi kami tidak perlu repot-repot mencari mu juga" Vampir itu menyeringai memperlihatkan gigi taringnya sambil tertawa.

Sara tidak mengerti apa yang dikatakan orang itu, ia berusaha menyingkirkan tangan yang mencekik lehernya, Tiba-tiba pria yang mencekiknya itu terpental setelah seseorang memukulnya, begitu pula dengan tubuh Sara yang dibawa agak menjauh oleh pria yang memukul Vampir itu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya orang itu setelah mendudukkan tubuh Sara di bawah.

"Kak Giri?" Giri membuang muka ia tidak tau jika Sara mengenali dirinya yang dalam wujud setengah serigala.

"Terimakasih sudah datang" ujar Sara dengan lirih, Sara sudah sangat pasrah jika dirinya tidak akan selamat.

"Akhirnya muncul juga, kenapa kalian terus bersembunyi seperti tikus yang takut dimangsa?" Vampir yang terpental itu segera bangkit

"Apa kau bisa berdiri?" Tanya Giri, Sara mengangguk ragu sebenarnya ia tidak yakin tapi akan Sara usahakan menjauh dari sana.

Giri membantu Sara untuk berdiri, dan segera membelakangi Sara menyembunyikannya gadis itu dari pandangan Vampir didepannya.

Sara melangkah dengan perlahan menjauh dari tempat tersebut,  satu Vampir diantaranya melesat dengan cepat mendekati Sara namun sebelum menyentuh, Giri sudah lebih dahulu mendorong kepala Vampir itu hingga menabrak tembok dengan keras.

DARK MOON - FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang