Part.37

36 7 0
                                    

Sara duduk diruang tamu bersama Bibi Johanna yang menikmati Teh disore hari dengan TV yang menyala tengah menyiarkan berita, Sara memainkan kuku jarinya dengan gugup menatap jam dinding.

Ini yang akan ia lakukan setiap sore disaat menunggu senja datang, disaat hanya ada dia saja berdua dengan Bibi Johanna ia harus menyiapkan diri sebelum ada perubahan pada Johanna.

Benar, selama ini Sara tidak memberitahu siapapun termasuk Khan tentang perubahan aneh pada ibunya, beliau akan berubah seperti zombie dengan mata merah.

Saat itu Sara sangat terkejut melihat Bibi Johanna yang tiba-tiba bersikap agresif pada dirinya, Sara yang tidak tahu menahu berusaha menyadarkan wanita paruh baya itu, lalu berhasil.

Johanna saja tidak ingat apa yang terjadi, jika Khan tau dia pasti sangat khawatir jadi Sara menyembunyikannya

Tepat pukul enam saat perubahan mulai terjadi Sara segera menggenggam tangan Bibi Johanna sembari mengelusnya dengan lembut seperti yang selalu ia lakukan, disaat yang bersamaan Tanda dilengan Sara kembali muncul dan mengeluarkan cahaya samar-samar.

"Huh, Sara ada apa?"

"Tidak Bi, tangan Bibi hangat" ujar Sara sambil tersenyum, menurutnya penyebab Sara bisa mengembalikan kesadaran Johanna karena tanda aneh yang berbentuk seperti asap disekitar pergelangan tangannya.

Ia sendiri pun terkejut melihat tanda tersebut ketika pertama kali muncul, tapi karena sudah berlalu beberapa hari jadi Sara biasa saja, ia menganggap jika itu bisa jadi jimat penangkal untuk dirinya.

"Ibu" dengan kompak Joanna dan Sara memutar kepala menatap Khan yang berdiri tak jauh dari mereka.

Khan terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu namun pada akhirnya ia mengatakannya juga.

"Aku mau keluar sebentar"

"Pergilah, tapi jangan pulang terlalu malam ya"

---

Sara berdiri di depan jendela yang terbuka di sekitar lorong lantai dua, ia membiarkan angin malam masuk menerbangkan rambut panjangnya, ia menyingkap lengan sweater hingga memperlihatkan tanda yang masih muncul disekitar lengannya.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Sara dengan buru-buru menurunkan lengan sweater kembali dan menyembunyikan tangannya dibelakang tubuhnya setelah ia berbalik menghadap orang yang menepuk bahunya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sara dengan gugup berusaha menetralkan detak jantungnya yang kaget bukan main.

"Kau... Ada apa? Kenapa kau begitu terkejut?" Najak menatap curiga Sara belum lagi gadis didepannya itu seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

"Bukannya kau pergi patroli? Kenapa kembali lagi?" Bukannya menjawab Sara kembali bertanya, karena tidak ingin memperpanjang jadilah Najak mengatakan tujuannya.

Pemuda itu kembali lagi karena lupa memberikan ponselnya pada Sara, Najak menyodorkan ponselnya segera Sara ambil dengan satu tangan masih ia sembunyikan.

"Apa yang kau sembunyikan?"

"Tidak ada!" Jawab Sara cepat, padahal dalam hati ia berdoa agar Najak segera keluar, namun pemuda itu menyodorkan sesuatu yang tidak pernah Sara lihat sebelumnya.

"Aku yakin kau pasti butuh hiburan, aku juga tidak tau selera musik mu seperti apa, jadi ambillah" Najak menyodorkan sebuah CD portabel dan Headset kabel.

Karena Sara tidak kunjung mengambilnya ia menyatukan Headset kabel di CD portabel lalu mulai memPlay lagu yang sudah tersedia dan memasangkan kepala Headset dikedua telinga Sara.

DARK MOON - FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang