Sepertinya mulai dari sore kemarin hingga kedepannya hidup Sara tidak akan tenang saat ia bekerja ia melihat Khrock dan gengnya duduk dimeja pelanggan seraya terus memperhatikan dirinya.
Sara tentu merasa risih ditatap seperti itu bahkan Khrock hanya ingin dilayani oleh Sara. Sara tentu saja menolak tapi orang-orang disaana tidak ada yang berani melawan Khrock.
"Ingin pesan apa?" Sara bersiap mencatat pesanan namun laki-laki tengil itu terus menatap Sara dan membuat barisan antrian.
"Aku ingin nomer telpon mu"
"Tolong pesanannya"
"Aku ingin semua yang ada dimenu satu-satu, dan nomer telepon mu" Khrock tak henti menatap Sara sambil tersenyum. Yang menurut Sara senyum menjijikan.
"Baik pesanan akan segera datang"
Membutuhkan waktu lama untuk menyiapkan semua pesanan Khrock, semua makanan dan minuman itu anak buahnya yang menghabiskan, tentu mereka sangat senang kapan lagi mendapatkan traktiran dari bosnya yang super pelit.
---
Jam kerja Sara sudah selesai saat ini gadis itu tengah bersiap untuk pulang lewat pintu belakang namun satu perempuan sebaya dengannya menghampirinya untuk ke meja kasir. Sara menanyakan alasannya lalu partner kerjanya itu mengatakan jika Khrock tidak akan bayar jika bukan Sara yang melayaninya.
Tanpa basa-basi Sara menuju meja kasir dan menyebutkan nominalnya, saat ingin mengambil kartu dari tangan Khrock pria itu menariknya kembali.
"Maaf, anda harus segera membayarnya"
"Berikan dulu nomer ponselmu" Sara mengambil lembaran kertas lalu menulis sebuah nomer Khrock langsung saja menghubungi nomer tersebut namun suara dering telepon yang berbunyi bukan milik Sara melainkan telpon Cafe ini.
"Kau mau menipuku, kau tidak tau apa akibatnya jika menipu ku!" Sara hanya menghela nafas melihat tingkah tengil pria dihadapannya.
"Aku tidak punya nomer ponsel, jika tidak percaya tanyakan pada karyawan lainnya" tanpa Khrock sadari Sara mengambil kartu miliknya lalu segera membayarnya pesanannya.
"Baiklah, aku tidak mengerti di jaman sekarang tidak memiliki ponsel itu hanya dilakukan oleh orang miskin saja. Tapi mungkin kau punya alasan tersendiri" mendengar penuturan pemuda itu membuat Sara mendecak sebal,jujur tangannya sudah gatal ingin menonjok wajah Khrock namun ia tahan.
Setelah Khrock pergi barulah Sara melunturkan senyum palsunya lalu menghela nafas lega ia segera kembali menuju ruang khusus karyawan. Lalu teman kerjanya yang tadi menghampirinya.
"Sara, aku fikir sebaiknya kau segera pulang" Gadis bernama Zeta itu tau jika belakang ini Khrock selalu mengganggu Sara.
Sara yang ingin membuka pintu belakang mengurungkan niatnya saat tiga orang yang ia tau sebagai tangan kanan Khrock berdiri disana.
"Bagaimana ini sepertinya Khrock tidak akan melepaskan mu" Sara mengusap wajahnya gusar kenapa jadi seperti ini, kenapa jadi dia yang diincar Khrock.
"Aku akan menunggu sampai mereka pergi"
---
Sekarang sudah pukul setengah sembilan malam Sara belum juga menampakan batang hidungnya orang-orang di penginapan panik terlebih lagi bibi Johanna biasnya Sara tidak pernah terlambat seperti ini.
"Aku akan mencarinya" putus Giri yang hampir keluar dari pintu depan namun dering telepon menghentikannya.
"Sara, yaampun kenapa kau belum pulang"
"Maaf bi aku baru bisa mengabari, hari ini Cafe sangat ramai bos memintaku untuk membantunya"
"Biar Khan menjemput mu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MOON - FATE
FanfictionKarena kemunculan Kereta misterius di depan rumahnya, membuat Sara terjebak didalam Buku Cerita yang ia temukan di perpustakaan sekolahnya. Saat membuka mata hal pertama yang ia lihat hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi. ia mencoba menyusuri Hut...