"Aku akan ke hutan lilac" Najak menolak karena menurutnya hutan juga bukan tempat yang aman.
"Memangnya kau yakin jika kereta itu akan muncul?" Sara memang tidak yakin tapi jika ia berada jauh dari hutan lilac ia tidak akan pernah tau kapan kedatangan kereta tersebut.
"Setidaknya aku harus memastikan kedatangan kereta itu"
"Sara benar, disini bukan tempatnya, mau tidak mau dia harus kembali sekarang juga" Giri berkata seraya mendekati Sara untuk mengompres kaki gadis itu yang cedera.
Tadi Giri sempat kembali kepemukiman, mencari es batu untuk mengompres kaki Sara sebagai pertolongan pertama sekaligus melihat kondisi desa.
"Tapi kita semua tidak ada yang tau kapan kereta itu muncul kembali, Sara sendiri juga tidak mengetahuinya"
"Biar aku saja yang memeriksa hutan lilac, jika kereta itu datang aku akan mengabari kalian"
"Itu terlalu bahaya Tahel, para vampir pasti akan datang melewati hutan"
"Sebelum pasukan vampir benar-benar datang setidaknya Kak Sara sudah harus kembali, kita juga tidak punya banyak waktu"
"Tapi kita tidak tau kapan keretanya akan datang" entah kenapa mendengar argumen para manusia serigala didepan itu membuat Sara menjadi pesimis jika dirinya seolah tidak bisa kembali ketempat asalnya.
"Tolong bawa saja aku ke hutan Lilac" pinta Sara dengan suara pelan dan membuat mereka semua menatap dirinya.
"Aku ingin pulang, jika tidak ada yang bisa mengantar tak masalah, aku akan pergi sendiri saja" Sara beranjak dari duduknya, Najak segera menahan tangannya saat gadis itu sudah mengambil langkah dengan tertatih.
"Aku punya firasat kereta itu akan datang sebentar lagi!" Ujar Tahel dengan wajah seriusnya.
"Aku akan mengantarmu!" Najak segera berjongkok dihadapan Sara meminta gadis itu untuk naik ke punggungnya. Sara segera naik ke punggung Najak dan mengalungkan lengannya.
"Ayo, kita juga harus mengevakuasi warga setempat!"
"Aku juga ingin ikut mengantar Kak Sara"
"Tahel, aku juga tidak yakin akan langsung kembali, bisa saja keretanya tidak benar-benar datang"
"Kalau begitu kita berpisah disini saja, Kak jaga diri baik-baik ya, aku pasti akan merindukanmu" Sara menatap bingung Tahel kenapa langsung salam perpisahan begitu seolah Sara memang akan kembali hari ini juga.
"Kenapa kau berkata seperti itu?"
"Selamat tinggal, senang bisa mengenalmu" kenapa Enzy juga mengatakan hal yang membuat Sara semakin tambah bingung.
"Kalian mengatakan seolah aku akan pergi saat ini juga" Sara bisa melihat mata Tahel yang mulai berkaca-kaca, Enzy sendiri walaupun tersenyum tapi ada raut sedih pada dirinya.
"Kita tidak punya waktu lagi, ayo pergi! Jaga dirimu baik-baik Sara rasanya aku merasa seperti mempunyai adik perempuan, Najak tolong antar Sara dengan selamat" Najak yang diberi pesan oleh Giri mengangguk mengerti lalu mulai berjalan menuju hutan lilac begitu juga dengan Giri Enzy dan Tahel yang kembali ke desa untuk mengevakuasi warga desa.
"Jadi benar-benar pegi ya, Kak Sara..." Tahel berkata dengan lirih menatap kepergian Sara sambil mengusap sudut matanya yang basah.
"Ayo" Enzy juga merasakan hal yang sama ia segera mengusap punggung Tahel dan berlalu dari sana.
---
Tidak ada yang berbicara selama perjalanan, sejujurnya Sara merasa bingung dengan salam perpisahan yang Tahel katakan, dipikirannya saat ini apakah dirinya benar-benar akan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MOON - FATE
FanfictionKarena kemunculan Kereta misterius di depan rumahnya, membuat Sara terjebak didalam Buku Cerita yang ia temukan di perpustakaan sekolahnya. Saat membuka mata hal pertama yang ia lihat hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi. ia mencoba menyusuri Hut...