Part.16

96 13 11
                                    

Dua hari berlalu Khan sudah mulai keluar dari kamarnya namun untuk berbicara hanya seadanya saja.

Dua hari juga Sara merasa damai karena Khrock belum menampakkan dirinya, Sara sangat bersyukur kalu bisa selamanya saja tidak usah menampakkan diri dihadapannya.

Pagi ini Sara pergi kepantai ia juga membawa roti lapis atau sandwich lebih dari satu Sara juga sudah sampai di bebatuan ujung pantai.

Sara tidak tau bagaimana menghubungi teman barunya jadi ia datang ke pantai saja tempat terakhir mereka bertemu ia berharap pria itu akan datang.

Waktu mereka menikmati Sunrise berdua, Camill mengajaknya naik sepeda dan berhenti di sebuah padang rumput yang luas, ada juga beberapa hewan ternak yang sengaja dilepas disana agar menikmati udara sejuk dan embun pagi.

Sekarang sudah pukul setengah delapan pagi, tapi orang yang Sara tunggu tidak menampakan diri.

Sebenarnya Camill pergi kemana, padahal Sara sudah membawa roti lapis agar bisa berbagi dan sebagai tanda Terimakasih sudah mengajarinya menerbangkan layang-layang.

Itu pengalaman pertama Sara menerbangkan Layang-layang dengan sempurna, Sara bahkan masih mengingat bagaimana benang yang mengikat layang-layang terasa berat dan sulit dikendalikan.

Sara menikmati Roti lapisnya ditemani suara alami ombak yang bertabrakan dengan batu karang. Dilaut yang indah itu Sara berfikir apakah ada Putri duyung. Apakah didunia ini juga ada sikembar Lee, yaampun Sara kau terlalu mendalami Drama si Rubah. Otak Sara sudah tercemar dengan segala sesuatu berbau Fantasi.

Dibalik dirinya yang terjebak, di satu sisi Sara merasa senang karena bisa melupakan masalah di dunianya salah satunya perasaan pada mantan pacarnya sekarang sudah jauh lebih baik, dia sudah mulai menerima semua itu.

"Benar, cinta bisa membuat orang bodoh" gumamnya menatap hamparan laut didepannya.

"Yaampun ternyata kau membawa pergi Roti lapis sebanyak itu untuk dimakan sendiri!" Peringat seseorang membuat Sara memutar kepalanya.

Disana ada si Tiga bersaudara berjalan menghampirinya. Sara menanyakan apa yang dilakukan mereka disini namun tiga pria itu tidak mendengar dengan jelas sebab mulut Sara yang masih mengunyah.

Tingkahnya pun tak luput dari mereka, terlihat lucu dengan pipi yang menggembung, Sara terlihat lucu dimata mereka.

Enzy pun menyuruh gadis itu untuk menelanya sebelum berbicara, Tahel yang sudah bermain dengan Air malah naik dan duduk disamping Sara.

"Kak pelan-pelan nanti tersedak" peringat Tahel yang diangguki Sara.

"Kalian mengikuti ku?" Enzy melepas sepatunya lalu berdiri dibibir pantai dan membiarkan ombak menyapu kakinya.

"Iya, kami curiga karena kau membawa empat Roti lapis diam-diam"

"Kak jangan percaya dengan Kak Najak hanya dia yang curiga aku dan Kak Enzy tidak kok" bisik Tahel tentunya terdengar oleh Najak

"Hei Tahel kau mau kulempar ketengah Laut?"

Angin pantai memang sangat kencang bahkan membuat Rambut panjang Sara terhempas tak tentu arah membuat garis-garis abstrak namun tidak menghilangkan raut Cantiknya.

Enzy sendiri sangat menyukai bau harum rambut Sara setiap gadis itu mencuci rambutnya wangi manis dan segar dari strawberry dan mint menjadikan wangi tersebut favoritnya, serta aroma lavender  yang sudah sangat Enzy hafal sebagai aroma khas gadis itu sebab aroma tersebut tidak pernah hilang dari penciuman mereka.

"Lalu apa yang kau lakukan disini?" Enzy bertanya setelah menikmati figur gadis yang duduk diatas bebatuan.

"Menikmati Matahari terbit"

DARK MOON - FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang