Setelah insiden Taufan yang menggila, besoknya Boboiboy diizinkan untuk bertemu dengan Killua di ruang penyiksaannya. Tentu saja ia mendapat izin dari Silva langsung. Meskipun ia tak tau kenapa tiba-tiba Silva mengabulkan keinginannya itu. Ada beberapa penolakan dari Kikyo yang sedikit tak rela, namun akhirnya mengalah karena Silva tak mendengarkannya.
Kini Boboiboy sendirian tengah berada di depan pintu ruang penyiksaan. Sebelumnya ia ditemani Gotoh sampai kedepan pintu, lalu kepala pelayan itu pergi setelah mengantarkannya. Boboiboy membuka pintu berat yang berderit keras ketika terbuka itu dan mendapati Killua yang tertidur pulas tengah tergantung di dinding dengan tangan dan kakinya diikat rantai. Seluruh tubuhnya penuh luka cambuk disana-sini.
Boboiboy memandang sedih kearah Killua. Ingin Boboiboy membantunya, tapi ia tidak diizinkan melakukannya oleh Silva, tidak hingga Gon dan yang lain bisa membuka gerbang pengujian nanti. Janji adalah janji dan ia harus menepatinya. Menggeleng keras mengenyahkan pikirannya yang mengasihani Killua, ia pun duduk bersila di lantai batu ruang penyiksaan itu, tepat di depan Killua. Killua nampak membuka matanya saat merasakan ada seseorang didepannya dan benar saja, ia mendapati Boboiboy ada disana tersenyum sendu padanya.
"Boy-nii..." Gumam Killua melihat Boboiboy tak percaya.
"Hai Killua, bagaimana kabarmu? Sepertinya tak terlalu baik, ya..." Ucap Boboiboy miris sembari menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Sudah kuduga, kau bisa sampai kesini, haha." Ucap Killua nampak senang melihat pemuda bertopi dino itu disini.
"Hehe, aku punya banyak trik untuk melakukannya!" Sengir Boboiboy sambil menggosok pangkal hidungnya dengan telunjuk.
Killua yang mendengarnya pun hanya tersenyum geli melihat sikap Boboiboy. Mereka berdua pun terlibat dalam perbincangan tentang cerita bagaimana Boboiboy sampai kesini dan bagaimana situasi Killua ketika ia kembali kerumahnya. Boboiboy cemberut marah saat mendengar kondisi Killua yang seperti itu sampai ia langsung diberikan hukuman oleh keluarganya.
"Dasar... padahal setiap orang itu butuh teman tau. Mereka seharusnya mendukungmu saat kau mendapatkan teman...!" Gerumul Boboiboy jengkel dengan sedikit pendar lidah api oranye keluar dari tubuhnya.
"Haha... Boy-nii, elemen apimu hampir keluar, loh!" Celetuk Killua tertawa geli melihat reaksi Boboiboy. "Ngomong-ngomong apa kau benar-benar mengeluarkan raksasa batu untuk membuka gerbang?! Kau juga yang menggetarkan hampir satu kediaman ini kemarin kan?! Kau bilang dengan elemen anginmu itu!" Tanya Killua penuh semangat.
"Ya itu benar, tapi... Hei, yang kedua itu tidak disengaja tau! Salah mereka sendiri yang salah menyajikan makanan beracun padaku!" Omel Boboiboy kesal pada Killua yang tertawa miris mendengarnya.
"Begitulah keluargaku. Kami sudah terbiasa makan makanan beracun sejak kecil disini." Eluh Killua. "Ngomong-ngomong dari ceritamu Boy-nii, itu berarti tiap elemenmu bisa berevolusi?! Elemen angin yang sebelumnya hampir menggetarkan satu kediaman ini juga terlihat lebih kuat dari elemen anginmu yang kurasakan saat ujian hunter!" Celetuk Killua dengan penuh semangat.
"Hmm, begitulah..." Balas Boboiboy sambil menggruk pipinya canggung.
Ia merasa tak nyaman membicarakan kekuatannya disini. Sebenarnya ia tak mau menggunakannya pada awalnya tapi untuk membuka gerbang pengujian ia perlu menggunakan elemen gempanya dan untuk elemen taufannya itu karena ketidak sengajaan pelayan yang salah menyajikan makanan padanya.
Killua yang melihat Boboiboy merasa tak nyaman membicarakan kekuatannya disini pun mengerti. "Tak apa, Boy-nii... kau bisa bercerita saat aku sudah bebas. Oh iya, bagaimana dengan Gon? Kudengar dia sedang berlatih untuk mencoba gerbang pengujian." Tanya Killua ingin tau tentang teman hijaunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter X Elementalist
FanfictionCrossover: -Hunter X Hunter [Yoshihiro Togashi] -Boboiboy [MONSTA] Saat sedang mencari sebuah power sphera di suatu planet, Boboiboy tanpa sengaja mengaktifkan kekuatan power sphera tersebut! Kekuatan power sphera itu kemudian memindahkan dirinya ke...