"Ngomong-ngomong kekuatanmu yang ini terlihat sedikit lebih lemah di banding elemen angin yang kau tunjukan saat keracunan waktu itu?" Tanya Zeno penasaran.
Boboiboy, yang sudah kembali ke bentuk aslinya, tersentak mendengar ucapan Zeno. Tak ia sangka kakek tua itu sangat serius dalam mengamatinya.
"A,ahaha... Itu--..." Gugup Boboiboy berusaha mengelak dari pertanyaan.
"Tidak perlu ditutupi, kami mendengar pembicaraanmu dengan Killua di ruang penyiksaan sebelumnya. Sepertinya memang kekuatanmu bisa berevolusi." Sela Silva tanpa rasa bersalah.
Boboiboy yang mendengarnya pun terkejut. Yah, ia memang sudah mengira kalau orang-orang ini akan menguping pembicaraannya dengan Killua waktu itu. Tapi dugaan hanyalah dugaan, tak ia sangka mereka benar-benar mengatakan telah mendengar pembicaraannya dengan Killua sebelumnya. Dia tak bisa lengah karena benar-benar diawasi disini!
"Dah agak dah..." Gumam pelan Boboiboy miris. "Kalau begitu, saya rasa tidak ada banyak hal lagi yang bisa saya katakan." Ucap Boboiboy sopan sembari tersenyum di luar.
Karena ia sudah menyelesaikan sparringnya bersama Kalluto, Boboiboy berniat untuk pamit kembali keruangannya. Namun...
GRRKK... BRAK!
Bunyi batu bergesekan dengan tanah terdengar nyaring oleh semua orang disana. Pandangan semuanya terkejut langsung menuju tempat dimana gerbang pengujian berada. Boboiboy pun sama dengan yang lain, bedanya senyum lebar tercetak manis di wajahnya mengetahui kira-kira siapa yang sudah berhasil membuka gerbang.
Siapa lagi?
Ya tentu saja mereka Gon, Kurapika dan Leorio!
"Nampaknya seperti yang kau katakan, nak. Teman-temanmu telah membuka gerbang pengujiannya." Celetuk Zeno, mendengus pasrah.
"Hehe, terbaik! Sekarang anda akan melepaskan Killua kan, tuan?" Tanya Boboiboy menatap lurus kearah Silva yang balik menatap tajam dirinya.
"Tidak! Aku tidak setuju! Ini tidak mungkin terjadi!" Jerit Kikyo penuh penolakan. "Killua tidak akan pergi! Tidak dengan kalia--...!!"
"Kikyo, hentikan." Satu perintah dari Silva dan Kikyo mengatupkan mulutnya dengan berat hati. Mata ungu milik ayah Killua itu pun kembali menatap lurus pada Boboiboy. "Janji adalah janji, Killua sudah bebas dari masa hukumannya. Kau bisa menjemputnya nanti." Ucap pria itu lalu berlalu pergi, kembali ke kediaman Zoldyck.
Kikyo pun dengan tergesa mengikuti suaminya itu, dengan Kalluto mengekori di belakangnya. Terlihat ia mengomel, mengutarakan ketidaksetujuannya akan pembebasan Killua pada Silva. Namun Silva hanya menanggapi dengan tenang semua omelan yang diberikan Kikyo. Para pelayan pun membubarkan diri mereka, dipimpin oleh Gotoh, sementara Tsubone dan Amanai kembali ke pos mereka. Karena keduanya adalah pelayan pribadi dan terpercaya Silva.
"Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, kupikir kau akan tinggal lebih lama, nak." Ucap Zeno skeptis.
Padahal dalam hati, Boboiboy berteriak bahagia karena ia sebenarnya ingin cepat-cepat pergi dari sini. Jujur disini terasa menyesakkan bagi pemuda pengguna elemental itu! Namun Boboiboy hanya balas tersenyum simpul pada perkataan Zeno barusan.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Milluki penasaran akan tindakan Boboiboy selanjutnya.
"Aku? Tentu saja pergi ketempat Killua!" Jawab Boboiboy penuh semangat.
Dengan itu Boboiboy pun pamit undur diri pada kedua orang itu untuk pergi ke tempat Killua berada. Boboiboy segera memasuki kediaman Zoldyck dan pergi kearah ruang penyiksaan. Meskipun melewati banyak pelayan di dalam kediaman, namun tak ada yang menegurnya karena berlari di sepanjang lorong ruangan. Karena Boboiboy sendiri sudah diakui bahkan oleh kepala keluarga Zoldyck sendiri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter X Elementalist
FanficCrossover: -Hunter X Hunter [Yoshihiro Togashi] -Boboiboy [MONSTA] Saat sedang mencari sebuah power sphera di suatu planet, Boboiboy tanpa sengaja mengaktifkan kekuatan power sphera tersebut! Kekuatan power sphera itu kemudian memindahkan dirinya ke...