36. Dewi Akshita

403 20 0
                                    

Ninda memandang cermin di mana tatapannya terlihat mulai sayu. Setelah beraktivitas seharian, gadis itu merasa energinya terkuras. Ingin membasuh wajahnya dengan air tetapi khawatir makeupnya luntur, sebab acara malam ini belum benar-benar selesai. Alvia asistennya masih berada di dalam salah satu bilik toilet, menuntaskan kebutuhan alamiahnya.

"Lama tidak bertemu, Ninda." Winna Indraningrat mengagetkan Ninda. Perempuan itu tiba-tiba ada di belakangnya. Dalam waktu singkat Winna membungkam mulut dan hidung Ninda dengan sapu tangan basah. Setelahnya gadis itu merasa melayang dan kesadaran tak lagi dimilikinya.

"Yatri, kenapa kamu ada di sini lagi?" Suara merdu Ninda menarik Gayatri dari kehampaan.

"Kakak perempuan Banyu sepertinya menculikku. Sudahlah, Tama tidak akan tinggal diam. Dia pasti akan mengurus tubuh itu. Biarkan aku istirahat sebentar." Gayatri hendak memejamkan mata tapi urung sebab Ninda selalu banyak bicara jika mereka bertemu.

"Seperti apa Tamawijaya itu? Emh, maksudku Mahagurumu?" Pertanyaan Ninda ini membuat Gayatri tersenyum ketika sosok Tama terbayang di kepala.

"Ah, Yatri. Kamu cantik sekali saat tersenyum seperti itu." Ninda gemas melihat Gayatri.

"Kamu sedang memuji dirimu sendiri, ha?" Gayatri berdecih tapi akhirnya tersenyum pada pujian Ninda yang terdengar konyol.

"Seingatku kamu memang selalu bahagia ketika mengingatnya, ya? Aku senang untukmu, Yatri." Ninda memilih duduk di dekat Gayatri, memandangi ekpresi penuh cinta di wajah ayu itu. Entah kenapa, perasaan Gayatri menular padanya. Seolah dia ikut jatuh cinta seperti yang sedang Gayatri rasakan.

"Yatri," Ninda memegang lembut tangan Gayatri yang memudar mulai transparan. Jiwa berusia ratusan tahun itu pun memandang Ninda penasaran.

"Hiduplah bahagia menggunakan tubuh itu. Selain bisa merasakan sedikit perasaanmu, aku juga mendengar semua ceritamu dari beberapa orang yang lewat. Jadi jangan pikirkan apapun mulai sekarang. Kembalilah segera," pinta Ninda prihatin pada keadaan Gayatri yang entahlah bisa bertahan sampai kapan. Setelahnya, Ninda bangkit berdiri dan pergi bermain-main dengan kupu-kupu yang hinggap di lengannya.

Lanjut di sini 👇👇

https://karyakarsa.com/Ithanajla/tunan

Tunangan Misterius PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang