bab 37. Danadyaksa (update Karyakarsa )

235 9 4
                                    

Akhirnya bisa update, sampe pengen nangis rasanya 😭😭

O iya temen-temen, aku udah mulai nyusun cerita baru meskipun lambat. Bakal mulai aku up apabila udah ada 8 atau 10 bab, takut ngadat lagi.

Pasti banyak yang bertanya-tanya kok banyak banget cerita yang aku tarik? Wkkk

Janji cerita baru nanti, bakal aku up di sini sampe tamat. Ekstrapartnya 2 atau 3 bab baru aku taruh di KK. Nantikan cerita gratis lagi dariku ya...
Doakan aku sehat selalu, banyak rejeki, dan idenya lancar amiiinnn

______

Happy Reading 🥰

Memandang plafon di atasnya, dirinya sudah kembali ke kamar hangat miliknya di kediaman Tamawijaya. Entah di mana pria yang dia rindukan itu. Tetapi pekikan dan teriakan seorang pria di lantai bawah membuat Ninda bertanya. Ada apa dan siapa itu.

"Mbak Ninda...! Huhuu, akhirnya Mbak Ninda membuka mata. Pak Tama, Mbak Ninda bangun Pak...!"

Ninda tersenyum kecil melihat betapa gembiranya Alfia, asistennya, melihat dirinya sesaat setelah membuka pintu. Tanpa menyapanya lebih dulu, gadis itu berlari kembali keluar kamar untuk memanggil Tama. Sehingga beberapa saat setelahnya, Tama sudah memeluknya erat sembari menciumi pucuk kepalanya.

Ah, Mahaguru Yaswanta.  Terima kasih mau mencintaiku, batin Ninda dalam pelukan Tama. Ucapan itu bergema di kepalanya, ingi dia ungkapkan tapi tidak bisa karena dia tidak ingin makin membebaninya. Kematiannya tak akan urung.

"Tama, aku juga merindukanmu. Tapi aku bisa mati sesak kalau begini." Ninda tersenyum lembut, tidak bisa memungkiri kebahagiaan ini. Perjumpaan setelah dipisahkan kematian memang selalu membawa suka cita tak terperi.

"Maaf, maaf. Bagaimana perasaanmu? Adakah yang terasa sakit di tubuhmu? Mana saja yang sakit? Apa bajingan itu membuatmu sangat terluka?" Tama meneliti mata Ninda, mencari-cari sesuatu yang mungkin saja gadis ini sembunyikan.

Perubahan ekspresi di wajah tampan tapi dingin ini benar-benar Ninda rindukan. Tapi seperti yang dikatakan Asus, jiwanya tidak bisa bertahan. Dia harus mulai belajar merelakan Sang Mahaguru mulai dari sekarang. Meskipun ada cara untuk membuatnya selamat seperti yang dikatakan Asus. Namun, dirinya tidak yakin akan menanggung akibatnya, pun dia tidak tahu apakah Ninda asli mau membantu dengan segala resikonya.

"Aku merindukanmu, Tam. Bisa kau peluk aku sekali lagi?"

____

3 bab lagi Ninda Tama bakal ending🥰

Tunangan Misterius PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang