33. MASA LALU

8.1K 937 119
                                    

Umur Ada 19 tahun, dan Daniel 29 tahun.

Sebenarnya, Ada pertama kali bertemu dengan Daniel ketika ia berusia 17 tahun. Daniel, seorang lelaki muda menawan yang sering Papa sebut sebagai rekan kerjanya Beberapa kali  Ada lihat ia mendatangi rumah. Daniel dekat sekali dengan Papa dan Papa sering bilang jika Daniel sudah ia anggap sebagai anak asuhnya. Rumor yang beredar, dibalik gemerlapnya kehidupan konglomerat keluarga Daniswara, mereka menyimpan masalah keluarga yang cukup pelik. Ayah Daniel berselingkuh dengan seorang perempuan dan menghasilkan anak laki-laki. Daniel sejak kecil ditempa begitu keras oleh ayahnya sendiri. Namun, ayah pria itu sosiopat bajingan. Setelah semua usaha Daniel, ayahnya malah memberikan perusahaannya pada anak tidak sah itu. Dari sana, Daniel bertekad ingin mendapatkan kembali haknya dan satu-satunya cara adalah dengan bergabung bersama kompetitor. Karena itulah, Ada sering melihat Daniel.

Beberapa kali, Ada bertukar pandang dengan Daniel. Baik dari Ada maupun Daniel, mereka hanya saling melihat sekilas, sebelum membuang wajah. Ada menyadari Daniel tidak tertarik padanya, begitu juga Ada yang terang-terangan menunjukkan jika ia pun tidak tertarik pada Daniel. Namun, Ada merasa jika setiap kali Daniel melihatnya, pria itu menatapnya dengan tatapan yang merendahkan. Daniel melihatnya seolah ia adalah kecoak yang menjijikkan. Dan Ada membenci Daniel karena itu. Ada sedikit jengkel dengan keputusan Papa yang ingin menjodohkan Daniel dengan saudara tiri perempuannya. Jika demikian, itu artinya ia harus berhadapan dengan tatapan menjijikkan dari Daniel lebih sering dari yang ia tahu.

Sejak memasuki sekolah menengah atas, Ada jadi senang mendatangi klub malam, merokok dan berpesta seliar mungkin. Ada sangat stres malam itu, karena Oma Agustin merendahkan Mama terang-terangan di depan keluarga besar. Dan yang membuat amarah Ada naik adalah Ada bahkan tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegahnya. Untuk menghilangkan penat, akhirnya Ada memilih untuk pergi ke klub malam bersama sahabat kuliahnya, Farah. Dan tanpa bisa Ada duga, Ada bertemu lagi dengan Daniel. Kali ini, pria itu juga sama kacaunya seperti dirinya. Dengan kemeja putih kusut dan celana kain, ia menenggak whiskey. Ada tidak mempedulikan Daniel dan memesan minumnya, sebelum bersenang-senang dengan Farah. Ada bisa merasakan tatapan Daniel mengikutinya seolah ia mengenalinya.

"Eh cowok itu liatin lo terus daritadi," ucap Farah setengah berteriak, tanpa menghentikan tariannya di lantai dansa. Ada sendiri juga tidak paham mengapa Daniel terus melihatnya. Pakaiannya tidak terbuka sama sekali. Ia bahkan memakai celana jins panjang, jaket hitam dan juga choker.

"Paling besok dia mau aduin gue ke keluarga besar," ucap Ada pada Farah yang ditanggapi tawa lebar dari sahabatnya itu. Farah adalah sahabat karib Ada ketika ia masih berkuliah. Semua masalah dan isi hatinya ia ceritakan pada Farah. Namun, sejak Farah menikah, Ada tidak terlalu sering mengontaknya. Terakhir mereka bertemu, hanyalah ketika perayaan ulang tahun pertama anak Farah.

Selesai berpesta seliar mungkin di lantai dansa, Ada merehatkan pikiran dengan merokok di taman belakang klub malam tersebut. Karena jam semakin larut yang artinya musik semakin panas dan pesta semakin liar, taman itu kosong. Hanya Ada yang merokok di situ, sebab Farah tidak ingin melewatkan pertunjukkan dari DJ favoritnya. Tiba-tiba saja, seorang pria berdiri di sebelahnya dan tanpa menoleh Ada tahu siapa dari wanginya.

"Rokok," ucap Daniel dengan nada memerintahnya yang menyebalkan. Aku hanya melemparkan kotak rokok berserta pemantik yang ditangkap oleh pria itu, seolah kami berteman dekat, padahal kami tidak pernah berkenalan secara formal.

"Ada sesuatu terjadi?" tanya Daniel tiba-tiba, membuatku mendengus.

"Oma Agustin jadiin Mama sebagai bahan olokan lagi," ucap Ada dengan nada datar.

"Memang pantas," jawab Daniel membuat amarah Ada naik.

"Kamu itu ada masalah apa sih sama aku? Dari kemarin kamu natap aku seolah-olah aku mahkluk paling menjijikkan dan sekarang kamu ngatain Mama juga," geram Ada sambil menarik kerah kemeja Daniel, membuat pria itu tertarik ke arahnya. Daniel melepaskan cengkeraman Ada di kerahnya dengan gerakan dingin.

OFF TO THE RACESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang