42. PERNIKAHAN

7.9K 824 50
                                    

Menjelaskan mengenai pernikahannya dengan Daniel pada Oma Meri pun cukup rumit. Daniel mendatangi langsung kediaman Oma Meri di Bali dan berusaha menjelaskannya perlahan-lahan. Perempuan tua itu sempat terdiam, seolah menyusun kepingan puzzle informasi yang akhirnya menyatu sempurna. Setelahnya, barulah Oma Meri marah sebesar-besarnya pada Daniel hingga memukul pria itu. Perbuatan Daniel yang menikahi perempuan lain hanya karena mirip dan memaksa perempuan itu berlaku seperti Ada adalah perilaku paling bajingan yang pernah ada. Daniel berusaha menjelaskan pada Oma Meri akan semua pertanggungjawaban kerugian psikologisnya pada Carmenita. Awalnya, Oma Meri masih tidak bisa meredam amarahnya, tetapi kemudian wanita itu berusaha mengerti. 

"Jika kamu sampai memperlakukan Ada yang asli dengan buruk, Daniel, Oma akan bangkit dari kubur hanya untuk menyeret kamu ke neraka," ancam Oma Meri, sebab ia tidak ingin cucunya yang ia besarkan susah payah malah menjadi psikopat bajingan untuk orang lain. 

Dan setelahnya, semua rencana Daniel berjalan sempurna. Sangat sempurna, hingga ia tidak sabar menunggu hari surganya. Hari pernikahan mereka.

Hari kematian Ada pun tiba. Ia resmi menjadi istri Daniel Daniswara.

Prosesi pernikahan yang panjang membuat Ada kelelahan dan berkali-kali ia mencuri waktu untuk tidur. Untung saja, pernikahan ini diadakan dalam skala kecil, sesuai permintaan Ada. Bayangkan saja, jika pernikahan ini sebesar yang direncanakan Daniel di awal, Ada bisa pingsan di tengah pesta. Daniel menginginkan pernikahan yang megah, mewah dan mengundang banyak orang. Namun, Ada langsung menolak pria itu dengan alasan kehamilannya. Tentu saja, membawa anak menjadi senjata yang ampuh untuk membuat Daniel akhirnya menyerah dan menyetujui permintaan Ada.  Dan disinilah Ada, di tengah lautan orang yang tidak ia kenali. Hampir semua tamu adalah kenalan dan keluarga Daniel. Keluarga dan sahabat Ada bahkan bisa dihitung jari.

"Ada! Congratulations!" Seruan itu membuat Ada menoleh dan tatapannya langsung bertemu dengan sahabat lamanya, yakni Farah. Ada berniat menghampiri sahabatnya, sampai tiba-tiba saja pinggangnya ditarik sepihak.

"Mau kemana?" tanya Daniel posesif.

"Aku mau ketemu sahabat aku," ucap Ada sambil menggeserkan tangan Daniel dari pinggangnya, sebab pose ini terlalu intim di khalayak ramai dan Ada malu.

"Oke, tapi hanya lima belas menit. Setelahnya, Toni akan antarkan kamu ke kamar kita untuk istirahat," ucap Daniel dengan sikap control freak-nya yang brengsek.

"Hm," jawab Ada seadanya, lalu setengah berlari menghampiri Farah, membuat jantung Daniel turun beberapa senti. Ada yang hamil membuat Daniel sangat posesif. Dan gerak-gerik yang terlalu aktif, membuat jantung Daniel terkadang berhenti sesaat.

Ada memeluk Farah dengan sangat erat, begitu pun juga dengan sahabatnya. "Thank you for coming," ucap Ada dengan senyuman lebarnya.

"Nggak nyangka lo bakalan nikah. Gue kira sama Bastian, tahunya sama Om Dan," ucap Farah, membuat Ada hanya bisa tersenyum sopan.

"Kok bisa sih lo nikahnya sama Om Dan?" tanya Farah kebingungan, mengingat dulu Ada sangat membenci pria itu.

"Ya... rencana Tuhan mungkin," ucap Ada dengan tawa palsunya, menutupi kegetiran dalam dadanya.

"Wah plot twist banget ya. Yang FWB malah jadi suami, sedangkan yang langgeng malah mantan," canda Farah, membuat Ada terdiam sesaat.

"F...WB?" ulang Ada tampak syok mendengar ucapan Farah.

"Oh ya, sebelum lo lupa ingatan, lo sempat FWB-an sama Om Dan. Gila sih kalau diingat-ingat. Lo ngaco banget jadi cewek. Beruntung banget Bastian masih nerima lo waktu itu," ucap Farah sambil menggelengkan kepalanya, mengingat kembali keliaran Ada ketika mereka masih bersekolah itu.

OFF TO THE RACESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang