***
"Ssh-"
Vallen mengerjapkan matanya kemudian merasakan sakit yang cukup hebat pada kepalanya. Sensasi tubuhnya yang terkoyak, tangan kirinya yang nyeri, telapak tangan kanannya yang hancur ; ia dapat rasakan jelas rasanya, rasa sakitnya.
Tapi itu semua berlangsung sebentar, mungkin--ini menjadi pengingat atas kekalahannya.
Vallen menghela nafas, apa dirinya sudah kembali ke Klannya? Apa ia diasingkan? Dihukum? Pasalnya, ia begitu asing dengan tempat yang ia tempati saat ini.
Vallen berdiri dari duduknya, menyusuri kamarnya yang terbilang luas. Kamar dengan latar berwarna pink dan berbagai furniture berwarna pink perpaduan coklat muda. Sama sekali bukan seleranya.
Ia berkeliling, membuka tirai yang tertutup. Ketika membukanya, Vallen terkesima tetapi juga bingung. Di mana dirinya sebenarnya berada?
Tak tahu apakah Klan Yani mengalami perubahan signifikan setelah hampir tiga tahun ia pergi, suasananya--tak sesesak biasanya.
"Indah ...."
Tunggu, suaranya?
Vallen mencoba kembali berbicara. Ia tak merasakan sesuatu yang mengganjal pada tenggorokannya tetapi, mengapa suaranya lebih lembut sedikit dibanding biasanya?
Vallen menatap burung-burung yang berterbangan.
"Ini, mustahil kan?"
Pemandangan Istana yang hijau, aura kehidupan yang menghangatkan juga terdapat beberapa Iblis berseragam militer yang hilir mudik. Vallen semakin sadar bahwa tempat yang ia tempati sekarang bukan Klan Yami, bukan juga Klan Yuki.
Atau jangan-jangan, ada yang menyelamatkannya? Mengamankannya ke Klan lain?
"Aku baru sadar ...." Vallen mengangkat salah satu tangannya, menyentuhkannya pada jendela yang lebar di depannya. "Sejak kapan aku sependek ini?"
Ini semua ... Mustahil kan?
Dengan tangan terkepal, Vallen segera bergegas menuju meja rias, melihat pantulan dirinya pada cermin.
"Sial, ini mustahil kan?!" Vallen menjadikan kedua tangannya yang ia letakkan di atas meja rias sebagai tumpuan, wajahnya fokus memandang ke depan. "Siapa gadis ini? Sejak kapan aku punya rambut blonde?!"
Seorang gadis dengan pupil mata berwarna biru, rambutnya blonde panjang sebahu. Matanya tajam, bibirnya indah. Berbeda 180° dengan diri Vallen yang sebenarnya.
Yanh menjadi pertanyaannya sekarang, siapa gadis di depannya?
Karena ... Siapapun yang melihat gadis ini untuk pertama kalinya, akan terpesona dengan kecantikan dan keanggunannya.
TOK TOK
Suara ketukan dari arah pintu terdengar kemudian masuklah wanita memakai baju layaknya pelayan."Yang Mulia Putri sudah sadar?!" katanya terkejut. "Anda baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Grace In a Complex World [Terbit].
FantasyCerita ini ikut dalam event Pensi Vol.3⚡ Kami Ras Iblis yang terkenal akan keabadiannya karena umur panjang, memiliki kemampuan regenerasi 100x lebih cepat dibanding manusia juga menguasai elemen kegelapan yang langka. Ayahku bilang, Ras kami tak te...