Cerita ini ikut dalam event Pensi Vol.3⚡
Kami Ras Iblis yang terkenal akan keabadiannya karena umur panjang, memiliki kemampuan regenerasi 100x lebih cepat dibanding manusia juga menguasai elemen kegelapan yang langka.
Ayahku bilang, Ras kami tak te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kau tahu?" ujarnya, "Ada satu rahasia yang hanya kamu ketahui tentangku-"
Vallen berusaha tenang. Rahasia?
Teringat informasi yang ia dapatkan dari buku Senjata Umat Vampir, Vallen berusaha mencari kemungkinan. Secara logika ... Percakapannya dengan laki-laki yang ternyata Kakaknya itu tak ada kejanggalan.
"Sebentar lagi waktu itu tiba, kamu akan menikahi Putra Mahkota dari Kerajaan Ordevans-"
Putri dihukum kemungkinan besar karena menolak tawaran pernikahan. Apa Kakaknya itu sedang mengetes reaksinya? Yang secara personalitas, Putri yang ia tempati tubuhnya sekarang adalah tipe yang brengsek setelah kematian Ibunya.
Brengsek yang menjadi pelampiasan emosi tak terimanya, Vallen paham.
Jadi ... Seharusnya ia berakting kesal ketika mendengar kabar pernikahannya? Tapi-tak berkutik pun seharusnya sudah menggambarkan perasaan tak terima.
Kemungkinan besar Putri pun tak akan terima begitu saja tentang pernikahannya, walaupun Ayah atau sang Raja menghukumnya. Bisa karena faktor trauma, kemarahan yang masih terpendam.
Kakaknya tertawa, "Kamu memang cerdas-"
Manik mata Vallen mengecil.
"Ya, kamu benar," ujar Kakaknya, Vallen kembali ke posisinya, menatap tajam laki-laki di sampingnya, "Aku, bisa membaca pikiran."
Membaca pikiran, kemampuan yang langka di antara kalangan Vampir. Vallen teringat halaman 53, yang membahas tentang kemampuan tersebut.
Tak ada mimik wajah takut, Vallen tersenyum tipis, "Ada cara untuk pindah dimensi?"
Laki-laki itu mengangkat bahunya dan malah mengulurkan tangan.
"Ash, Pangeran Ash," ujarnya. Vallen terkekeh, menerima uluran tangannya, "Siapa kamu, Nona? Saya kira perpindahan jiwa itu hanya kisah dongeng semata."
"Semoga adikku baik-baik saja di dalam tubuhmu-" sambungnya, "Saya bosan mendengar kata 'Mati' di dalam kepalanya. Saya tahu bagaimana hancurnya perasaannya ketika melihat Ibunya mati di hadapannya. Kuharap hidupnya kali ini lebih bahagia-"
Vallen tersenyum, "Pasti Anda Kakak yang baik ... Terimakasih karena telah peduli dengan Kondisi Putri. Aku yakin Putri akan bahagia tinggal di tubuhku karena banyak orang baik di sekelilingnya, Dewa Dewi juga pasti menjaganya. Aku ... Vallenxha Gael Sonnaliush, berasal dari dimensi lain, mungkin?"
Pangeran itu menyenderkan kepalanya pada telapak tangannya, menatap Vallen.
"Adikku Vallenxha Casia Cyndern Avvileyn, anak terakhir dari Kerajaan Avvileyn. Seluruh penghuni Istana membencinya semenjak perangainya berubah, apalagi ketika tahu bahwa tak ada yang bisa diharapkan karena lemah, hanya kemampuan regenerasinya saja yang di luar batas wajar."