Hari ini Becca menghabiskan waktu untuk mengajar anak-anak yang kurang mampu di tempat yang tak jauh dari rumahnya. Tempat ini dibangun oleh sang ayah agar Becca dan anak-anak lebih nyaman dalam kegiatan belajar.
Setiap kali mengajar Becca merasakan kebahagiaan melihat senyum para murid yang ia ajarkan. Selain mengajar membaca dan menulis Becca juga mengajarkan menghitung serta memperkenalkan warna sebagai dasar untuk menjalani kehidupan. Becca tidak mau anak-anak ini akan di manfaatkan orang jahat di masa depan.
Tapi tiba-tiba Becca terdiam saat sesuatu pikiran terlintas di kepalanya. Apakah dia masih bisa mengajar setelah menikah? Apakah dia masih bisa melihat para muridnya setelah menikah nanti?
"Ibu Guru.."
Lamunan Becca buyar ketika salah satu murid memanggilnya. Becca menghampiri anak itu dan tersenyum hangat. "Ada apa, biw?"
"Biw sudah bisa menulis huruf."
Senyuman becky mengembang hingga menunjukkan lesung pipi miliknya, tangannya membelai rambut Biw dengan perlahan. "Pintar sekali, ayo lanjutkan lagi."
"Ya, Bu Guru."
Melihat anak-anak yang dirinya ajarkan tumbuh berkembang setiap harinya membuat Becca senang. Jika Becca bisa mungkin ia ingin mengajar seharian tapi Becca hanya bisa mengajar tiga jam setiap harinya.
Selesai mengajar Becca langsung pulang ke rumah. Ia mengganti bajunya terlebih dahulu sebelum menghampiri ibunya yang berada di dapur.
"Untuk apa Ibu memasak sebanyak ini?" tanya Becca sambil melihat satu persatu bahan masakan yang terletak di atas meja.
"Untuk menyambut kedatangan keluarga Chankimha.. Apa kamu lupa jika hari ini mereka akan datang?"
Becca baru mengingat jika sudah tiga hari semenjak kedatangan Raja ke rumahnya dan Hari ini adalah hari di mana Becca harus memberikan jawaban pasti secara langsung dan bisa saja hari ini dirinya langsung bertemu dengan Khun Freen.
"Nak.."
"Ya, Bu?" jawab Becca cepat setelah tersadar dari lamunannya
"Tolong ambilkan bumbu yang berada di rak atas.."
"Ya, Bu."
Khun Chompoo langsung turun ke dapur untuk memasak hidangan menyambut kedatangan keluarga Chankimha meskipun mempunyai asisten rumah tangga. Ia ingin memastikan secara langsung jika semua hidangan sesuai selera keluarga Chankimha.
Becca juga ikut membantu Ibunya agar semua cepat selesai dan bisa bersiap untuk menyambut kedatangan keluarga Chankimha.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Seperti hari-hari sebelumnya, Freen menghabiskan waktu untuk membaca buku di kursi taman belakang sambil menikmati teh dan beberapa roti yang telah disediakan oleh para pelayannya.
Jika Freen membaca buku, Jorin yang mempunyai hobby melukis juga menghabiskan waktu untuk melukis di ruang lukis.
"Khun Freen.."
"Ya?" Freen menjawab namun tidak mengalihkan pandangannya dari buku yang berada di tangannya
"Raja ingin bertemu dengan Khun Freen.." ucap Nam selaku pelayan terdekatnya.
Meskipun memiliki kedekatan kepada tuannya yang lebih dari pelayan lain, Nam tetap duduk dibawah dengan hormat bahkan hanya menunduk tidak berani menatap tuannya ketika berbicara.
Bagi Nam, Freen adalah sosok teman dan tuan yang sangat ia hormati. Terkadang Freen suka berbicara dengannya selayak teman dan terkadang berbicara layaknya tuan dan pelayannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice [ END ]
Romance[ FreenBecky - Futanari ] Freen Sarocha Chankimha merupakan anak dari pasangan Raja Sattaphong Chankimha dan Nunne Chankimha, ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Freen sendiri sudah menikah selama 5 tahun dan mempunyai istri bernama Jorin Kh...