28. Titik terang

6.5K 544 24
                                    

Semenjak kehamilan Rebecca, Freen selalu melarang Becca melakukan kegiatan berat salah satunya mengajar. Bukan karena takut Becca terlalu lelah tapi Freen takut jika Becca di culik lagi oleh Mark yang masih berkeliaran di luar sana.

Sebagai istri Becca hanya menurut semua peraturan yang dibuat suaminya itu. Ia tidak berani melawan Freen yang membuat banyak aturan karena demi menjaga anak dalam kandungan Becca.

Seperti pagi ini, Becca yang sedang berada di dapur tanpa sengaja tertabrak pintu yang membuat Freen langsung heboh.

"Khun Freen tidak perlu memotong pintu itu.." ucap Becca ketika sang suami menyuruh para pelayan memotong pintu yang Becca tabrak

"Benar Khun Freen, itu terlalu berlebihan jika Khun ingin sampai memotong pintu itu." sahut Jorin

"Bagaimana jika pintu ini membuat Rebecca sakit lagi nantinya? Saya harus memusnahkan pintu ini karena ini salahnya yang menghalangi jalan."

"Apa kamu harus melakukan hal berlebihan itu? Kemarin kamu sudah membuang sebuah meja karena Khun Becca menabraknya." ucap Jorin

"Khun Freen, jangan lakukan itu. Istana ini akan terlihat jelek jika Khun Freen memotong pintu itu." bujuk Becca dengan suara lembut sambil mengusap bahu Freen

"Baiklah aku tidak akan melakukannya..." ucap Freen yang akhirnya menurut perkataan Becca

Freen berjalan menuju kamarnya dan diikuti oleh Becca. Terlihat Freen mengganti bajunya sambil melirik kearah jam yang berada di dinding.

"Apa yang ingin Khun Freen makan setelah pulang kerja?" tanya Becca

"Kamu.."

"P'Freen, kita tidak bisa melakukannya. Apa phi lupa kata dokter kandunganku rentan jika berhubungan badan?"

"Kita tidak berhubungan badan, aku hanya memakan vagina mu dan menjilatnya seperti eskrim." ucap Freen dengan polosnya

"Baiklah, tapi aku serius apa yang harus aku masak untuk P'Freen?"

Freen melingkarkan kedua tangannya untuk memeluk Becca lalu mengecup bibir mungil itu. "Aku akan memakan apapun yang kamu masak.." ucapnya.

Huek...

Freen melepaskan pelukan itu lalu berlari ke kamar mandi. Sejak Becca hamil, bukan Becca yang mengalami mual tapi Freen yang terkadang mengalami mual ekstrim setiap kali mencium aroma parfum karena bagi Freen ia seperti mencium bau aneh.

"Apa phi baik-baik saja?" tanya Becca sambil mengusap tengkuk Freen

"Aku baik-baik saja." jawab Freen setelah mencuci mulutnya, ia mengatur nafasnya sehabis muntah.

"Maaf ya kalau aku hamil mualnya jadi pindah ke phi.."

"Ga papa sayang, lagian ya cuma begini gak ada apa-apanya." ucap Freen sambil tersenyum

Huek..

Freen kembali merasakan mual dan ingin muntah, Becca hanya membantu Freen mengusap tengkuknya ketika Freen muntah.

"Phi, sepertinya ponsel phi berbunyi.." ucap Becca ketika medengar suara ponsel

"Bisa tolong ambilkan ponselnya untukku?" ucap Freen yang masih mengatur nafasnya.

Becca langsung mengambilkan ponsel itu dan melihat panggilan masuk. "Heidi yang menelpon.." ucap Becca lalu memberikan ponsel kepada Freen

Freen mengambil ponsel itu dan mengangkat panggilan masuk. Becca menatap wajah Freen yang seketika berubah menjadi ekspresi yang sangat sulit untuk di jelaskan.

The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang