11. Candu

9.3K 520 15
                                    

Pagi hari yang cerah menyambut Freen ketika membuka matanya. Selain disambut dengan matahari yang bersinar cerah di luar jendela, Freen juga di sambut dengan melihat wajah Becca yang masih tertidur dengan pulas. Ia memiringkan tubuhnya dan menggunakan tangannya untuk menopang dagunya karena dengan posisi seperti ini ia bisa melihat wajah Becca dengan sangat jelas. Freen mengamati setiap inci wajah Becca mulai dari wajah, mata,hidung, pipi dan bibir mungil Becca yang jika tersenyum membuat hari Freen merasa lebih baik.

Becca membuka matanya perlahan dan melihat wajah Freen yang tersenyum kepadanya. Sungguh pagi yang indah untuk Becca setiap kali ia membuka mata selalu melihat wajah Freen tersenyum padanya seperti ini.

"Good Moring.."

"Good Morning P'Freen.."

"Apa kamu tidur dengan nyenyak?"

"Aku selalu tidur dengan nyenyak jika bersama P'Freen" balas Becca sambil tersenyum

Freen memegang tangan Becca lalu mengecup punggung tangan itu. "Sekarang ayo kita mandi bersama setelah itu kita sarapan sebelum pergi keluar."

"M...Mandi bersama?"

"Ya, apakah ada masalah dengan itu?"

"Aku hanya malu jika harus mandi bersama P'Freen.."

Freen bangun dari kasurnya dan berdiri. "Kenapa harus malu? Bukankah kita sudah sering melihat satu sama lain?" tanya Freen sambil tersenyum menggoda

"....."

Freen mengulurkan tangannya kearah Becca untuk membantu Becca berdiri. Becca menelan ludahnya sebelum akhirnya menyambut tangan Freen untuk berdiri meninggalkan kasur untuk menuju ke kamar mandi.

Ketika di kamar mandi Becca hanya diam melihat Freen membuka seluruh pakaiannya di hadapannya, matanya berusaha melihat kearah lain tapi tetap saja ia melihat ke tubuh telanjang Freen.

"Kenapa masih diam dan tidak membuka bajumu?" tanya Freen yang melihat Becca masih berdiri mematung. "Apa harus aku yang membuka seluruh pakaianmu?"

"Tidak perlu, aku akan membukanya sendiri phi." balas Becca. Tangannya mulai membuka satu persatu pakaiannya hingga kini tubuh Becca sudah tanpa busana di hadapan Freen.

"Kemarilah.."

Becca berjalan menghampiri Freen yang telah berdiri di bawah shower. Freen menyalakan shower tersebut agar membasahi tubuh mereka berdua, tangannya mengambil sabun dan mengoleskannya ke bahu, lengan, perut hingga payudara Becca. Tangan Freen bergerak mengoleskan sabun di sekitar payudara Becca dan ketika jari Freen bermain di puting Becca membuat tubuh Becca sedikit bergetar.

"P'Freen..."

Freen tidak menggubris ucapan Becca dan terus memainkan kedua puting Becca menggunakan jarinya, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Becca dan langsung mencium bibir Becca. Freen memeluk pinggul Becca dan menempelkan dadanya ke dada Becca, bibirnya terus menghisap dan melumat bibir Becca semakin nafsu bahkan ia menghisap lidah Becca yang masuk ke dalam mulutnya. Becca menekan tengkuk Freen untuk memperdalam ciuman mereka dibawah shower yang masih membasahi tubuh keduanya.

Freen melepaskan ciuman itu dan mendorong pelan tubuh Becca untuk bersandar pada dinding. Bibir Freen mulai bergerak menciumin leher Becca, lidahnya bergerak menyapu seluruh sudut leher Becca hingga lidah hangat Freen bergerak menjilat payudara Becca.

"Mmmhh.." Becca sedikit mendesah ketika lidah Freen menyentuh kedua putingnya dan tangan Becca meremas rambut Freen ketika Freen menghisap putingnya dengan perlahan.

Freen menghentikan permainan bibirnya di payudara Becca dan kembali mencium bibir Becca. Tangannya bergerak mengelus perut datar Becca menuju ke paha hingga ke vagina Becca, jari-jarinya bergerak masuk kedalam vagina Becca hingga membuat Becca sedikit mengangkat pinggulnya. Becca tidak hanya diam, tangannya juga bergerak memegang penis milik Freen dan menggerakkan tangannya naik turun seperti gerakan mengocok sesuatu.

The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang