30. Kebahagiaan

7.6K 553 22
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk kasih vote ya biar author semangat nulisnya!

Happy Reading guys~

.
.
.
.



Dua bulan berlalu, Freen semakin sibuk mengurus pekerjaannya yang semakin banyak akhir-akhir ini. Tapi ia beruntung karena Heidi maupun Engfa membantu bekerja sama untuk mengurus seluruh pekerjaan.

Setelah selesai bekerja Freen segera pulang kerumah. Dua hari terakhir Becca sudah mengeluh jika perutnya terasa mules tapi ketika keduanya ke dokter, dokter berkata belum waktunya untuk melahirkan jadi Freen tidak pernah meninggalkan Becca bekerja terlalu lama karena takut tiba-tiba Becca mengalami kontraksi.

"Sayang aku pulang.."

Kedatangan Freen langsung di sambut Becca yang sedang berada di ruang tengah. Dengan perut yang sudah semakin besar, Becca berjalan pelan kearah Freen.

"Sayang? Itu kamu kenapa?" Freen bertanya sambil menunjuk kearah kaki Becca

Becca melihat kakinya sendiri dan menyeritkan dahinya. "Aku tidak tahu kenapa ada air yang keluar.." ucapnya sambil mengusap perutnya sendiri yang sedaritadi mules

Seorang pelayan wanita yang kebetulan lewat melihat kearah Becca. "Maaf tuan, tapi sepertinya Nona Becca air ketubannya pecah dan itu harus segera di tangani." ucap pelayan itu

"O...okay... Kalau begitu ayo kita kerumah sakit." ucap Freen yang mendadak panik setelah mendengar penjelasan itu

"Pantas saja sedaritadi perutku terasa sakit phi.."

"NAMM!!!"

Nam berlari ketika mendengar panggilan dari tuannya lalu memasang pose hormat. "HADIR BOSS!"

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang."

"Siap boss!"

"Ambil tas yang sudah di siapkan di kamar bayi dulu."

"Siap laksanakan boss!"

Freen menuntun Becca dengan langkah pelan menuju ke mobil. Ia membukakan pintu mobil untuk Becca dan membantunya masuk kedalam mobil lalu ikut masuk kedalam mobil, Nam yang telah membawa tas bayi pun ikut masuk ke mobil dan langsung melajukan mobilnya.

"Phi perutku terasa sakit..." ucap Becca sambil memegangi perutnya sendiri

"Sabar sayang, sebentar lagi kita akan segera sampai di rumah sakit."

"Nam! Bisakah kamu cepat mengemudinya." Freen sedikit membentak yang membuat tubuh Nam bergetar

"Ini sudah cepat boss lagian tidak baik jika terlalu ngebut itu akan membuat Khun Becca semakin merasakan sakit."

"Ya sudah kamu fokus saja menyetir dengan cepat."

Di perjalanan Becca terus merengek karena merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, bahkan Becca sampai mencengkram kuat lengan Freen karena tidak kuat merasakan sakit pada perutnya.

.
.
.
.

"Aku sudah tidak tahan lagi phi.."

Freen semakin panik ketika melihat Becca terbaring kesakitan di ranjang rumah sakit. Ini adalah pertama kalinya dia menghadapi orang yang akan melahirkan.

"Tenang sayang, sebentar lagi akan selesai.." ucap Freen yang masih menggenggam tangan Becca, ia juga membelai rambut Becca dengan perlahan.

Dokter pun masuk kembali dalam ruangan untuk menghampiri Freen. "Menurut pemeriksaan sekarang kondisi Khun Becca lemah jadi tidak memungkinkan untuk menjalani lahiran normal dan harus operasi caesar."

The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang