03. HARI PERNIKAHAN

8.1K 515 16
                                    

Satu hari sebelum pernikahan antara Freen dan Becky diadakan para pelayan menyiapkan tempat yang akan digunakan untuk pernikahan besok. Kedua anak Raja dan Ratu yaitu Heidi dan Engfa juga datang menginap di istana untuk menghadiri pernikahan kakak mereka.

Heidi Chankimha wanita berumur 24 tahun yang baru menikah 1 tahun dengan Saint, ia memiliki tubuh tinggi dan rambut yang panjang serta mata yang sangat tajam seperti mengintimidasi. Sedangkan Engfa Chankimha adalah anak bungsu berumur 22 tahun yang kini melanjutkan kuliah S2 nya di Stanford University, dia mempunyai sifat yang lebih tenang dan ramah daripada kedua kakaknya.

"Selamat datang Engfa~" sambut Raja sambil memeluk Engfa

"Maaf Fa baru bisa mengambil waktu untuk pulang sekarang.." ucap Engfa

"Tidak apa, Phi senang kamu bisa datang meskipun acaranya mendadak.." ucap Freen

"Untuk P'Freen pasti aku akan selalu datang.." jelas Engfa sambil tersenyum kecil

"Sekarang kamu bisa istirahat, kamu pasti sangat lelah.."

"Ya, Ayah." ucap Engfa. Ia menunduk lalu pergi.

Freen juga pergi untuk memastikan para pelayan melakukan hal yang benar untuk pernikahannya besok setelah menyambut kedatangan kedua adiknya itu.

.
.
.
.
.

Di kediaman keluarga Suwanmethanont terlihat tidak kalah sibuk dengan di Istana. Terlihat Khun Chompoo sibuk membantu merangkai beberapa bunga bersama para pelayan dari istana.

Melihat Ibunya sedang sibuk membuat Becca menghampiri sang ibu dan duduk disampingnya.

"Jangan Nak, biar Ibu saja yang melakukannya.."

"Tapi Bu... Aku bosan hanya duduk diam tidak melakukan apapun." jawab Becca dengan suara pelan

Hari ini Becca tidak di perbolehkan untuk pergi keluar rumah apalagi bertemu dengan Freen mengikuti tradisi kerajaan jadi dengan terpaksa Becca hanya diam dirumah dan tidak melakukan apapun padahal dirinya sangat ingin mengajar.

"Sudah seharusnya calon pengantin tidak melakukan apapun sebelum pernikahan.." Ibunya menjawab sambil tersenyum

"Kalau begitu izinkan Becca duduk disini untuk melihat dan mengobrol bersama Ibu.."

"Oke, kamu bisa membantu sedikit-sedikit saja nak."

Becca tersenyum ketika mendengar perkataan ibunya dan langsung membantu kegiatan ibunya dengan semangat.



﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Selesai makan malam bersama dan mengecek beberapa hal yang harus di persiapkan besok, Freen kembali ke kamarnya dan melihat Jorin sedang duduk di kursi depan meja rias. Ia menghampiri Jorin dan sedikit menunduk untuk mencium pipi Jorin.

"Besok kamu tidak akan tidur di kamar ini kan?" ucap Jorin

"Ya, tapi aku akan segera kembali bersamamu..." balas Freen

Jorin memegang tangan Freen yang berada di bahunya lalu berdiri dan menghadap Freen. "Maukah kamu berjanji sekali lagi jika kamu hanya mencintaiku?"

Freen tersenyum dan mengecup punggung tangan Jorin. "Aku berjanji, kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai."

"Karena kamu sudah berjanji, kamu berhak mendapatkan hadiah.."
Jorin langsung mencium bibir Freen dan Freen membalas ciuman itu.

Tangan Jorin masuk ke dalam celana yang Freen pakai dan meremas gundukan yang berada di selangkangan Freen.

"Ah.." Freen mendesah ketika tangan Jorin memegang penisnya dan tangan Jorin mulai memainkan penis milik Freen sambil terus mencium bibir Freen.

The Choice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang