Keheningan menyelimuti suasana ini sekarang, setelah kejadian yang baru saja terjadi, Zenan dan Jano duduk saling membelakangi akibat rasa canggung dari keduanya.
Selain itu juga, Jano yang menjadi canggung dengan Zenan karena dia tidak pernah berciuman sama sekali atau mengecup bibir seseorang, bahkan Naziko sekalipun dia tidak pernah.
Jano selama berpacaran dengan Naziko tidak pernah melakukan itu, jangankan ciuman, kecup pipi saja tidak. Mungkin sekali dia pernah mengecup kening Naziko, dan itu terjadi ketika dapat tantangan dari orang orang. Setelahnya Naziko terlihat tidak suka pada Jano, bahkan dia marah berhari hari.
Hubungan Jano dan Naziko tidak pernah seromantis itu, mereka terlihat gemas dan manis hanya dipublik saja. Sedangkan di dalam, mereka bahkan tidak terlihat seperti pasangan sama sekali. Hanya tentang Naziko yang manja, gampang badmood, karena cinta dan kebodohan Jano lah yang membuat dia bertahan hingga 6 bulan lamanya.
Klek
Jano menengok kearah pintu yang terbuka, ternyata ada Loka dan juga suaminya bernama Raja yang ingin masuk kedalam kamar Zenan.
"Wihh udah gk main game nih?" Tanya Loka sedikit meledek Zenan.
"Kok wajah kalian merah, ini gk demam barengan kan?" Ucapnya khawatir.
"Eng—enggak kok yah" jawab Zenan gugup menggelengkan kepalanya cepat.
"Gk ada om gk ada kok" jawab Jano dengan canggung.
"Kalian ini kenapa" Loka mendekat kearah Jano dan menempelkan punggung tangannya di kening Jano.
"Gimana bun, Jano demam juga?" Tanya Raja.
"Jano gk kok, tapi wajahnya merah gini bikin khawatir, apalagi kan dia kehujanan" jawab Loka.
"Kehujanan?" Tanya Zenan.
"Iya, tadi dia sampai sini sedikit basah jadi bunda ambilin baju di butik buat Jano" jawab Loka kembali, dia menjauh dari Jano.
"Bang Jano nerobos hujan kesini nya?" Zenan menatap kearah Jano menunggu jawaban.
"Ya gitu, lo kan pasti tau gue habis dari mana" jawab Jano.
"Ohhh iya tau" Zenan mengangguk kecil.
"Enan bunda ambilin bubur ya, Jano ini sup dimakan ya" ucap Loka.
"Sini hp Enan ayah ambil, main game lupa waktu susah di bujuk" ucap Raja, dia langsung mengambil handphone yang tergeletak di meja itu.
"Ihhh ayah jangan, nanti Enan gk bisa mabar sama temen" rengek Zenan.
"Gk bisa, habis makan dan satu jam kemudian baru boleh main lagi. Mata ini nih Enan, harus ada istirahatnya" Raja menegur anaknya itu, dia menaruh jarinya di kelopak mata Zenan.
"Ihhh ayahh" Zenan kembali merengek dengan manja.
"Tuh jurus andalan ngerengek kaya balita, udah yuk bun yuk" Raja pergi menarik Loka, Loka juga tidak membela Zenan sama sekali.
Saat pintu tertutup suasana kembali hening, Jano tidak lagi berani menatap Zenan, Zenan juga diam membisu tidak seperti tadi.
"Kalo kaya gini terus gk ada habisnya" batin Zenan.
"Gue harus ajak Zenan ngobrol, ah setidaknya suruh lupain ini" batin Jano.
"Anu"
"Zen?"
"Ehhh?!" Oekik keduanya.
"Aaa—emm bang Jano duluan aja hehe hehe" ucap Zenan canggung dengan memalingkan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ]
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...