Zenan hari ini tiba tiba menjadi terlihat begitu pendiam, Jano tidak tau mengapa Zenan menjadi seperti ini secara dia tidak melakukan hal apapun kemarin.
"Enan, Enan gk enak badan?" Tanya Jano khawatir menatap sang empu.
"Enggk kok, ayo jalan jalan" ajak Zenan, setelah itu dia menarik jano begitu saja menuju keluar rumah.
Memang Jano merasa Zenan terlihat lebih lemas dan murung, tapi jika Zenan mengatakan dia baik baik saja Jano hanya bisa menurut.
Lalu saat di mobil, Zenan juga terus diam melamun itu membuat Jano sangat khawatir. Kenapa dengan Zenan, apakah Jano membuat kesalahan sehingga Zenan ini menjadi seperti ini lagi.
"Enan?" Panggil Jano begitu lembut.
"Heumm?" Atensi Zenan beralih menatap sang lawan bicara yang sedang menyetir disampingnya.
"Enan kenapa?" Tanya Jano, tapi dia hanya menggelengkan kepalanya lalu menatap kearah luar jendela kembali.
Entah apa yang sedang di pikirkan oleh sang kekasih, membuat Jano bingung harus berbuat apa setelahnya.
Sekarang keduanya sudah sampai di taman yang mereka rencanakan kemarin, taman yang berbeda. Akan tetapi, Zenan terlihat begitu lemas sampai sampai dia bergulat manja menyender di dada Jano.
"Enan sakit?" Tanya Jano kembali, firasatnya begitu buruk sekarang.
"Enggk, Enan mau es coklat" ucap Zenan mengalihkan topik.
"Lohhh?" Jano bingung oleh ucapan Zenan yang tuba tiba menjadi sangat antusias saat berbicara tenang ice cream.
"Bang Jano bilang es coklat dua besok, sekarang udah besok mana es coklatnya?!" Zenan kesal saat sadar Jano melupakan janjinya.
Ternyata dia mau itu, Jano memang sedikit lupa sampai akhirnya dia pergi bersama Zenan untuk membeli ice coklat yang Zenan inginkan kemarin.
Harusnya Zenan kan memberitahunya dari tadi, tapi yasudah lah, jika membelikan Zenan es itu bisa membuat Zenan menjadi ceria kembali, Jano tidak masalah.
"Ini ice nya" ucap Jano dengan memberikan dua ice itu pada Zenan sesuai yang anak itu harapkan.
"Yeee....es"
Tapi tiba tiba wajahnya langsung murung, dia menatap itu dengan wajah yang begitu sedihnya membuat Jano tidak mengerti lagi.
"Enann?" Panggil Jano merasa begitu aneh.
"Enggk enggk, selamat makann. Hamm nyam nyam, enakkk" dengan lahap Zenan memakan ice tersebut membuat Jano bingung.
Jano melihat Zenan yang kembali antusias, tapi dia terlihat seperti orang terpaksa? Akhirnya Jano mengambil handphonenya dan mengambil beberapa foto.
Jano menatap Zenan kembali yang seperti orang tidak selera makan, tapi dia langsung khawatir saat Zenan tiba tiba menjatuhkan air matanya.
"Enan kenapa kok nangis?" Tanya Jano, dia langsung memeluk Zenan dan mengambil es coklat tersebut.
"Enggk, bang Jano es nya udahan" ucap Zenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ]
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...