Jano saat ini sedang sangat antusias untuk berangkat ke sekolah, tentu juga untuk bertemu dengan Zenan.
Dan sepertinya keberuntungan terjadi lagi, baru pertama memasuki sekolah dia sudah bertemu dengan Zenan sedang bersama Chen.
Demi apapun Jano menjadi lebih bersemangat saat Zenan tersenyum kearah, bucin yang sangat berlebihan Jano ini.
"Nanti istirahat bareng ya Zen?" Tanya Jano.
"Boleh" jawab Zenan.
"Yaudah sana ke kelas dulu" ucap Jano.
Zenan dan Chen mengangguk, mereka pergi dan Jano juga pergi menuju kelasnya hingga dia bertemu dengan Hafarell.
"Widihh pagi pagi gini udah bahagia sekali, ada apakah gerangan?" Tanya Hafarell.
"Habis ketemu crush" tanya Jano dengan songongnya.
"Alah kras krus, jadian dong biar pro!!" Ucap Hafarell kesal.
"Pro itu gk jadian Rel" ucap Jano.
"Terus?" Tanya Hafarell.
"Nikah, hahahaha" tawa Jano.
"Dih si anjing, bangsat!!" Hafarell nampak kesal hingga wajahnya terlihat menahan emosi.
Sedangkan Jano tertawa lepas karena reaksi Hafarell, tapi ngomong ngomong ucapannya itu ada benarnya.
"Udah ah males gue tuh ngomong sama Jano" ucap Hafarell.
"Gini gini juga sahabat lo" ucap Jano.
"Crush? Gue buat lo benci crush lo Jano"
"Eh, btw Naziko sama Riyan belum ke kelas?" Tanya Jano.
"ilitu Riyan di belakang" ucap Hafarell dengan menunjuk Riyan.
Jano membalikkan badannya, dia menatap Riyan yang begitu tersenyum paksa kearahnya membuat Jano jadi membalas senyuman tersebut.
"Gue bakal buat lo jadi gk nganggep Zenan crush lagi Jano, lo harus benci Zenan apapun yang terjadi" batin Riyan.
Dari tadi Riyan memang mendengar pembicaraan Jano dan Hafarell membuatnya sangat kesal, apalagi saat Jano menyebut Zenan itu crush nya.
Setelah itu banyak murid yang mulai memasuki kelas, lalu jam pelajaran dimulai membuat murid murid juga Jano sibuk di kelas.
Jam jam juga berlalu begitu saja, sehingga mereka sudah mulai memasuki jam istirahat dan Jano menjadi lebih antusias.
Cringgg ~ 🔔
Bell istirahat berbunyi, sang guru berpamitan dan para murid mulai merapikan bukunya sehingga Jano langsung pergi menuju kelas Zenan.
"Dasar bucin" ucap Hafarell.
Dia langsung mengikuti Jano dan meninggalkan Riyan juga Naziko tanpa perduli. Kejadian hari lalu juga membuat Hafarell kesal, karena cinta Riyan sahabatnya jadi rela melukai Zenan.
Hafarell masih tidak menyangka dengan tindakan Riyan, padahal cinta itu tidak bisa di paksa, cinta itu memilih sendiri orang yang kita cintai.
Meski Riyan terus melukai dan menyakiti Zenan, jika yang Jano cintai tetaplah Zenan, Riyan tidak akan pernah memiliki Jano.
Jano saat ini berlari kecil menuju kelas Zenan, dia juga menunggu Zenan di ambang pintu dan itu membuat Zenan terkejut saat dia membuka pintu.
"Siang" sapa Jano.
"Bang Jano ngagetin!! Kebiasaan!! Kok udah disini aja sih?" Tanya Zenan, dia terlihat kesal saat ini.
Tapi lucu, bagi Jano Zenan yang kesal, marah atau melakukan apapun itu selalu lucu. Sungguh Jano terkadang tidak kuat, sangking lucunya Zenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ]
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...