28. aku merasa kehilangan

673 90 6
                                    

Hari Rabu tidak ada yang lebih menyakitkan lagi dari hari kemarin, semuanya masih sama dan tidak ada yang berubah.

Janoafando, orang yang selalu ceria kini mulai murung kembali, sangat suram bahkan dia jadi sangat pendiam.

Hanya ingin bertemu Zenan dan di sapanya, bahkan kemarin Zenan tidak memberikan kabar padanya sama sekali.

Menunda belajar, mengatakan sedang sibuk, ini itu dan alasan lainnya yang membuat Jano makin tidak percaya pada Zenan.

Ada hal yang Zenan sembunyikan dari Jano, tapi apa? Jano tidak mengerti sama sekali mengapa Zenan melakukan hal seperti ini.

Dia tidak ingin kehilangan Zenan, tidak ingin dijauhi oleh Zenan, ingin selalu bersama Zenan dan Jano ingin Zenan ada bersamanya saat ini.

"Jan, gue liat Zenan" ucap Hafarell.

"Dimana?" Tanya Jano antusias.

"Di kantin tadi sama Hendri, tapi sekarang udah pergi" ucap Hafarell.

"Gue pengen dia Rel" ucap Jano tertunduk lesu, bagai orang yang telah kehilangan minatnya untuk hidup.

"Gue bakal bawa dia" ucap Hafarell.

"Tapi kenapa dia terus ngehindarin gue Rel?" Tanya Jano menatap Hafarell dengan mendongakkan kepalanya.

Itu karena keadaannya sekarang, Jano sedang duduk di kursinya dan Hafarell duduk di meja Jano. Mereka berada di kelas, dan hanya berdua.

"Gue bakal bantuin lo kok" ucap Hafarell.

Setelah itu Jano dan Hafarell memilih untuk menuju kantin, bahkan Hafarell jadi bertanya ke setiap anak jika dia bertemu dengan Zenan tolong beritahu padanya.

Tapi itu semuanya sia sia, bahkan hendri dan Felix mendadak hilang tiba tiba. Naziko juga terus menghindari Hafarell, dia terus menerus bersama Riyan.

Hafarell makin tidak mengerti dengan apa yang terjadi, mengapa semuanya menjadi kacau seperti ini, dan apa alasannya?! Lalu Jano yang mulai kehilangan semangat membuat Hafarell jadi sangat kehilangan, kehilangan Jano yang ceria juga Zenan.

Dan saat mereka di kantin, ada Naziko bersama Riyan yang membuat Hafarell juga Jano jadi duduk bersama mereka.

Meski perasaan Hafarell begitu kesal, sangat kesal melihat Riyan karena Riyan sudah mengatakan hal yang tidak tidak tentang Zenan.

Hafarell bahkan melihat Riyan yang malah terlihat mesra bersama Naziko membuat ia tidak habis fikir, lalu ucapan Riyan kemarin itu apa?!

Jano juga memilih tidak perduli dengan Riyan juga Naziko, fikiran dia sudah terlalu sibuk untuk memikirkannya Zenan saat ini.

"Zenan?!"

Jano langsung menatap Naziko, disana Naziko melambaikan tangannya kearah Zenan dan Zenan disana datang bersama Hendri.

"Ah bang Naziko, juga ada bang Jano?" Tanya Zenan.

Zenan tersenyum kearah Jano, namun Jano jadi sedikit merasa aneh karena tatapan Zenan bahkan tak melihat kearahnya sama sekali.

"Oh ya, gue cuman mau bilang kalo ntar gue gk bisa belajar sama lo lagi bang" ucap Zenan.

"Gue? Lo?" Batin Jano.

Tidak hanya sikap Zenan yang berubah, bahkan dari cara dia memanggil Jano juga berubah, pengucapannya berubah.

"Zen?" Panggil Hafarell.

"Iya bang?" Jawab Zenan.

"Lo kesini —"

"Buat ketemu bang Nana" sela Zenan.

suddenly comfortable | nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang