"Zenan?! Zen!!" Jano langsung menggoyang-goyangkan tubuh Zenan karena Zenan melamun sangat lama.
"Zenan?" Panggil lirih Marka.
"Maaf" cicit lirih Zenan, sangat lirih.
"Kenapa? Apanya yang maaf" ucap Jano tidak terima.
"Karena kue buatan mama bang Jano gk bisa dimakan, pasti mama bang Jano sedih karena udah susah payah buat kue ini. Tapi malah gk bisa en— emmm" Zenan langsung diam karena dia tidak ingin orang lain tau dia menangis.
"Apa apaan lo malah perduli yang kaya gitu" ucap Jano, dia menarik Zenan untuk menatapnya namun dia malah menunduk.
"Maaf bang Jano" dia mengangkat kepalanya dan tersenyum kearah Jano.
Miris, sangat miris Jano melihatnya, Zenan hanya berpura-pura tersenyum saat ini di hadapan Jano dan yang lain.
"Ehh ada temen temen bunda dateng, Enan samperin mereka dulu ya" ucap Zenan, dia melepaskan tangan Jano yang memegangi kedua lengannya.
Zenan langsung berlari kearah Loka, dimana dia di beri hadiah oleh segerombolan orang disana. Kue itupun sudah di buang oleh Raja, tapi nampak sekali ada rasa sedih dari Loka saat kue itu di obrak-abrik oleh tikus.
"Zenann" panggil lirih Hafarell kalut.
Bahkan terlihat dari kejauhan sini Zenan terdiam, menunduk lalu tersenyum kembali. Zenan terlihat selalu menahan tangisnya, itu membuat Jano sangat tersakiti.
"Ini tikus kaya sengaja ditaruh sini gk sih, mana cuman lima" ucap Marka.
"Iya gue juga ngerasa gitu, bahkan kuenya juga udah di buka kan?" Tanya Hendery.
"Iya, ini emang kaya di sengaja ditaruh di kue Zenan" ucap Felix.
"Tapi siapa yang berani ngelakuin kaya gini, emang ada orang yang iri sama Zenan?" Tanya Jefan bingung.
"Mana yang di incer itu kue yang di buat sama mamanya Jano" ucap Dejun.
"Sebenarnya kelakuan siapa dah" ucap Marka.
"Bang riyan lo gk bakalan gue maafin, gue bakal cari cara buat bales lo tanpa Zenan di ancem lagi. Liat aja bang, lo emang sepupu Zenan tapi gue sekarang gk perduli lo siapa" batin Chen, dia masih berusaha mengontrol emosinya.
"Chen, lo oke?" Tanya Hafarell.
"Gk papa" ucap Chen.
"Loh lo keliatan emosi gini, kenapa?" Tanya Jefan terheran heran.
"Gue gk papa, mau nyari kue ah" ucap Chen, dia langsung pergi begitu saja.
Dejun, Jefan dan yang lainnya menyusul Chen. Jano sendiri masih menatap Zenan dengan perasaan yang campur aduk, disini juga masih ada Marka dan Hafarell.
"Janoo, lo gk papa kan?" Tanya marka mendekati Jano dengan mengusap-usap punggungnya, dia tau dan peka bahwa temannya ini lebih sedih.
"Gimana gue baik baik aja pas liat Zenan terus nahan tangis gitu, gue gk baik baik aja kalo dia juga gk baik baik aja bang" ucap Jano.

KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ]
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...