24. dia merasa nyaman didekatku?

821 103 5
                                    

Hari ini adalah hari dimana Jano ingin mengajak Zenan untuk ke villa Marka, yang kebetulan ini adalah hari Sabtu kan weekend.

Dia saat ini sudah berada di halaman rumah Zenan, dan itu baru sampai. Dia langsung membuka pintu mobilnya dan menuju pintu rumah Zenan, dia juga tidak lupa memencet bel.

Brakh!

"Rip kuping gue" batin Jano.

"Tuhkan udah pasti bang Jano"

Jano langsung tersenyum, ternyata hari ini Zenan terlihat antusias sekali menyambut kedatangannya hingga pintu di banting segala.

"Kenapa?" Tanya Jano.

"Ya gk, bang jano kemarin pulang gk bilang bilang enan" ucap Zenan, dia melipat tangan dan mengerucutkan bibirnya.

"Maaf ya, karena lo tidur jadi gue gk enak buat bangunin" ucap Jano.

"Gk papa si" Zenan masih berekspresi sama seperti sedang marah.

"Gue terkam juga lo lama lama" batin Jano menahan rasa gemasnya hingga meremat tangan. "Eh iya Zen, mau ikut gk ke villa bang Marka hari ini"

"Villa bang Marka?" Tanya Zenan.

Jano menjelaskan pada Zenan sehingga Zenan jadi antusias, saat ini Zenan sedang memilih baju ganti untuknya bersama Jano.

Lalu setelah itu Zenan membawa tas kecil, Jano menyuruh Zenan memasukkan baju Zenan kedalam tas Jano saja.

Terlihat Zenan ragu ragu namun dia menurut, Jano dan Zenan pergi ke villa milik Marka dengan menaiki mobil Jano.

Tak selang lama mereka sampai, Jano yang sudah tau tempatnya tidak perlu menunggu Marka atau meminta yang lain share lokasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak selang lama mereka sampai, Jano yang sudah tau tempatnya tidak perlu menunggu Marka atau meminta yang lain share lokasi.

Jano memarkirkan mobilnya, dia berjalan bersama Zenan dan dengan biasa saja dia membuka villa itu membuat Zenan terkejut.

"Tenang aja, gue dulu sering kesini kok" ucap Jano.

"Takutnya dikira ngapain gitu gk ada bang Markanya" ucap Zenan.

"Gk mungkin lah, ayoo" Jano langsung menarik tangan Zenan hingga kedua orang itu berlarian kecil.

Dan saat jano membuka pintu halaman belakang villa Marka, dia langsung melihat beberapa temannya yang meneriaki nama Jano.

Jano tersenyum sedangkan Zenan nampak malu malu, Jano langsung meyakinkan Zenan membuat Zenan jadi mengangguk dengan antusias.

"Wahh Zenannn?!!" Teriak mereka.

Chen juga ada di sana, Chen tersenyum dengan melambaikan tangan kearah Jano juga Zenan dengan wajah bahagia.

Tentu ada salah satu manusia yang langsung tidak suka, dia bahkan menatap sinis Zenan dengan melipat tangan.

"Ckk"

"Zenannn" Chen memeluk Zenan, sebenarnya itu hanya memastikan Zenan baik baik saja dan melihat kalung Zenan.

suddenly comfortable | nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang