02

9K 448 10
                                    

kalo aku rajin update kalian juga harus rajin vote sama komen ya WKWK.

'adena & joshua'

"Lo lama banget tadi, jadi gue makan duluan," ucap Feli saat Adena mendudukkan dirinya di kursi yang ada disebelah nya.

"Santai aja kali, ngomong-ngomong fel, gue pengen cerita deh,"

Sebelum melanjutkan kata-katanya Adena terdiam sejenak kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ngga jadi deh fel, kapan-kapan aja ya gue cerita nya," sambung Adena, menurut nya sekarang terlalu aneh untuk menceritakan kepada Feli tentang apa yang tadi ia lakukan.

"Dihh? Orang gila," jawab Feli, walaupun jika boleh jujur sebenarnya dirinya penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Adena.

"Btw lo ketempelan bau siapa? Bau alpha ya?," tanya Feli saat sadar ada sedikit bau asing ditubuh sahabat nya.

"Tadi ada Alpha marah-marah terus feromon nya keluar, pekat banget tapi baunya enak sih," balas Adena sambil menghirup udara disekitar nya.

Mereka melanjutkan perbincangan dengan banyak topik tidak jelas yang didominasi oleh keluhan Feli soal kantin yang selalu ramai.

Saat sedang mendengarkan semua keluhan Feli, tiba-tiba Joshua masuk kedalam kelas mereka dan menghampiri seorang siswa yang sepertinya teman nya, hal itu tentu saja tidak lepas dari pandangan Adena.

Dirinya tidak terlalu suka Joshua dekat dengan pria itu, karna menurut Adena siswa yang dihampiri oleh Joshua membuat skinship yang terlalu berlebihan.

Seperti mencium leher atau menepuk pantat, Adena tau mereka berdua adalah Alpha namun ia tidak suka Joshua disentuh seperti itu.

Dirinya terus menatap Joshua hingga yang ditatap menoleh kearahnya dan memandang nya dengan tatapan kebencian.

Adena terkekeh saat melihat tatapan itu, dia sangat menyukai tatapan yang Joshua berikan padanya.

Bahkan hanya dengan tatapan itu, otak kotor Adena sudah memikirkan banyak hal aneh.

Bel pulang sudah berbunyi sejak 3 jam yang lalu, namun Adena baru saja keluar dari lingkungan sekolah karna tadi ia harus mengikuti rapat.

Adena menaiki motornya dan menyalakan nya untuk keluar dari sekolah, ia memberhentikan motor nya saat melihat Joshua sedang duduk dan memainkan ponselnya.

"Belum pulang?," tanya Adena dengan senyuman menyebalkan.

"Menurut lo gimana?," jawab Joshua ketus, dalam hati ia terus mengumpat karna Adena tidak segera pergi dari hadapan nya.

"Pulang bareng gue aja, udah gelap, nanti kalo lo pulang sendiri yang ada malah diewe sama orang jahat," ucap Adena dengan santai, aku mohon jangan terkejut, mulut wanita ini memang belum disekolah kan.

"Bangsat? Gue disini Alpha, gue bisa jaga diri, dan harusnya gue yang ngomong kaya gitu ke lo—"

Kata-kata Joshua terjeda sejenak, sepertinya pria itu benar-benar marah dan hal ini semakin membuat Adena bahagia.

"Dasar Omega, lemah, murahan." Sambung pria itu sambil berdiri dan berjalan menjauhi Adena.

Adena yang mendengar kata-kata Joshua hanya terkekeh, ia ingin menganggu Joshua lagi tapi sepertinya saat ini lebih baik pulang karna kucing nya pasti sudah menunggu dirinya.

Saat posisi nya sudah lumayan jauh dari Adena, Joshua menghela nafas pelan. Hari ini terasa sangat melelahkan karna wanita pengganggu itu.

Tiba-tiba gerimis air hujan mengenai wajahnya, baiklah sepertinya sekarang adalah saatnya berlari.

Joshua berusaha berlari secepat yang ia bisa tapi sepertinya lebih baik berteduh daripada berlari. Rumahnya ke sekolah perlu waktu 15 menit jika menggunakan kendaraan jika berlari mungkin dirinya akan mati kedinginan.

Ah! Tapi Joshua baru ingat bahwa ia belum mengerjakan tugas dan belajar, seperti nya sekarang memang pilihan terbaik adalah berlari.

Setelah menghabiskan waktu yang lama untuk berlari akhirnya Joshua sampai dirumah dengan basah kuyup dan langsung mendapatkan omelan dari sang bunda.

"Awas aja kalo besok sakit," ucap bunda nya sambil memberikan handuk ke Joshua.

Joshua yang mendengar hal itu hanya terkekeh kemudian berjalan kekamar mandi untuk mandi selesai mandi pria itu membuka ponsel nya dan menghela nafas lelah saat sebuah nomor mengiriminya banyak pesan yang tidak jelas.

Ia yakin bahwa itu adalah Adena.

Dengan terpaksa ia membuka room chat nya dengan Adena dan membalas pesan wanita itu, jujur saja Joshua sedikit merasa bersalah dengan Adena karna kata-kata nya yang kasar tadi.

Mungkin besok ia akan meminta maaf.

Setelah membalas pesan Adena, Joshua mulai membuka bukunya dan mulai untuk belajar dan mengerjakan tugas.

2 kegiatan yang menurut Joshua sangat melelahkan.

tbc.

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang