03

10K 501 3
                                    

Ditunggu vote nya yh bubiss, btw typo tandain yaa, soalnya aku nulisnya buru-buru wkwk.

Joshua membuka matanya saat alarm dari ponsel disampingnya berbunyi menandakan bahwa pagi sudah menjemput, dengan perlahan Joshua bergerak mematikan alarm dan mengecek jam.

Sekarang pukul 5 pagi, masih banyak waktu untuk Joshua bersiap. Hidungnya pagi ini sedikit gatal namun sepertinya itu bukan masalah.

Dengan setengah niat akhirnya Joshua bangkit dan mulai bersiap hingga jam menunjukkan pukul 5.45 pagi, Joshua sudah duduk dimeja makan sambil membaca buku nya dan menunggu sarapan dari ibunya.

"Kok tumben kamu pagi-pagi udah belajar?," ucap Ayah yang baru saja turun dari kamarnya.

"Aku emang kalo pagi hobinya baca buku," balas Joshua yang membuat ayah dan ibu hanya bisa menatapnya dengan tatapan datar.

"Terserah," kata bunda, sambil menaruh piring-piring yang sudah berisi makanan ke meja makan.

10 menit mereka habiskan untuk sarapan sebelum akhirnya Joshua berangkat ke sekolah bersama dengan Ayahnya.

Sesampainya di sekolah entah kesialan seperti apa yang menimpa dirinya, saat baru memasuki kelas nya Adena sudah duduk di kursi miliknya sambil bermain ponsel.

"Oh? Pagi Jo, kok udah dateng aja si? Masih pagi lho ini," Sapa Adena dengan senyum.

"Btw itu mukanya kenapa kusut banget? Sakit ya? Atau kurang tidur?," sambung wanita itu yang membuat Joshua menghela nafas pelan, ia harus ingat niatnya untuk meminta maaf ke Adena.

"Na, mending lo minggir deh, gue mau duduk," balas Joshua dengan malas sambil menaruh tas nya dimeja.

Adena terkekeh sejenak sebelum akhirnya berdiri dari kursi Joshua dan membiarkan pria itu duduk di kursinya.

"Wajah lo jangan ditekuk gitu dong, jadi jelek," kata Adena sambil mengeluarkan sebuah permen dari sakunya.

"Biarin, biar ngga ada yang ganggu gue," Jawab Joshua, ia membenamkan kepalanya di tumpukan tangannya.

"Dih? Lo jelek pun kayanya bakalan tetep ada yang ganggu deh, contohnya gue!," ucap Adena, lagi-lagi dengan senyum yang menyebalkan.

Joshua tidak memperhatikan Adena, pria itu lebih memilih fokus untuk menutup matanya, sesampainya di sekolah entah mengapa tubuhnya terasa lemah, letih, lesu, dan hal itu membuat Joshua yakin bahwa ia memang tidak ditakdirkan satu sekolah dengan Adena.

"Lo kok lemes banget sih? Oh iya, kemarin pulang bareng siapa? Hujan kan? Lagian lo kan ngga mungkin lari,"

Ucapan Adena membuat Joshua mendengus, apa yang baru saja dikatakan wanita itu? Ia tidak mungkin pulang dengan berlari?.

Entah mengapa kata-kata Adena sedikit membuat nya sakit hati karna merasa diremehkan namun ia segera teringat kata-kata nya kemarin yang menurut nya lebih kejam daripada ucapan Adena.

"Na, mending lo balik ke kelas deh," ucap Joshua dengan tanpa minat, pria itu sebenarnya sudah mulai malas.

"Nanti istirahat ada yang mau gue omongin," sambung Joshua tubuhnya ia tegakkan kembali saat mengatakan itu.

Adena mengangguk saat mendengar kata-kata Joshua, ia sangat penasaran dengan apa yang ingin dikatakan pria itu, ia mungkin tidak akan fokus pada pelajaran karna memikirkan hal ini.

Tangan Adena bergerak mengelus dan mengacak-acak rambut Joshua sebelum pergi yang membuat pria itu mendecak kesal.

"Jangan sentuh-sentuh rambut gue," ucap nya dengan sedikit berteriak ke arah Adena yang hanya dibalas kekehan oleh wanita itu.

Sekarang yang terpenting adalah menyiapkan mental untuk meminta maaf, ia takut Adena akan mengejek dirinya atau mempermalukan dirinya hingga merusak harga dirinya.

tbc..

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang