26

1.8K 167 15
                                    

ada detail yg aku lupa, jdi mohon maaf bila berbeda dengan bab² sebelum nya.

Sudah beberapa bulan berlalu, kini usia anak mereka sudah 4 bulan, Joshua sudah beberapa kali mengidam dan selama ini permintaan nya tidak pernah menyusahkan Adena.

Adena sudah selesai dengan masa ujian nya, wanita itu sudah sering berada di rumah walaupun terkadang ia pergi untuk membantu sedikit di perusahaan ibunya, sambil menunggu untuk kelulusan serta hasil dari tes masuk universitas nya.

Hubungan mereka agak renggang saat ini, karna Joshua yang sangat sensitif dan Adena yang sekarang juga mudah marah, terakhir kali Joshua menanyakan tentang pria yang berada di kontak ponsel Adena, wanita itu marah karna merasa Joshua tidak percaya pada nya, sedangkan Joshua merasa bingung dengan hal itu.

Joshua hanya sedih?, entahlah, dia sendiri sulit untuk menyampaikan apa yang ada dipikiran nya.

Banyak yang tersimpan, namun sulit terucap, setidaknya itu yang Joshua alami sekarang.

Ia tidak tau mengapa mengalami, apakah ia merasa jatuh cinta dengan Adena? Ia tidak tau, terlalu bingung dengan perasaannya sendiri.

"Den, nanti anterin ke rumah bunda boleh?," tanya nya pelan, setalah masuk bulan ke 3 kehamilan nya, Joshua jadi lebih kalem dan tenang, agak berbeda dengan Joshua sebelum hamil.

"Jam berapa? Gue ga bisa kalo siang, ada urusan," jawab Adena sambil menatap kearah Joshua yang berdiri disampingnya.

"Sekitar jam 10 nanti, bisa?," tanya nya sekali lagi untuk memastikan.

"Bisa, kalo jam 10 gue sekalian keluar," balas Adena yang membuat senyum Joshua mengembang, setidaknya ia bahagia dengan kabar itu.

Setelah mengucapkan terimakasih, Joshua berjalan menuju kamar mereka untuk mandi dan mempersiapkan diri, ia melihat sebuah kotak merah di samping tempat tidur, tangan nya yang mudah penasaran menyentuh kotak itu.

Seperti kotak sepatu, apakah Adena membelu sepatu baru? Tapi jika dilihat dari ukurannya, ini lebih besar daripada ukuran kaki Adenaa.

"Ngapain?," tanya Adenaa yang tiba-tiba sudah berada di depan pintu kamar, suaranya yang mengejutkan membuat Joshua berjenggit terkejut sebelum akhirnya mengelus dadanya.

"Engga, gue cuma penasaran aja," balas Joshua sambil menjauh dari kotak itu.

"Beli sepatu baru ya?," sambung Joshua penasaran, karna Adena baru saja membeli sepatu dua hari lalu, padahal menurut nya Adena masuk ke tipe orang yang jarang mengeluarkan uang untuk barang-barang seperti ini.

"Ga usah ikut campur," balas Adena ketus sambil berjalan mengambil kotak itu dan membawanya entah kemana, sedangkan Joshua hanya diam menatap kearah punggung Adena yang makin lama makin menghilang.

"Yakan gue cuma nanya? Sensi amat, hamil ya lu?," monolog Joshua pada dirinya sendiri.

Joshua melengkungkan bibirnya kebawah, tampak tak senang dengan perlakuan Adena, ini bukan pertama kali wanita itu bersikap jahat pada Joshua.

Padahal dulu ia tidak sejahat sekarang, apakah karna Adena merasa lelah karna Joshua yang terus-menerus menolak kehadiran Adena.

Tapi tidak, Joshua tidak menolak kehadiran Adena, ia hanya butuh waktu menerima keadaan, terutama ia sedang hamil sekarang, hamil dimasa remaja, saat masih mengemban ilmu di bangku sekolah.

Diluar nikah, tanpa mate, membuat nya semakin tertekan, namun Joshua sudah mulai belajar cara menerima Adena, saat ia sudah menerima Adena hampir sepenuhnya, wanita itu justru memperlakukan nya agak buruk.

Setidaknya sedikit lebih buruk daripada kelakuan nya ke wanita itu.

dilanjut nanti ya, up sebagai tanda aku masih hidup🙏🙏

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang