13

5.9K 333 17
                                    

Semenjak kejadian itu, Adena dan Joshua sama sekali tidak pernah berkomunikasi, baik disekolah maupun diluar sekolah, mereka berperilaku seolah tidak saling mengenal.

Adena dan Joshua kini sudah bukan bagian dari organisasi OSIS & MPK yang membuat hubungan mereka semakin jauh karna tidak ada lagi interaksi untuk organisasi.

Joshua kini sedang berada di kantin untuk makan, dirinya duduk di salah satu bangku kosong bersama Jojo.

"Jos, lo yang beli ya? Gue kan udah kemarin," ucap Jojo sambil menyodorkan selembar uang kertas berwarna hijau.

Joshua mendecak sebal kemudian mengambil uang milik Jojo dan berjalan menuju stand penjual bubur ayam yang terlihat tidak terlalu sepi.

Baru saja ia sampai disana, suara ribut mulai terdengar di sampingnya, suara itu berasal dari dua siswi yang bertengkar entah apa masalah nya, Joshua memilih untuk diam dan menunggu giliran nya memesan.

Namun suara dua manusia disampingnya ini semakin kencang yang membuat Joshua yakin bahwa perdebatan mereka semakin memanas, hingga secara tiba-tiba ia merasakan bubur panas di dada dan perutnya.

Ternyata salah satu dari mereka melempar kan bubur itu ke lawan debat nya, tetapi siswi itu bisa menghindar namun tidak dengan Joshua, pria yang tidak menyadari hal itu tidak sempat menghindar.

"Sialan?," ucap Joshua, pria itu mengeluarkan feremon alpha nya yang membuat dua gadis itu langsung menunduk begitu pula dengan orang-orang yang tadi memperhatikan perselisihan mereka.

Feromon yang dikeluarkan oleh Joshua begitu pekat hingga membuat banyak omega merasa sesak, bahkan para beta pun dapat mencium aroma Joshua walaupun tidak terlalu pekat.

Setelah itu Joshua kembali dikejutkan dengan seseorang yang menarik tangan nya tiba-tiba untuk keluar dari area kantin, dilihat dari posturnya ia mengenal orang ini. Ini Adena?.

Wanita itu menarik tangan Joshua menuju halaman belakang sekolah, entah untuk apa.

"Lo ngga bisa seenaknya kaya gitu," ucap Adena sambil melepaskan genggaman nya dari tangan Joshua.

"Seenaknya gimana?," tanya Joshua, ia tidak pernah melakukan apapun tanpa alasan, jika ia melakukan sesuatu itu pasti karna ada alasan nya.

"Lo alpha Jos, feromon lo bahaya buat orang lain kalo lo keluarin kaya tadi," jawab Adena, Joshua mengakui bahwa ia memang seharusnya tidak melakukan hal itu namun tidak bisakah Adena peduli dengan dirinya sejenak? Apakah wanita itu melupakan fakta bahwa perut dan dada Joshua terkena bubur panas?,

"Jangan karna masalah sepele, lo jadi bisa seenaknya," ucap Adena lagi sebelum akhirnya meninggalkan Joshua di halaman belakang.

Oh? Jadi wanita itu hanya datang untuk memarahinya? Joshua sempat berfikir bahwa Adena datang untuk membantu nya namun ternyata ia salah, memang seharusnya ia tidak boleh berpikir terlalu tinggi.

"Jos?! Anjir? Kenapa ini?," tanya Jojo saat melihat Joshua dihalaman belakang dengan seragam yang terlihat basah.

"Gue cariin ternyata lo disini," sambung Jojo, kemudian ia segera menuntun Joshua untuk berjalan ke toilet yang ada dihalaman belakang dan mulai membantu Joshua untuk membersihkan diri.

Joshua meringis saat merasakan kulitnya bergesekan dengan kain seragam yang membuat rasa nyeri menjalar keseluruh tubuhnya.

Jojo berlari dari toilet dan menuju ke loker nya untuk mengambil handuk kering dan segera kembali ke toilet untuk membantu Joshua lagi.

Jojo mulai membasahi handuk itu dengan air dingin yang mengalir dari wastafel kemudian mulai mengompres tubuh Joshua yang terkena bubur panas itu, ia dapat melihat ruam-ruam merah muncul di kulit bersih milik joshua.

"Tadi gue liat Adena habis dari halaman belakang ya? Ngapain?," tanya Jojo sambil tetap mengompres tubuh Joshua.

"Marah-marah," balas Joshua singkat, ia tidak mau membahas Adena, ia sudah tau pasti semua hal yang dilakukan Adena selama ini hanya untuk memanfaatkan nya dan menghancurkan hidupnya.

Melihat Joshua yang nampak tak senang dengan pembahasan mereka, akhirnya Jojo mengangguk dan hanya fokus pada tubuh Joshua sambil sesekali melempar kan candaan yang menbuat Joshua tertawa.

Setelah selesai mengompres Jojo menyuruh Joshua untuk menggunakan seragam bersih yang sudah ia bawakan saat mengambil handuk.

"Pake ini buat ke UKS aja ya? Nanti disana biar diobati anak PMR," ucap Jojo saat melihat Joshua beberapa kali meringis saat kulitnya bergesekan dengan kain.

"Iyaa,"

Sesampainya di UKS Joshua langsung diobati oleh guru yang bertanggungjawab atas UKS, guru itu menatap curiga kearah Jojo seolah pria itu adalah pelaku utama dan hal itu membuat Joshua terkekeh.

"Disekolah ini kebetulan tidak ada salep untuk luka bakar, jadi nanti kamu kedokter ya? untuk cek dan minta salep yang direkomendasikan oleh dokter," ucap guru itu yang membuat Jojo mendelik, UKS macam apa ini yang tidak punya obat untuk luka bakar? cuih! miskin.

Berbeda dengan Jojo, Joshua hanya mengangguk pelan sambil menyandarkan kepalanya di ranjang UKS.

Satu hal yang masih mengganjal di kepalanya adalah sikap Adena tadi yang sama sekali tidak mempedulikan dirinya dan lebih memilih untuk memarahinya saja. Jujur, Joshua sakit hati dengan sikap wanita itu.

tbc

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang