20

4.9K 342 23
                                    

"Mama ngga pernah ngajarin kamu jadi nakal kaya gini, Adena," ucap ibu Adena, keduanya berada di halaman belakang rumah Joshua untuk membicarakan kelakuan Adena yang selalu membuat ibu nya pusing.

"Emang ngga pernah ma, aku kan ngga pernah bilang kalo ini ajaran mama," balas Adena dengan santai sambil menyesap teh panas yang dibuatkan bunda Joshua.

Dua kata yang terlintas di kepala mama adena saat mendengar anaknya mengatakan itu.

kurang ajar.

"Adena!," sang mama meninggikan nada bicaranya, ia merasa sudah salah mendidik anak nya hingga wanita itu bisa melakukan hal-hal yang tidak benar.

"Udah lah ma, Adena bakal tanggung jawab kok, Adena juga ga bakal tinggalin Joshua," jawab Adena berusaha menenangkan sang ibu, ia tau apa yang dipikirkan sang ibu, ia tau bahwa ibu nya takut masa lalu nya akan terulang.

"Mama ngga mau Joshua menderita, Adena," ucap ibu nya lagi yang dibalas anggukan Adena, ia tau ibunya takut joshua akan berakhir seperti nya dulu, ditinggalkan sang alpha saat sedang hamil dan harus mengurus Adena sendirian.

"Iyaa maa, iyaaa," balas adena lagi sambil mendekati sang ibu dan memeluknya dengan sedikit erat.

Joshua menatap mereka dari balik jendela, ia terkejut mengetahui fakta bahwa adena besar tanpa ayah. Ia juga terkejut saat mendengar kata-kata adena yang terdengar sangat yakin.

Ia menghela nafas pelan dan kembali melihat kearah kedua wanita didepannya sebelum sebuah tepukan bahu mengalihkan tatapannya.

"Kamu juga kesana gih," ucap bunda sambil mengelus-elus rambut Joshua, sebenarnya joshua tidak ingin menganggu momen ibu anak itu, tapi entah lah, kaki nya justru berjalan keluar dan mendekati mereka.

Mama Adena yang berdiri menghadap kearah pintu langsung menyadari kehadiran Joshua, ia melepaskan pelukannya dengan sang putri dan berganti memeluk joshua dengan erat dan terus mengumamkan kata maaf yang sebenarnya tidak sebanding dengan kelakuan adena.

"Maaf ya nak, maafin adena," ucap nya terus yang membuat joshua mau tidak mau membalas pelukan itu dan terkekeh sebelum menjawab ucapan ibu adena.

"Mama tenang ajaa, Adena pasti tanggung jawab kok," balas Joshua sambil tersenyum, ia juga berusaha menenangkan ibu adena.

Ia tau, ibu Adena hanya tidak ingin dirinya mengalami hal yang sama, sekarang ibu adena tidak pernah mempercayai alpha manapun, bahkan sang anak sekalipun.

"Kalo adena macem-macem sama kamu bilang ke mama ya nak," ucap ibu adena lagi sambil mengecupi pipi dan kening joshua.

"Iyaa ma," jawab joshua.

'Adena & Joshua'

"Istirahat sana," ucap Adena sambil sedikit menepuk bahu Joshua yang sedang berdiri di balkon.

"Mama lo—," Joshua menghela nafas pelan dan memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya.

"Mama emang ga percaya ke alpha manapun, termasuk gue, apalagi dia tau kelakuan gue yang kaya gini," jawab Adena seolah tau apa yang sedang dipikirkan oleh Joshua.

"Sorry ya kalo bikin lo risih," sambung wanita itu sambil meletakkan tangan nya di perut joshua.

"Hari ini bayi apa kabar?," tanya adena ke arah perut Joshua sambil mengelus-elus lembut perut pria itu.

"Kabar baik," jawab joshua pelan, tolong diingat bahwa pria itu masih tetap ingin di akui sebagai alpha.

Adena yang mendengar ucapan joshua langsung tersenyum bahagia.

"Hari ini bayi bikin lo sakit?," tanya Adena, kini suaranya berubah serius dan ia mengalihkan tatapannya menjadi menatap joshua.

"Engga kok, gue aman-aman aja hari ini,"

Adena mengangguk kemudian menarik tangan Joshua agar masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkon.

"Angin malem ga baik buat bumil," ucap Adena.

"Bumil? Siapa yang bumil?," tanya Joshua dengan bingung.

"Ya lo lah anjir, masa gue?,"

"GUE BUKAN IBU-IBU!," teriak Joshua kencang yang membuat tiga orang tua yang masih berbincang-bincang dibawah terkejut dan segera berlari keatas.

Memang kelakuan Adena dan Joshua selalu ada-ada saja.

tbc

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang