17

5.5K 365 50
                                    

Warning ⚠️, chapter ini drama poll + alur nya ada yg agak aku cepetin.

seperti biasa, typo tandain

"Anjing!," ucap Adena saat tiba-tiba Jojo datang dan meninju pipi kanan nya.

"Lo goblok, sialan, mati sana!," balas Jojo sambil mendorong tubuh Adena dengan kencang.

Adena dan Feli belum mengetahui tentang kabar milik Joshua, karna mereka berdua terbiasa untuk tidak peduli dengan keadaan sekitar.

"Kenapa sih?! Dateng marah-marah, omongin dulu baik-baik!," kini giliran Feli yang tersulut emosi karena kelakuan Jojo yang menurut nya seenaknya sendiri.

Jojo menunjuk kearah Adena, emosi tampak dari sorot matanya.

"Gara-gara si bangsat ini, Joshua dikeluarin dari sekolah," jelas Jojo, jadi ini yang guru-guru bicarakan di ruang guru waktu itu. Adena menarik kerah Jojo agar pria itu menghadap kearahnya. Feromon Alpha dominan nya menguar memenuhi halaman belakang sekolah.

"Joshua dikeluarin?," tanya Adena dengan penekanan di setiap katanya, Jojo hanya bisa mengangguk kaku, feromon alpha milik Adena benar-benar bisa membuat alpha lain tunduk.

Adena mendorong dan melepaskan cengkraman nya di kerah Jojo kemudian segera pergi dari sana, membersihkan semua barang nya dikelas dan menemui guru piket untuk mendapatkan surat izin agar bisa keluar.

Sebelum benar-benar pergi dari lingkungan sekolah, Adena mendatangi Jojo lagi untuk menanyakan dimana rumah Joshua.

"Gue ikut," ucap Feli, ia harus mengecek kondisi Joshua, jika joshua kenapa-kenapa maka dirinya tidak akan segan untuk membunuh Adena.

"Cepet," balas Adena sambil berjalan menuju parkiran. Dirinya sekarang mulai merasa bersalah terhadap Joshua, ia tahu dirinya bisa membuat seorang alpha hamil tapi Adena juga tidak mengira kalau Joshua akan hamil.

Setelah melihat Feli berjalan kearah motor milik wanita itu, Adena segera tancap gas keluar dari area sekolah dan menuju kerumah Joshua dengan berbekal (anjay) arahan dari Jojo.

Mereka berdua akhirnya berhenti disebuah rumah berpagar hitam dengan dinding berwarna cream, kedua nya turun dari motor masing-masing dan feli memencet bel yang ada di pagar.

Tak butuh waktu lama, seseorang membuka kan gerbang untuk mereka, Adena tidak bisa melihat siapa yang menbuka karna tinggi pagar yang melebihi dirinya.

"Cari siapa ya?—feli?,"

Suara yang sangat familiar, itu suara Joshua, joshua yang membuka pagar. Pria itu mengalihkan tatapannya ke samping Feli dan melihat Adena.

Kaki nya mundur beberapa langkah saat tau ada Adena disini, Joshua takut, ia takut Adena disini untuk meminta dirinya membunuh bayi ini. Bayi nya memang tidak diharapkan kehadirannya, tapi ia tidak sejahat itu untuk tega membunuh anak nya.

"Jos, gue—," ucapan Adena yang belum selesai harus terpotong saat Joshua mengusir nya.

"Pergi," kata Joshua sambil menunduk, Feli seperti melihat orang yang berbeda, ini bukan Joshua yang biasanya ia lihat, Joshua tidak pernah terlihat serapuh ini, namun ia hari ini melihat Joshua seperti kaca diambang pecah.

Adena tidak menuruti kata-kata Joshua, wanita itu melangkah mendekati Joshua kemudian memeluk pria itu yang malah dibalas gerakan histeris. Joshua berusaha lepas dari pelukan Adena, dia takut.

Tubuh Joshua luruh ke rumput taman milik ibu nya, gerakan memberontak itu juga perlahan melemas, tapi Adena bisa mendengar isakan dari pria yang ada dipelukannya.

Adena menangkup pipi Joshua yang terlihat lebih tirus, ia mengusap air mata yang turun dadi pipi Joshua kemudian mengecup kening pria itu.

"Maaf," ucap Adena sambil kembali memeluk Joshua dan mengusap punggung bergetar milik pria itu.

"Gue bakal tanggung jawab kok," sambung wanita itu sambil berusaha menenangkan Joshua agar tidak terus menangis, ia takut Joshua akan merasa pusing karna terlalu lama menangis.

'Joshua & Adena'

Adena kini memandang Joshua yang sedang berbaring di ranjang, ngomong-ngomong sekarang sudah pukul 7 malam, Adena juga telah mendapatkan satu bogeman dari ayah Joshua. Kalian tidak perlu khawatir, ia benar-benar hanya mendapatkan satu.

Joshua sebenarnya terlihat masih belum nyaman berada di dekat Adena, pria itu masih sangat canggung.

Adena menghela nafas kemudian mengelus rambut Joshua yang ternyata sudah agak panjang. Tangan nya memainkan pipi pria itu, kemudian dengan iseng mengigit pipi itu dengan kencang.

"AKH! SAKIT!," teriak Joshua yang langsung tersadar dari tidurnya, sedangkan adena? Jangan tanya, wanita itu bahkan tertawa terbahak karna reaksi Joshua.

Joshua yang melihat reaksi wanita itu menekuk bibirnya, ia sedih melihat Adena menertawakan dirinya yang kesakitan, mata nya beberapa kali berkedip untuk menghalau air matanya agar tidak turun, ia sudah cukup lelah menangis tadi siang.

Namun entah mengapa, pada akhirnya air matanya turun bahkan tidak mau berhenti hingga menimbulkan isakan, ia juga tidak tau apa yang terjadi! ini bukan keinginan nya untuk menangis.

"Eh? Sakit banget ya?," tanya Adena khawatir sambil mengelus pipi Joshua dan menuntun pria itu agar bersandar di dada nya.

Joshua mengangguk, ia terus berusaha menghapus air matanya tetapi itu terus turun diluar kendali nya.

"Maaf," ucap Adena sambil mengecup berkali-kali bibir pria itu.

tbc

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang