12

9.3K 435 14
                                        

typo tandain.

Setelah beberapa menit pijat dimulai, Adena mulai membuka pembicaraan sambil tetap memijat Joshua.

"Jo, gue minta-," ucapan Adena terpotong karna suara ketukan pintu yang ia yakin dari jojo dan feli.

ia menghela nafas kemudian berdiri untuk berjalan mendekati pintu dan ingin membiarkan jojo dan feli masuk namun tangannya ditahan oleh joshua, pria itu menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? itu cuma feli sama jojo," ucap Adena sambil menatap kearah Joshua yang masih menggelengkan kepalanya seolah melarang Adena membuka kan pintu untuk teman mereka.

"Malu," balas joshua pelan, ia tidak berbohong dengan hal ini, ia benar-benar malu jika Feli dan Jojo melihat nya dengan kondisi seperti ini.

Mendengar itu Adena tidak bisa menahan tawa nya, wanita itu tertawa dan mengelus rambut Joshua pelan kemudian tangan nya bergerak untuk mengambil ponsel dan menelpon feli.

"Halo? Ada apa?," tanya Adena saat ponselnya sudah terhubung dengan milik Feli.

'makanan nya udah sampe,' ucap feli dari sambungan telepon.

Adena kemudian menatap Joshua dan mengecup bibir pria itu sekali lagi sebelum akhirnya membuka pintu kamar meskipun sangat sedikit.

"Sana-sana, hush hush,"

Adena mengambil makanan yang dibawa oleh Feli kemudian mengusir teman nya yang terlihat ingin mengetahui kondisi Joshua.

"Dilarang kepo," ucap Adena sebelum akhirnya menutup pintu kamar dan kembali ke samping Joshua.

"Gue suap ya?," tanya Adena sambil mengeluarkan makanan yang dibawa oleh Feli dari paperbag dan menaruhnya di nakas samping kasur dan menuntun Joshua untuk duduk secara perlahan.

Perlakuan Adena yang seperti ini sebenarnya membuat Joshua bingung, kenapa wanita itu melakukan hal ini pada nya? apakah Adena ingin mengambil keuntungan dari dirinya?.

Saat Joshua sudah duduk Adena mulai menyuapi nya perlahan memastikan bahwa Joshua tidak akan tersedak.

"Mau lo apasih sebenarnya?," tanya Joshua sambil memalingkan wajahnya kearah lain agar tidak bertatapan dengan Adena. Ia masih ingat betul perlakuan Adena yang kasar padanya.

Mendengar pertanyaan itu Adena hanya diem namun tangan nya bergerak untuk mengelus rambut & rahang Joshua.

"Sakit?," tanya Adena sambil mengelus luka yang ada di rahang milik Joshua. Pertanyaan itu dibalas gelengan oleh pria didepannya, menurut Joshua rasanya memang perih namun tidak se-menyakitkan bagian belakang nya.

Adena menghela nafas pelan kemudian tangannya bergerak menggenggam tangan Joshua.

"Lo cuma mau ngehancurin hidup gue kan?," tanya Joshua lagi, namun kali ini ia menatap kearah Adena, mata pria itu menyiratkan kebencian mendalam seolah wanita didepannya ini telah mengacau.

"Kenapa ngomong gitu?,"

Adena bingung kenapa Joshua menanyakan hal itu, apakah ia terlihat main-main?

"Terus buat apa lo ngelakuin ini? lo suka sama gue?," tanya Joshua dengan nada sinis, ia yakin bahwa Adena hanya ingin main-main dan menghancurkan hidupnya terbuktik dari wanita itu yang enggan menjawab pertanyaan.

Disisi lain Adena sebenarnya juga masih bingung terhadap perasaannya, ia masih butuh waktu untuk memastikan dirinya benar-benar ingin bersama Joshua.

"Makan ya, gue mau mandi dulu," ucap Adena, wanita itu menaruh makanan Joshua di nakas dan pamit keluar.

Dan disaat itulah dunia Joshua rasanya hancur, ia merasa menyesal sudah mengenal Adena, dia takut nantinya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan Adena tidak akan bertanggung jawab.

Joshua memejamkan matanya, membiarkan pikiran nya melayang-layang ke kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam hidupnya hingga tanpa sengaja ia tertidur.

'Adena & Joshua'

"Goblok anjir," ucap Jojo setelah mendengar cerita dari Adena, setidaknya itu adalah satu-satunya kata yang terlintas dipikirannya.

Sedangkan Feli hanya diam, ia sudah tau tabiat milik Adena.

"Terus lo mau tinggalin dia?," tanya Jojo.

"Gue ngga tau-," balas Adena sambil bersandar ke sofa dan menghela nafas berat.

"Gue takut Joshua ngga mau," sambung Adena lagi.

"Gue ngga bakalan kaget kalo misal Joshua ngga mau," ucap Jojo yang membuat Adena berdecak kesal.

"Kalo dia ngga mau gue bikin hamil aja," jawab Adena.

"Halah bacot, kalo dia hamil palingan lo juga ngga mau tanggungjawab," balas Feli, mungkin jika nanti hal itu terjadi, ia akan menjadi orang pertama yang akan menawarkan bantuan ke Joshua.

Feli beranjak dari sofa nya dan meninggalkan dua setan itu diruang tengah, ia mengetuk pelan pintu kamar tamu kemudian membuka nya perlahan.

Ia tersenyum kecil saat melihat Joshua sudah tertidur namun matanya salah fokus pada piring yang masih berisi banyak makanan, apakah joshua tidak memakan itu.

Feli menepuk-nepuk pelan pundak Joshua agar pria itu terbangun.

"Jo, lo udah makan?," tanya Feli saat Joshua sudah terbangun. Bukannya menjawab Joshua justru memerah saat melihat Feli berada dikamar ini, ia benar-benar malu.

"Ngga usah malu, gue cuma mau ngingetin makanannya jangan lupa dihabisin," ucap Feli sambil terkekeh sebelum akhirnya berjalan keluar dari kamar itu.

Tbc..

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang