18

5.5K 342 43
                                    

hai, aku kapan-kapan pengen nyaleg, plis kasi aku visi misi, thx y'all. typo tandain.

"Halo?, Adena hamilin anak orang," ucap Adena to the point saat ibu nya mengangkat telpon darinya.

'bocah sinting, bercandaan kamu ga lucu, mama ga suka,' balas sang ibu dari sebrang sana.

"Yang bilang bercanda siapa?, adena lagi dirumah nya dia, mama nanti kesini buat omongin masalah ini sama orang tuanya joshua," jawab Adena dan langsung mematikan sambungan telepon dan segera mengirimkan lokasinya untuk sang ibu.

Mata nya beralih ke arah Joshua yang sedang tertidur di sampingnya, tangan nya bergerak mengelus-elus pipi Joshua yang tidak gembil. Ia menghela nafas pelan sembari mengingat-ingat kelakuan nya yang sangat diluar nalar, tidak terpikirkan oleh dirinya untuk memiliki anak di usia muda.

Namun bila sudah terjadi apa boleh buat, Adena mengecup bibir Joshua, membuat pria itu terganggu dalam tidur nya hingga akhirnya membuka mata perlahan dan menatap ke arah Adena dengan tatapan bingung.

"Ada apa?," tanya Joshua dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"dedek bayi nya kira-kira sekarang lagi apa?," tanya Adena sambil mengelus-elus perut sang alpha yang kini masih tetap berbaring.

"bayi sekarang lagi bobo soalnya capek," balas Joshua sambil mengelus dada nya karna pertanyaan Adena yang membuat nya pusing.

"udah ngga mual?," adena bertanya lagi, saat ini ia hanya ingin menjadi yang terbaik untuk joshua dan anak mereka.

"dikit, ngga sampe pengen muntah," jawab joshua, ia jujur masih tidak terbiasa dengan situasi dan kondisi ini, namun ia berusaha untuk menurunkan ego nya agar anak nya bisa hidup layaknya anak umum nya yang memiliki dua orang tua.

mendengar hal itu Adena mengangguk dan mengalihkan pandangan kembali ke ponsel sebelum ia teringat hal lain untuk disampaikan ke Joshua.

"jos, gue minta maaf ya, gara-gara gue lo jadi di drop out," ucap Adena tiba-tiba, sebenernya joshua masih sedikit sedih jika teringat itu tapi ia berusaha terlihat sudah tidak sedih dihadapan adena.

"ngga papa kok, gue masih bisa home schooling," balas joshua sambil tersenyum kecil dan mengangguk sambil beberapa kali mengucapakan kata 'ngga papa'.

lambat laun, Adena malah mendengar suara Joshua bergetar dan mata pria itu berkaca-kaca.

"jo? kenapa nangis? gue ada salah?," tanya Adena dengan panik sambil mengelus kepala Joshua, pria itu menggelengkan kepalanya, joshua sendiri bingung kenapa ia menangis.

"gue ngga papa,"

lain dimulut, lain dihati, memang joshua mengatakan dia baik-baik saja, namun hatinya tidak bisa bohong bahwa ia sedih apalagi hormon kehamilan yang tidak stabil membuat nya semakin tidak bisa menahan tangis.

"maaf," ucap Adena, kini ia menggeret joshua ke arah nya dan membiarkan pria itu terisak disampingnya, ia tau ini semua salahnya, ia tau jika dirinya tidak egois mungkin masalah ini tidak akan terjadi.

Adena lagi-lagi menghela nafas, ini kesalahan nya dan dia akan berusaha sebisa mungkin untuk bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat.

"jangan nangis terus jo, nanti pusing," ucap Adena sambil mengelus rambut Joshua yang sudah semakin panjang.

Adena suka melihat rambut Joshua yang sekarang, terlihat tampan di calon suami nya.

"jangan nangis jo, mama gue mau kesini tau," sambung Adena lagi karena Joshua masih terus terisak yang membuat nya semakin tidak tega.

"ngapain kesini?," tanya Joshua, akhirnya pria itu mendongak menatap Adena sambil mulai menghapus jejak air mata nya.

"ya menurut lo?," tanya adena balik karna menurutnya pertanyaan Joshua sangat tidak masuk akal.

joshua hanya mengangguk, kemudian memilih untuk berbaring, ia sering mengantuk sekarang, bahkan setelah tidur hampir seharian ia tetap mengantuk.

"jangan tidur lagi," ucap Adena, menahan pria yang akan berbaring itu.

"ngantuk adena," balas Joshua sambil menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak bisa terjaga sekarang.

"ga, lo udah tidur lama banget, ntar malem ga bisa tidur," ucap adena, berusaha memberi penjelasan kepada joshua yang terlihat sangat tidak terima dengan apa yang diucapkan adena.

"apasi, nanti malem gue juga bakal tidur kok," jawab joshua, ia mulai kesal karna adena melarangnya untuk melakukan hal yang ia inginkan.

baru saja keributan itu akan berlanjut, tiba-tiba pintu kamar joshua di ketuk sang ibu.

"makan dulu sana," ucap bunda joshua menyuruh keduanya untuk makan.

"iya ma, habis ini ya," balas joshua, ia benar-benar tidak punya niat untuk makan karna merasa mengantuk.

"sekarang," sela adena sambil menatap joshua dengan tatapan tajam, ia tidak suka orang yang keras kepala.

"gue masih mau tidur dulu den," ucap joshua berusaha memberikan penjelasan nya kepada adena.

"makan, sekarang."

keduanya sama-sama keras pada pendapat nya, mungkin karna kedua nya adalah seorang alpha yang kuat dan selalu ingin mendominasi.

akhirnya adena memilih untuk keluar dari kamar yang membuat joshua menghela nafas pelan, ia jujur lumayan tertekan berada di samping Adena.

namun beberapa menit kemudian adena kembali ke kamar dengan membawa dua piring makanan.

"gue suap, makan sekarang," ucap adena final yang tidak bisa diganggu gugat lagi yang bisa joshua lakukan sekarang hanya mengangguk dan menerima suapan adena sambil sesekali memejamkan mata dan bersandar ke bahu adena.

tbc, bab ini lanjut besok (aku udah ngantuk anjing)

damn! || a femdom story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang