1. Pray For Glory.

3.4K 216 13
                                    



..



Perkenalkan, namanya. Zynecia Yvine.

Remaja laki-laki, yang terus mengalami regresi, secara berulang. Dengan tubuh yang sama, jiwa yang sama, dan kondisi yang sama.

Zynecia Yvine, atau yang biasa di panggil Yvine itu hanyalah Anak biasa. Remaja laki-laki pada umumnya, tak ada yang istimewa darinya.

Hanya saja, keberuntungan berpihak kepadanya.

Kali ini, Zynecia Yvine. Kembali di bangkitkan di masa lampau, lagi.

Katakan saja Ia beruntung, karna bisa mengulang waktu dengan alasan sebuah penyesalan.

Selebihnya. Biar dia urus sendiri.

Yvine menoleh, menatap kaca di dalam kereta.

Kepelanya pusing. Dan telinganya berdengung. Keringat dingin membasahi tubuhnya.

Tidak- bukan. Harusnya bukan di sini tempatnya kembali. Regresi-regresi sebelumnya, Dia tidak pernah berada di sini.

..


Yvine turun di stasius kereta setelah pintu gerbong di buka. Yvane melengok kanan kiri.

Kira-kira tahun berapa sekarang.

Di nilai tubuhnya yang masih kecil. Sugestinya menebak bahwa sekarang Dia masih tinggal di panti asuhan.

Untuk beberapa saat, Dia mendongak melirik langit. Dia tidak punya ponsel untuk mengecek jam berapa sekarang.

Atau Dia akan di hukum lagi.

"Kenapa baru pulang?"

Yvine tersenyum canggung pada Ibu pengasuh.

"Maaf Ibu ... Yvine tertidur di sekolah."

Karti, Nama Ibu panti tempatnya tinggal. Wanita berkisar umur 41 tahun itu sudah merawatnya sedari bayi.

Yvine bersyukur masih bisa melihat beliau.

"Yvine ... jangan seperti itu lagi, lihat temanmu, mereka bermain bersama yang lain." Ujar Karti.

Ia mengasihani Yvine. Tapi Yvine tak suka di kasihani. Dia tidak suka.

"Jangan paksa diri Kamu dewasa di waktu yang belum tepat ya nak? Ayo, main sama teman-temanmu, jangan habiskan waktu untuk hanya untuk belajar."

Yvine terdiam menatap Karti yang masih terlihat sehat. Andai saja waktu itu, Yvine lebih sadar bahwa sang pengasuh mengidap penyakit. Mungkin Dia tidak akan mengabaikan penggilan beliau.

Detik-detik di mana Dia menghabiskan waktu bersama keluarga barunya, tanpa mau perduli terhadap panggilan dari panti asuhan.

Yang sayangnya tidak bisa di ulang di regresi-regresi sebelumnya karna, Dia akan terbangun di saat Dia sudah berada di bangku SMA.

Itu menyakitinya.

Dan sekarang, kelas 6 SD? Ini sedikit menghibur Yvine.

"Ada apa?" Karti bertanya penasaran.

Yvine menggeleng. Yvine memasang kuda-kuda untuk segera berlari. "Ibu ... Yvine akan bermain dengan teman-teman- aduh! Aduh Ibu!"

Karti melotot padanya. "Enak saja. Makan dan ganti baju dulu!" Menarik telinga Yvine.

Pray For GloryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang